Antara Terorisme Negara dan Perjuangan

Sejak terjadinya serangan teror 11 September 2001 yang meluluhlantakkan menara kembar WTC di New York, masalah yang paling hangat dibicarakan adalah isu perang melawan terorisme. Sejauh ini tak ada yang menentang slogan memerangi terorisme. Sebab, terorisme memang sebuah fenomena buruk yang harus dibasmi keamanan dan kedamaian dunia. Hanya saja yang menjadi masalah adalah tampilnya kelompok neo konservatif di Gedung Putih sebagai pihak yang mengklaim kepemimpinan dalam perang ini. Akibatnya, isu perang melawan teror ditunggangi oleh kepentingan kelompok ini.

Dengan bantuan media massa yang ada, kelompok neo konservatif sengaja mengacaukan makna dua hal yang berbeda yaitu terorisme dan perjuangan yang sah. Tak jarang pula, perjuangan disama-artikan dengan terorisme seperti yang terjadi pada perjuangan rakyat Palestina. Selain itu, Barat juga menyempitkan istilah terorisme hanya pada terorisme pribadi atau kelompok dan menafikan adanya praktik terorisme negara.

Terorisme dalam arti menggunakan cara-cara kekerasan untuk mencapai tujuan, adalah fenomena yang sudah ada sejak dahulu. Dalam beberapa dekade yang lalu, sejumlah kelompok dan organisasi terbiasa menggunakan cara-cara kekerasan untuk menekan pemerintah, lembaga internasional atu phak-pihak lain agar menuruti kehendaknya. Salah satu contoh nyatanya adalah kelompok mafia di negara-negara Barat, yang menggunakan teror untuk meraih kekuasaan, kekuatan dan kekayaan.

Ciri khas dari teror yang membedakannya dari cara kekerasan yang lain adalah kemampuannya menciptakan suasana mencekam. Suasana mencekam yang menghantui rakyat di AS pasca serangan ke WTC, membuat peristiwa itu disebut dengan aksi terorisme, dan kondisi inilah yang lantas dimanfaatkan oleh Gedung Putih untuk kepentingannya.

Bahwa terorisme harus diperangi, itu merupakan sebuah kesepakatan. Tetapi untuk memerangi fenomena ini harus ada penjelasan terlebih dahulu tentang makna dari terorisme. Dengan kata lain, terorisme harus didefinisikan terlebih dahulu sebelum ada langkah untuk memeranginya. Sejauh ada Perserikatan Bangsa-bangsa telah menyatakan bahwa siapa saja yang menciptakan ketakutan di tengah rakyat, atau pemerintah atau bahkan lembaga internasional, memaksa mereka melakukan dan meninggalkan suatu perbuatan, membunuh atau mencederai warga sipil, dapat digolongkan sebagai teroris.

Menurut definisi PBB, pengorganisasian, pelaksanaan dan pemberian perintah teror termasuk ke dalam terorisme. Meskipun definisi ini lebih banyak menyorot terorisme individu dan kelompok, namun melihat isi dan maksudnya, maka dapat diambil kesimpulan bahwa sebuah negara pun dapat pula melakukan aksi-aksi terorisme sehingga sudah barang tentu dapat pula disebut sebagai teroris.

Untuk dapat melihat lebih jelas wajah terorisme negara, maka bisa dilihat ciri-ciri teror dan membandingkannya dengan kekerasan-kekerasan yang dilakukan oleh sejumlah negara. Dalam terorisme biasa penduduk sipil menjadi sasaran. Melihat aksi-aksi beberapa negara imperialis Barat, akan tampak dengan jelas bahwa mereka ini telah membunuh bukan sepuluh atau seratus orang, tapi puluhan ribu manusia tak berdosa di negara-negara jajahan mereka, selain merampas sebanyak mungkin harta kekayaan nasional negara jajahan.

Di antaranya dapat dikatakan bahwa lebih dari 100.000 warga Irak tak berdosa, sejak awal penjajahan atas negara ini pada tahun 2003 hingga kini menjadi korban ketamakan hegemoni AS. Salah satu contoh nyata terorisme negara ialah rezim zionis, yang

hingga kini telah membunuh dan mencederai ratusan ribu warga tak berdosa Palestina, dan mengusir jutaan orang dari mereka dari kampung halaman, dalam rangka merampok tanah Palestina dan melanjutkan pemerintahan ilegal mereka di kawasan ini.

Di antara ciri-ciri lain terorisme ialah penciptaan rasa takut dan ngeri di tengah warga. Pembunuhan rakyat di berbagai negara oleh penguasa-penguasa Barat dan rezim zionis, merupakan contoh paling nyata dalam masalah penciptaan rasa takut dan cemas di tengah rakyat luas. Mereka menciptakan suasana seperti itu dengan tujuan memaksa para pejuang untuk menghentikan perlawanan dan menyerah kepada mereka. Tiap harinya, puluhan warga sipil Irak di bunuh secara massal oleh orang-orang dan kelompok tertentu, yang berdasarkan berbagai bukti dan saksi, memiliki jalinan hubungan dekat dengan para pejabat AS. Tel Aviv pun, dengan tuduhan luas Washington, membunuhi warga Palestina dan menganggap aksi keji ini sebagai hak mereka.

Teror adalah perbuatan kekerasan yang mengancam keamanan dan kedamaian. Tak diragukan bahwa aksi-aksi militer negara-negara Barat, terutama AS di negara-negara berkembang, di masa lalu dan sekarang, merupakan contoh paling jelas untuk aksi-aksi anti keamanan dan kedamaian ini. Untuk itulah, sejumlah besar penduduk dan cendekiawan dunia, memandang As sebagai bahaya terbesar bagi perdamaian internasional.

Noam Chomsky, kritikus terkenal AS berkali-kali menekankan bahwa AS adalah negara teroris terbesar di dunia. Dengan demikian, terorisme negara-negara Barat merupakan terorisme terburuk dan paling kejam, yang telah menelan korban sejumlah besar manusia dan merampas kekayaan-kekayaan nasional mereka, dan mengancam kedamaian dunia. meski demikian, negara-negara Barat berusaha membatasi terorisme hanya pada terorisme pribadi dan kelompok. Selain itu mereka juga berusaha meyakinkan masyarakat dunia bahwa terorisme semacam ini banyak muncul dan bersumber dari dunia Islam.

Tipu muslihat lain negara dan media massa Barat ialah, mengesankan perjuangan legal setiap bangsa untuk mempertahankan negara dan kepentingan nasionalnya, sebagai terorisme. Mereka melancarkan propaganda sedemikian rupa dimana jika setiap bangsa yang berada di bawah jajahan mereka bangkit melawan dan mengangkat senjata, berarti mereka melakukan teror. Padahal menurut akal dan fitrah, bertahan dan membela diri dalah perkara yang lazim dan dibenarkan. UU internasional pun membenarkan serta mendorong siapa saja untuk melakukan pembelaan dan pertahanan diri.

Dalam artikel 51 Piagam PBB dikatakan, “Jika terjadi serangan bersenjata terhadap sebuah negara anggota PBB, sampai ketika DK bertindak untuk menjaga perdamaian dan keamanan internasional, maka tak ada satu pun dari ketetapan-ketetapan Piagam ini tidak menolak hak memeprtahankan diri, baik dilakukan secara perorangan maupun kolektif.” Dengan demikian rakyat Palestina, Irak dan Afganistan, bukan saja dapat mempertahankan negara mereka menghadapi para penjajah, bahkan DK pun harus bertindak secepatnya untuk menghapus penjajahan atas negara manapun. Sikap diam lembaga ini terhadap penjajahan, tak lain merupakan kelalaian dan ketidakmampuannya dalam mengemban kewajiban.

Sementara itu, negara-negara dan berbagai media massa Barat menyebut pertahanan legal negara-negara berkembang menghadapi para penjajah sebagai terorisme. Akan tetapi mereka lupa bahwa mereka pun bangkit mempertahankan diri menghadapi ekspansi pasukan Hitler, bahkan memandangnya sebagai salah satu kebanggaan terbesar mereka. Di masa Perang Dunia kedua, sejumlah negara Eropa jatuh ke dalam jajahan Nazi

Jerman. Akan tetapi di negara-negara ini muncul kelompok-kelompok pejuang yang bangkit melawan kekuatan penjajah. Saat ini, sejumlah negara dunia ketiga pun tengah berada di bawah penjajahan negara Barat. Seharusnya, mereka pun berhak bahkan harus dibantu dan didorong untuk bangkit melawan para penjajah mereka dengan sekuat tenaga.

Alakulihal, terorisme adalah fenomena buruk, penuh dengan kekerasan, dan sama sekali tak dapat dibela. Sebagaimana terorisme perorangan dan kelompok harus dikecam dan dilawan, maka terorisme negara pun harus dikecam dan dibasmi. Bagaimana pun, propaganda tendensius media-media massa Barat, tidak mungkin mampu mengurangi legalitas perjuangan menentang para agresor dan tidak mampu pula mengendurkan tekad dan semangat rakyat untuk bangkit menentang mereka.
Baiat dan Taat

AKHIR-AKHIR ini, muncul kembali istilah imam dan baiat. Apalagi kedua istilah tersebut kerap dihubung-hubungkan dengan aksi-aksi terorisme sehingga seseorang yang sudah dibaiat akan melaksanakan "ketaatan buta" kepada seseorang yang dianggap pemimpinnya.

Kita perlu meluruskan kembali makna imam (imamah) dan baiat ini. Islam mengajarkan dalam kaitan untuk mengangkat imam atau pemimpin. Maka Rasulullah memerintahkan agar dari tiga orang harus diangkat seorang pemimpin yang dipercayai dan ditaati. "Tidak halal bagi orang yang berada di tengah sahara, kecuali diangkat salah seorang di antaranya menjadi pemimpin mereka." (H.R. Ahmad dari Ibnu Mas`ud)

Hal kedua yang harus diperhatikan dalam pengangkatan imam adalah baiat sebagai bagian integral dalam kehidupan berjemaah dan perwujudan kesiapan umat untuk mematuhi aturan pemimpinnya. Dalam Kitab Lisaanul Arab dijelaskan, baiat merupakan transaksi atas ijab jual beli serta atas sumpah setia dan ketaatan. Baiat merupakan sumpah setia dan ketaatan.

Dari definisi tersebut, jelaslah kalau baiat bukanlah proses islamisasi atau pengislaman seseorang dengan mengucapkan dua kalimat syahadat di hadapan imam. Baiat adalah perjanjian antara yang dipimpin (umat) dan yang memimpin (imam) untuk melaksanakan perintah Allah dan rasul-Nya, serta aturan-aturan lain yang tidak bertentangan dengan aturan Allah dan rasul.

Ada banyak baiat yang pernah terjadi pada zaman Rasulullah. Pertama, baiat Aqabah Ula pada tahun ke-11 kenabian, tepatnya pada musim haji dengan enam orang dari Yatsrib (Madinah) menyatakan masuk Islam. Tahun berikutnya, datang lagi dua belas orang ke Mekah untuk menunaikan ibadah haji dengan tata cara jahiliah. Mereka bertemu Rasulullah di Aqabah, Mina, lalu berbaiat untuk berjanji setia kepada nabi. Baiat itu juga berisi tidak akan membunuh anak-anak, tidak akan menyekutukan Allah, tidak akan mencuri, tidak berzina, tidak berdusta, dan tidak durhaka dalam mengamalkan kebajikan.

Kedua, baiat Aqabah Tsaniyah (kedua) pada tahun ke-13 kenabian, yakni 73 orang penduduk Madinah datang kepada nabi di Aqabah, Mina, setelah menunaikan ibadah haji. Mereka berbaiat kepada nabi yang isinya antara lain, tetap taat di kala sibuk atau lenggang, berinfak saat lapang dan sempit, amar makruf nahyi munkar, teguh membela kebenaran di jalan Allah tanpa rasa takut cacian dan cemoohan, serta tetap membantu nabi apabila berada di tengah-tengah mereka.

Ketiga, baiatur-ridwan atau baiatus-syajarah yang terjadi pada tahun ke-6 Hijriah, saat Rasulullah ingin menunaikan umrah bersama dengan Ummu Salamah. Perjalanan Rasulullah diikuti sekitar 1.500 sahabatnya. Dalam perjalanan di Hudaibiyah, sekitar enam kilometer menjelang Mekah, rombongan dihadang kaum kafir dan meminta agar tidak melaksanakan umrah.

Lalu, nabi mengutus Utsman bin Affan sebagai diplomat untuk merundingkan kesepakatan dengan kaum kafir Quraisy dan mengajak masuk Islam karena penaklukkan Mekah oleh kaum Muslimin sebentar lagi. Namun tiba-tiba, muncul selentingan bila Utsman telah dibunuh sehingga nabi melakukan baiat agar kaum Muslimin melakukan jihad sampai titik darah penghabisan.

Keempat, baiat di Khandaq dengan ikrar kesetiaan dari sahabat Ansar dalam bentuk syair/ungkapan. "Kami adalah orang-orang yang berbaiat kepada Nabi Muhammad untuk berjihad selama kami hidup."

Kelima, baiat Nisa atau baiatul Mukminat berupa baiat kepada kaum Muslimah yang ikut hijrah dari Mekah ke Madinah, padahal sebagian suaminya masih kafir. Hal ini tecermin dalam Q.S. al Mumtahanah: 12.

Apabila telah diyakini hidup berjemaah hukumnya wajib dan dalam hidup berjemaah diwajibkan adanya imam/pemimpin, maka menaati pemimpin menjadi wajib. "Hai orang-orang beriman, taatilah Allah dan taatilah Rasulullah, dan ulil amri (pemerintahan) di antara kamu. Kemudian jika kamu berlainan pendapat tentang sesuatu, maka kembalikanlah kepada Allah (Alquran), dan rasul (sunnah)...." (Q.S. an Nisa: 59)

Siapa pun yang telah dipilih menjadi pemimpin, seperti hasil pemilihan umum di Indonesia beberapa waktu lalu, maka wajib didengar dan ditaati. "Dengarkan dan taatilah meskipun kamu dipimpin oleh seorang hamba orang habsy, yang kepalanya seperti kismis." (H.R. Akhmad dan Bukhari)

Kalau pun ada hal-hal yang tidak kita sukai dari seorang pemimpin, maka tidak boleh menghapus ketaatan kepadanya. Nabi Muhammad bersabda,"Apabila kamu mendapatkan pemimpinmu perkara yang kamu tidak sukai, maka bencilah perbuatannya dan janganlah kamu meninggalkan ketaatan kepadanya." (H.R. Muslim)

Begitu luhur ajaran Islam mengenai kewajiban taat kepada Allah, Rasulullah, dan para pemimpin. Seandainya ada suatu perbuatan pemimpin yang tidak berkenan maka kita harus membenci perbuatan tersebut dan mengingatkannya sebagai bagian dari amar makruf nahyi munkar. Jihad paling besar adalah ketika mengingatkan pemimpin yang berbuat zalim. Wallahu a`lam.***
Kedudukan Salat Dalam Islam

HIKMAH terpenting lainnya dari peristiwa akbar Isra dan Miraj Nabi Muhammad saw. adalah turunnya perintah salat lima waktu. Hal ini yang mungkin sering terabaikan oleh sebagian umat Islam. Peristiwa Isra dan Miraj memanglah satu-satunya. Hanya satu kali terjadi yang dianugerahkan Allah SWT dan dialami satu-satunya hamba Allah, yaitu Muhammad. Jangankan manusia biasa, nabi-nabi sebelum Muhammad tidak ada yang di-isramiraj-kan Allah. Hanya Muhammad.

Atas kuasa Allah Yang Mahaperkasa, Muhammad diisrakan atau diperjalankan dalam satu malam, dari Masjidilharam Mekah ke Masjidil Aqsha Palestina. Kemudian pada malam itu juga, dimirajkan (dinaikkan) ke langit dunia hingga langit ke tujuh, terus dibawa naik lagi ke Sidratul Muntaha untuk menghadap Allah Yang Mahaperkasa. Dalil Isra (Q.S. Al-Isra [17]: 1) dan dalil Miraj (Q.S. An-Najm [53]: 13-18).

Tujuannya, untuk memperlihatkan salah satu tanda keagungan Allah Yang Maha Mendengar lagi Maha Melihat. Allah SWT telah mengizinkan Nabi Muhammad untuk melihat langsung surga dunia, Al-Ma`wa, di mana roh-roh orang beriman dan bertakwa akan ditempatkan setelah wafat. Termasuk turunnya perintah salat lima waktu. Kendati dalil Isra hanya satu ayat dan dalil Miraj enam ayat, tapi setiap Muslim wajib mengetahui dan mengimaninya. Bila tidak mengimaninya, berarti orang itu kafir terhadap ayat-ayat Allah yaitu Alquran. Ini tentu dosa besar.

Rasulullah saw. menerima perintah salat ini langsung dari Allah SWT tanpa perantara Malaikat Jibril. Pada saat beliau menjalani peristiwa Miraj di Sidratul Muntaha, menandakan betapa pentingnya kedudukan salat fardu lima waktu ini di hadapan Allah. Sebagaimana hadis yang diriwayatkan Anas bin Malik r.a., "Salat difardhukan kepada Nabi Saw. pada malam Isra lima puluh (kali), kemudian dikurangi sehingga menjadi lima (kali) lalu diserukan, `Ya Muhammad, keputusan ini di sisi-Ku tidak dapat diubah dan bagimu yang lima ini adalah lima puluh (kali pahalanya)`." (H.R. Ahmad, An-Nasa`i dan At-Tirmidzi)

Allah SWT dan Rasul-Nya menempatkan ibadah salat lebih tinggi kedudukannya dibandingkan ibadah-ibadah lainnya. Bukan berarti ibadah-ibadah lainnya ditinggalkan. Salat merupakan tiang agama, tidak akan berdiri Islam kecuali dengan salat. Sebagaimana sabda Rasulullah Saw. "Pokok urusan (agama) ini adalah Islam dan tiangnya adalah sala.t" (Al-Mu`jam Al-Kabir, dari Mu`adz ibnu Jabal)

Salat merupakan ibadah yang pertama kali dihisab oleh Allah SWT di akhirat kelak. Salat juga dijadikan berometer amal-amal yang lain. Peringatan dari Nabi saw.: "Yang mula-mula dihisab dari seorang hamba pada hari kiamat adalah salat. Jika salatnya beres, maka bereslah seluruh amalnya dan jika salatnya rusak, maka rusaklah seluruh amalnya." (Al-Mu`jam Al-Ausath, Mushannaf Abi Syaibah, dari Ibnu Malik)

Salat merupakan benteng terakhir dari agama, kalau salat lenyap, lenyap pula agama Islam seluruhnya. Sebagaimana peringatan keras dari Nabi Muhammad saw. "Sesungguhnya akan terlepas ikatan-ikatan Islam satu demi satu. Setiap kali satu ikatan lepas, manusia akan tergantung pada ikatan yang berikutnya. Ikatan yang paling awal terlepas adalah hukum yang terakhir adalah salat." (Shahih Ibnu Hibban, dari Abu Umamah)

Dan apabila diamalkan berdasar ketentuannya, salat merupakan ibadah yang berfungsi mencegah perbuatan keji dan mungkar. Firman Allah SWT, "Sesungguhnya salat mencegah perbuatan keji dan mungkar dan sungguh (salat) mengingat Allah (zikir) yang paling utama." (Q.S. Al-Ankabut [29]: 45)

Berdasarkan keterangan dan dalil-dalil di atas, jelaslah salat merupakan titik sentral ibadah yang wajib diamalkan oleh setiap Muslim tanpa kecuali, tanpa membedakan status laki-laki atau perempuan, tua atau muda, kaya atau miskin, pejabat atau rakyat, mulai dari usia tujuh tahun, tepatnya di usia balig hingga akhir hayat. Salat wajib yang lima waktu, jangan sekali-kali ditinggalkan. Di akhirat kelak, Allah SWT menyediakan tempat di neraka Saqar bagi yang meninggalkan salat. Allah SWT berfirman tentang keadaan orang-orang yang berdosa, "Apakah yang menyebabkan kamu masuk ke dalam Neraka Saqar?" Mereka menjawab, "Kami dahulu termasuk orang-orang yang meninggalkan salat." (Q.S. Al-Mudatstsir [74]: 41-43)

Kendati demikian, sangatlah ironis antara salat sebagai kewajiban pertama dan utama dengan umat Islam yang berkewajiban mengamalkannya. Fakta menunjukkan, betapa masih banyak kaum Muslimin yang masih belum melaksanakan salat, baik karena alasan malas, kesibukan rutin yang menyita waktu, terlalu senang bermain-main, sangat mencintai kehidupan dunia, maupun dengan dalih lainnya. Di sisi lain, sudah banyak pula kaum Muslimin yang telah melaksanakan ibadah salat ini, hanya saja jauh dari khusyuk apalagi salat tersebut dapat merefleksikan sikap hidup ideal seorang Muslim. Salat yang baik dan benar harus mengikuti contoh yang ditunjukkan oleh Rasulullah saw., sebagaimana yang telah diinstruksikan beliau. "Salatlah kamu seperti kalian melihat (mendapatkan) aku salat (H.R. Bukhori), mulai dari tata cara wudu hingga tata cara mendirikan salat dan mengaplikasikan rohnya salat dalam segala aspek kehidupan sehari-hari.

Betapa tingginya kedudukan dan peranan salat bagi setiap Muslim, maka perlu dikaji secara serius, khusus, dan komprehensif. Oleh karena itu, dibutuhkan dakwah yang kontinu dan simultan dari para dai, mubalig, ustaz, untuk membimbing umat. Juga tidak kalah pentingnya, peranan para orang tua membimbing putra putrinya mendirikan salat, sehingga umat serta putra-putri kita "naik kelasnya". Dari yang enggan dan tidak melaksanakan salat, menjadi sadar akan kewajibannya dan segera menunaikannya.

Pada tingkatan berikutnya, dari sekadar menunaikan kewajibannya, menjadi orang-orang yang khusyuk salatnya dan menjadikannya sebagai bagian dari kebutuhan dan kenikmatan hidupnya. Lalu menuju pada tingkat yang tertinggi, ibadah salatnya dapat menjadikannya sebagai seorang Muslim yang mampu merefleksikan nilai yang terkandung dalam salat, berwujud dalam perilaku kehidupan nyata sehari-harinya. Mampu mencegah perbuatan keji dan mungkar, serta senantiasa ber-amar ma`ruf nahyi mungkar, mengajak kepada kebijakan dan mencegah segala kemungkaran. Wallahu a`lam.
Ini Dia 6 Tipe Laki-laki Idaman


Mau tahu tipe-tipe laki-laki yang membuat perempuan jatuh hati. Jika Anda ingin menaklukkan hati perempuan, coba baca info berikut!

Menaklukkan hati perempuan memang tak mudah. Tapi ternyata menurut para ahli yang dikutip dari The Fox, Rabu (22/7/2009), ada beberapa tipe laki-laki yang bisa menaklukkan hati perempuan. Ini dia!

Laki-laki Romantis
Laki-laki tipe ini biasanya bisa menyenangkan perempuan dengan cara-cara yang klasik. Misalnya memberikan kejutan-kejutan kecil berupa bunga dan cokelat, ucapan-ucapan manis, serta sebuah makan malam romantis.

Laki-laki tipe ini tahu benar cara memperlakukan perempuan. Sehingga pasangan merasa sangat dicintai dan berharga.

Laki-laki Percaya Diri
Tipe laki-laki ini sangat yakin dengan dirinya. Dia tahu benar cara menarik hati perempuan dengan pesonanya. Setiap penampilannya, perempuan selalu dapat merasakan aura positif yang menyenangkan. Dan karena hal itulah, perempuan mudah jatuh hati padanya.

Seniman
Laki-laki yang memiliki bakat seni selalu menarik bagi perempuan. Baik itu di bidang musik, seni lukis atau yang lain. Apalagi biasanya tipe laki-laki ini bisa mengambil hati perempuan dengan sesuatu yang ia ciptakan sendiri. Hal itu membuat perempuan merasa dipuja.

Laki-laki Asing
Pesona laki-laki asing kadang tak tertahankan bagi perempuan. Perbedaan budaya membuatnya terlihat misterius. Mengenai fisiknya yang berbeda, itu juga merupakan nilai tambah.

Bad Boy
Tak selamanya laki-laki romantis memegang kendali. Terkadang laki-laki dengan perangai keras, dan memiliki gaya hidup bebas terkesan seksi bagi perempuan. Menaklukkan laki-laki model tersebut adalah tantangan menarik. Tapi biasanya, perempuan tak menginginkan hubungan serius dengan laki-laki tipe ini.

Laki-laki Cerdas
Pola pikir cerdas juga merupakan hal yang membuat perempuan jatuh cinta. Seorang laki-laki dengan pemikiran yang luar biasa merupakan hal yang memukau. Apalagi biasanya, mereka bisa menjadi teman diskusi yang asyik.

Laki-laki Sopan dan Menghargai Perempuan
Akhirnya, pilihan perempuan akan jatuh kepada seseorang yang menghormati dan menghargainya. Di zaman modern ini, laki-laki yang merasa derajatnya lebih tinggi dari perempuan tak akan laku. Perempuan lebih memilih laki-laki yang bisa menjadi rekan setara, dan dapat membahagiakannya.

Anda termasuk tipe yang mana?
Meluruskan Tafsir Terorisme

Bangsa Indonesia kembali diguncang tragedi bom. Kalau kita mencermati lebih jauh, berbagai tragedi kemanusiaan dewasa ini sebenarnya merupakan ekses dari kepungan globalisasi. Kehidupan di tengah kepungan globalisasi (hyperglobalization) penuh dengan misteri dan absurditas. Misteri hyperglobalization terlihat dengan tercengangnya manusia terhadap berbagai penemuan yang begitu dahsyat dan mengagumkan. Ketercengangan banyak membuat manusia kehilangan identitas dan budaya lokal, sehingga manusia sering kehilangan nilai eksistensial untuk menatap masa depan.

Inilah yang terjadi dalam misteri terorisme. Walaupun era modern meniscayakan kemajuan suatu peradaban, namun ternyata ada noda hitam yang menghinggapi laju peradaban tersebut. Manusia terlibas dengan modernitas, sehingga tidak ada kendali yang cukup untuk melunakkannya. Yang terjadi justru melakukan apa saja yang malah menentang laju peradaban modern. Hypermodernization atau kepungan modernitas yang menghilangkan nalar kritis manusia telah mencederai esensi modernitas itu sendiri.

Terorisme adalah hasil dari ironi kepungan modernitas. Terorisme yang terjadi dewasa ini dilakukan oknum tertentu yang kehilangan kesadaran, sehingga terorisme tidak hanya menghancurkan bangunan gedung dan membunuh manusia yang bergelimpangan, namun juga telah membunuh nalar dan moral kemanusiaan yang dibangun para pendahulu kita.

Giovanna Borradori dalam Philosophy in a Time of Terror [2005] memberikan penafsiran ulang secara lebih dalam dan kritis terhadap berbagai fenomena global, khususnya yang dinamakan terorisme. Bagi dia, istilah terorisme merupakan tafsir pragmatis, yang banyak terselubung di dalamnya berbagai kepentingan, baik ekonomi, politik, budaya, dan lain sebagainya.

Jurgen Habermes [2001] juga menilai, tafsir terorisme yang berkembang selama ini begitu sepihak. Fundamentalisme sebagai kelompok utama yang bertanggung jawab atas peristiwa 11 September begitu diekspos besar-besaran oleh media Barat, sehingga komunitas mana pun yang berkaitan dan berhubungan bahkan "sama dalam pakaian formal" diklaim sebagai bagian dari arus fundamentalisme.

Bagi Jurgen Habermes, fundamentalisme sangat politis. Dalam Islam khususnya, arus fundamentalisme telah dipolitisasi oknum tertentu untuk memainkan politik kepentingan yang sepihak. Dengan demikian, klaim kebenaran yang sering diusung kaum fundamentalis, tidak hanya menyalahkan umat Islam yang tidak sepaham dengan an sich, namun yang lebih tragis adalah menyalahkan kaum agama lain yang dianggap merusak agamanya.

Sementara dalam politik kenegaraan internasional, fundamentalisme juga dilakukan elite politik negara. Semua pihak yang tidak sejalan dengan kebijakan politik negara tersebut, tragisnya harus dimusnahkan. Tragedi 11 September dan luluh lantaknya Afganistan dan Irak adalah bukti realistisnya.

Filsuf asal Prancis, Jacques Derrida menganggap istilah terorisme sebagai bentuk keangkuhan. Terorisme lahir karena adanya eksploitasi terhadap orang yang tak tahu apa-apa. Tindakan eksploitatif telah menewaskan beragam dimensi kehidupan, sehingga esensi kehidupan di persimpangan jalan. Bagi Derrida, perlu upaya dekonstruksi terhadap penafsiran yang ada. Jihad melawan ketidakadilan bukanlah dengan memberikan pressure yang sejalan, namun harus dengan "nada" kritis mencerahkan. Derrida sepakat dengan pemikiran Kant, tindakan moral bukan hanya dilakukan sesuai dengan aturan hukum (pflichtmassig) melainkan karena "tugas" (eigentlicht aus pflicht), "tugas murni" (aus reiner pflicht). Dalam arti, moralitas manusia tidak hanya dilihat dalam perspektif hukum, namun juga dalam perspektif kemaslahatan kemanusiaan yang menjadi tugas murni manusia.

Dari berbagai tafsir filsuf tersebut, penulis mengindikasikan bahwa terorisme selama ini lebih ditafsirkan secara marginal dan pragmatis, hanya memenuhi kepentingan kelompok tertentu an sich. Untuk itu, agenda yang harus dikedepankan penghuni Planet Bumi ini adalah membangun jaringan kelembagaan transnasional secara kosmopolit sehingga terbentuk institusi-institusi multilateral dan aliansi-aliansi yang akan menjadi pelaku-pelaku utama meneguhkan perdamaian global.

Dalam perspektif Islam, misalnya, sekaranglah momentum kaum Islam yang moderat untuk bangkit kembali menyuarakan nilai-nilai Islam yang emansipatoris, progresif, mencerahkan, dan memberikan kedamaian. Yang harus diciptakan dalam mendorong keberagamaan yang ramah dan progresif adalah memperkuat kantong-kantong civil society. Proses pemberdayaan masyarakat yang pluralis, kritis, dan egaliter harus terus ditingkatkan, sehingga diharapkan mampu memberikan pemaknaan yang progresif atas doktrin keagamaan.

Zuhairi Misrawi (2002) mengidentifikasikan bahwa dalam konsep civil society, transformasi sosial harus dimulai dari perubahan nalar dan wacana berpikir, terutama doktrin agama yang selama ini dipahami secara simplistik, literalistik, dan reduksionis. Model literalistik inilah yang membentuk karakter Muslim yang arogan dalam memahami teks.

Untuk itu perlu pemahaman yang progresif, di mana doktrin dimaknai sebagai cahaya yang membebaskan bukan mencekam. Kebangkitan keberagaman kaum moderat inilah yang dinantikan mampu menghadirkan keberagamaan yang radikal-fundamental (yang bercorak keras dan marah) menuju wajah keberagamaan yang ramah, sejuk, penuh kedamaian, dan mengantarkan kepada pemahaman umat yang progresif, egaliter, dan tranformatif. ***
Video Game Bisa Bikin Anak Sehat, Lho!


Permainan video game tidak selamanya buruk bagi perkembangan anak. Sebuah studi menyebutkan bahwa video game bisa menjadi alternatif bagi anak untuk berolahraga.

Pusat Penelitian Kesehatan Universitas Oklahoma, Amerika Serikat membuktikan adanya pembakaran kalori saat anak bermain video game, seperti yang dikutip dari sciencedaily, Jumat (17/7/09).

Video Game yang dimaksud oleh peneliti bukanlah video game yang hanya memijit stik dari konsole. Namun, game-game seperti Dance-Dance Revolution ataupun game-game olahraga di konsole Wii.

Penelitian dilakukan dengan memberikan beberapa anak kegiatan yang berbeda, yakni menonton televisi, bermain game dan berjalan di treadmill. Dibandingkan dengan menonton TV, kalori yang terbakar saat bermain video game dua hingga tiga kali lipat lebih besar. Sedangkan bermain game di level yang lebih tinggi mengeluarkan kalori yang hampir sama dengan berjalan dengan kecepatan 3,5 mil per jam di treadmill.

Dari penelitian di atas dapat disimpulkan bahwa bermain video game juga dapat membakar banyak kalori anak, tergantung dari level yang dimainkannya. Hasil studi ini mungkin bisa menjadi kabar kembira bagi orang tua yang kesulitan membujuk anaknya untuk berolahraga.
Sejak Kapan Sendok dan Garpu Digunakan?

DALAM kehidupan keseharian kita, tanpa kita sadari ada "dua sejoli" yang sekarang ini nyaris tidak terpisahkan yaitu antara sendok dan garpu. Sendok, konon sudah dipakai sebagai alat untuk makan sejak zaman poleolitikum, ratusan ribu tahun yang lampau. Pada masa prasejarah itu, kulit kerang, potongan kayu, ataupun daun-daunan digunakan untuk menciduk air atau makanan yang berkuah. Karena dibuat dari bahan yang bermacam-macam itu, banyak sebutan untuk sendok, tergantung dari bahan apa dibuatnya.

Dalam bahasa Yunani dan bahasa Latin, sendok disebut dengan cochlea yang artinya --kurang lebih-- kulit kerang yang bentuknya spiral. Sementara itu, masyarakat Anglo-Saxon, menyebut sendok dengan sebutan spon yang artinya potongan atau serpihan kayu. Dalam perjalanan selanjutnya, sendok bisa dibuat dari logam emas, perak, campuran timah hitam dan gading, tulang, tanduk, keramik, porselen, bahkan kristal.

Mengenai bentuknya, tentu saja berlainan dengan bentuknya yang lazim kita kenal sekarang. Orang pertama yang dianggap sebagai pencipta atau pendesain sendok adalah orang-orang Romawi pada abad pertama Masehi. Ada dua jenis sendok kreasi mereka, yaitu ligula yang ujungnya bulat seperti mangkuk dengan pegangan aneka bentuk, yang biasa dipakai untuk makan sup dan makanan yang lembut. Yang satu lagi disebut cochleare, yang bentuknya kecil dengan ujung bulat, dengan pegangannya ramping yang biasa dipakai untuk makan kerang dan telur.

Pasangan sejolinya yaitu garpu. Ternyata umurnya lebih muda dari sendok. Namun demikian, ada catatan lain yang mengatakan bahwa peralatan makan seperti garpu ini, konon sudah digunakan masyarakat di Timur Tengah sejak seribu tahun sebelum Masehi, dan bentuknya bercabang lima. Dalam acara resmi kenegaraan, garpu mulai dipakai di Timur Tengah pada abad ketujuh. Tetapi penggunaannya baru meluas sekitar abad kesepuluh, di kalangan kelas atas kerajaan Byzantium.

Kerajaan Byzantium mengenal garpu setelah Domenico Salvo, sebagai ahli waris imperium Doge dari Venesia menikah dengan seorang putri kerjaan Byzantium. Saat itu, ia membawa dua buah garpu dalam kopernya.

Kala itu, garpu tidak ditata di atas meja, melainkan diberikan kepada para tamu yang sedang duduk di meja perjamuan untuk menahan daging yang akan dipotong, kemudian potongan daging itu dimasukkan ke dalam mulut dengan tangan. Justru, jika seorang tamu memasukkan potongan daging ke dalam mulutnya dengan memakai garpu, tindakannya ini akan menjadi bahan tertawaan dan celaan, serta dianggap kurang sopan bagi peserta perjamuan lainnya. Aneh ya...

Di Italia, garpu masuk pada awal abad ke-16, kemudian dibawa ke Prancis oleh Catherine dan Medicis yang menikah dengan King Henry II pada tahun 1533. Di Inggris, garpu baru dikenal pada permulaan abad ke-17, setelah Thomas Corryate membawa garpu yang dibelinya di Italia. Uniknya, perkembangan garpu ini lambat, dan garpu dianggap sebagai barang berharga yang disimpan untuk dipamerkan. Orang Inggris yang dikenal sebagai bangsa yang menjunjung tinggi tata krama, menganggap garpu bukanlah sebagai peralatan makan yang penting. Di kalangan bangsawan Inggris, garpu hanya sesekali dipakai sebagai ajang pamer kekayaan karena terbuat dari emas. Garpu dipakai dalam jamuan istimewa untuk menghormati tamu kerajaan. Meski agak lambat, kebiasaan makan memakai garpu ini sudah mulai terbiasa sejak awal abad ke-17 di kalangan bangsawan Inggris.

Bentuk garpu pertama, hanya mempunyai dua cabang panjang dan agak lebar, untuk memastikan daging tidak akan jatuh saat dipotong. Model ini kemudian didesain ulang karena makanan yang kecil mudah jatuh. Garpu besar dengan empat cabang, baru diperkenalkan di Prancis pada akhir abad ke-17. Dengan tambahan cabang ini, makanan tidak akan mudah jatuh.
Ayo Kembalikan Konsentrasi Kerja Anda!

Terkadang kita mengalami kesulitan untuk berkonsentrasi ketika bekerja. Tentunya banyak faktor yang menjadi penyebabnya. Ikuti tips berikut untuk membantu mengembalikan konsentrasi Anda.

Sisihkanlah meja kerja Anda dari barang-barang yang tidak berhubungan dengan pekerjaan. Ruang yang lebih luas dapat meningkatkan konsentrasi Anda.

Jauhkan ruangan Anda dari bunyi-bunyian yang mengganggu konsentrasi. Matikan suara handphone Anda atau komputer Anda.

Jika pekerjaan Anda memerlukan komputer, maka ada baiknya Anda menutup situs-situs yang tidak berhubungan dengan pekerjaan Anda seperti Facebook dan Yahoo Messenger. Hal ini bertujuan agar pikiran Anda tidak terpecah.

Kumpulkan semua materi yang Anda butuhkan seperti kertas, buku dan barang lainnya. Susunlah dengan rapih agar suasana meja kantor Anda menjadi kondusif.

Buatlah target dalam pengerjaan tugas tersebut. Pasang target sebelum deadline yang ditentukan supaya Anda mendapatkan motivasi mengerjakan tugas tersebut.

Setelah selesai mengerjakan tugas, istirahatlah sejenak. Dengan begitu Anda dapat melepaskan pikiran dari hiruk pikuk pekerjaan.
Ayat-Ayat Rezeki

Terdapat sekurangnya 10 macam kiat pembuka pintu rezeki dan tidak salah kiranya jika kita mencoba meraihnya. Sedangkan dalil penunjukannya baik berupa ayat Al-Qur’an maupun dari hadist-hadist Nabawi.
Sengaja saya hanya mencantumkan dalil saja tanpa memberi penjelasan lebih jauh dan selanjutnya teman-teman sendiri yang harus sibuk mencarinya, jika ingin mengetahui lebih jauh, baik membaca, bertanya kepada ustadz terdekat, datang ke majelis taklim dan lain sebagainya. Apakah salah kita mencari rezeki dengan cara seperti yang ditunjukan Al-Qur’an dan Sunnah Nabi? Tidak! Silahkan saja karena Al-Qur’an milik kita, dan pencarian rezeki ini ditunjukan oleh Allah dan Nabi Saw.
Kiat memperolehnya antara lain:

1. Istighfar dan Taubat

Maka aku katakan kepada mereka: 'Mohonlah ampun kepada Tuhanmu, -sesungguhnya Dia adalah Maha Pengampun, Niscaya Dia akan mengirimkan hujan kepadamu dengan lebat, Dan membanyakkan harta dan anak-anakmu, dan Mengadakan untukmu kebun-kebun dan Mengadakan (pula di dalamnya) untukmu sungai-sungai.” (QS. Nuh: 10-12)

Hasan al-Bashri salah seorang pemuka di kalangan tabi’in selalu menganjurkan banyak istighfar kepada siapa saja yang datang kepadanya ketika mengadu tentang gagal panen, sulit rezeki, sulit mendapatkan keturunan, dan sawah ladang yang tidak produktif. (Tafsir Qurthubi)

2. Takwa

Barangsiapa bertakwa kepada Allah niscaya Dia akan Mengadakan baginya jalan keluar. Dan memberinya rezki dari arah yang tiada disangka-sangkanya. dan Barangsiapa yang bertawakkal kepada Allah niscaya Allah akan mencukupkan (keperluan)nya. Sesungguhnya Allah melaksanakan urusan yang (dikehendaki)Nya. Sesungguhnya Allah telah Mengadakan ketentuan bagi tiap-tiap sesuatu.” (QS. Ath-Thalaq: 2-3)

“Jikalau Sekiranya penduduk negeri-negeri beriman dan bertakwa, pastilah Kami akan melimpahkan kepada mereka berkah dari langit dan bumi…” (QS. Al-A’raf: 96)

3. Tawwakal

“Sungguh, seandainya kalian bertawakal kepada Allah dengan sebenarnya, niscaya kalian diberi rezeki sebagaimana rezeki burung-burung. Mereka berangkat pagi hari dalam keadaan lapa, dan pulang sore hari dalam keadaan kenyang.” (HR. Ahmad, Tirmidzi, Ibnu Majah, Ibn Mubarak, Hakim, Musnad asy-Syihab. Sanadny disahihkan oleh Ahmad Syakir dan Al-Albani)

4. Taat dan Beribadah Sebaik-baiknya

“Sesungguhnya Allah berfirman, “ Wahai anak Adam, beribadahlah sepenuhnya kepada-KU, niscaya Aku penuhi di dalam dada dengan kekayaan dan semua kebutuhanmu. Jika tidak kalian lakukan (tidak taat) Aku penuhi dengan kesibukan dan tidak Aku penuhi kebuthanmu (tidak ada hasilnya semua usaha).” (HR. Ahmad, Tirmidzi, Ibnu Majah, Hakim dari Abu Hurairah. Al-Albani mensahihkannya)

5. Melaksanakan Haji dan Umrah

Pertanyaan ini sering ditujukan pada saya baik para jamaah yang saya bimbing ketika haji atau umrah, “Apakah haji dan umrah ini akan mendatangkan rezeki?"
Inilah dalilnya:

“Lanjutkan haji dan umrah karena sesungguhnya keduanya menghilangkan kemiskinan dan dosa. Sebagaimana api dapat menghilangkan karat, emas dan perak. Dan tidak ada pahala haji mabrur kecuali surga.” (HR. Ahmad, Tirmidzi, Nasai, Ibnu Khuzaimah dan Ibnu Hibban. Syeikh Ahmad Syakir mengatakan sanadnya sahih, Al-Albani mengatakan hasan sahih sedangkan Syeikh Syu’aib Al-Arnauth mengatakan hasan)

6. Silaturahmi

“Siapa saja yang suka agar rezekinya luas, dipanjangkan umurnya, maka hendaklah ia menperbanyak silaturahmi.” (HR. Bukhari)

Maksud dari dipanjangkan umur dalam hadist ini adalah berkah umur menurut Ibnu Hajar Al-Asqalani dalam Fathul Barri.

“Belajarlah tentang nasab (garis keturunan) sehingga kalian bias menyambung silaturhami. Karena sungguh silaturahmi itu adalah (salah satu cara) menimbulkan kasih saying antara keluarga, (sebab) luasnya rezeki dan bertambah usia (berkah umur).” (HR. Ahmad, Tirmidzi, dan Hakim. Syaikh Ahmad Syakir dan Al-Albani mensahihkannya)


7. Sedekah dan Infak

“Dan barang apa saja yang kamu nafkahkan, Maka Allah akan menggantinya dan Dia-lah pemberi rezki yang sebaik-baiknya.” (QS. Saba: 39)

“Allah Tabaraka wa Ta’ala mengatakan: Wahai anak Adam, berinfaklah, niscaya Aku memberi rezeki kepada kamu.” (HR. Muslim

8. Membiayai Pelajar Yang Sedang Menuntut Ilmu Islam

“ Dahulu ada dua orang bersuadara pada masa Rasulullah Saw. Salah seorangnya pernah datang kepada Nabi Saw (untuk belajar ilmu agama), sedangkan saudara yang lainya bekerja, Lalu saudara yang bekerja itu pernah mengadu (mengadukan bahwa saudaranya itu tidak mau membatunya dalam kerjaannya) kepada Nabi, dan beliau bersabda,” Mudah-mudahan engkau diberi rezeki sebabi itu.” (HR. Tirmidzi, dan Hakim. Syaikh Albani mensahihkannya)

9. Menolong dan Membantu Orang Miskin

Dalam sahih Bukhari dikisahkan bahwa Sa’ad merasa dirinya memiliki kelebihan dari pada yang lain. Kemudian Rasulllah Saw bersabda:
“Bukankah kalian ditolong dan diberi rezeki lantaran orang-orang miskin?”

“Carilah keridhaanku melalui orang-orang miskin diantara kalian. Karena sungguh kalian diberi rezeki dan ditolong karena sebab orang miskin diantara kalian.” (HR. Ahmad, Abu Daud, Tirmizi, dan Hakim. Disahikan oleh Albani

10. Hijrah Di Jalan Allah

Makna hijrah selain dari kata asalnya mencakup banyak arti. Diantaranya menurut Rasyid Ridha adalah menolong sesama Muslim agar tidak terjerat oleh hasutan agama lain agar masuk ke agama mereka. Dan tentunya bantuan ini sangat berharga bila berbentuk dana untuk pendidikan mereka, makanan, obat-obatan dan lainnya.

“Barangsiapa berhijrah di jalan Allah, niscaya mereka mendapati di muka bumi ini tempat hijrah yang Luas dan rezki yang banyak. Barangsiapa keluar dari rumahnya dengan maksud berhijrah kepada Allah dan Rasul-Nya, kemudian kematian menimpanya (sebelum sampai ke tempat yang dituju), Maka sungguh telah tetap pahalanya di sisi Allah. dan adalah Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.” (QS. An-Nisa: 100)
Menyiasati Kegundahan Hati

Oleh K.H. ABDULLAH GYMNASTIAR

"TIDAK ada suatu bencana pun yang menimpa di bumi dan tidak pula pada dirimu sendiri, melainkan telah tertulis pada kitab Lauhul Mahfudz sebelum Kami menciptakannya. Sesungguhnya yang demikian itu adalah mudah bagi Allah. (Kami jelaskan yang demikian itu) supaya kamu jangan berduka cita terhadap apa yang luput dari kamu dan supaya jangan terlalu gembira terhadap apa yang diberikan-Nya kepadamu. Dan Allah tidak menyukai setiap orang yang sombong lagi membanggakan diri." (Q.S. al-Hadid [57]: 22-23).

Saudaraku, tahukah tentang sesuatu yang paling banyak menyita pikiran, waktu, dan tenaga, yang berakibat mengurangi kemampuan akal dan merusak ibadah? Itulah perasaan cemas. Cemas terhadap sesuatu yang belum terjadi, yang berkaitan dengan urusan duniawi. Padahal sudah jelas, perasaan cemas--apalagi berlarut-larut--tidak akan membuahkan penyelesaian, selain membuat hati semakin sengsara dan bertambah menderita.

Padahal hidup ini sungguh teramat singkat. Kapan lagi kita akan merasakan kebahagiaan apabila dari hari ke hari, yang terkumpul adalah kecemasan yang berujung pada kegelisahan dan hilangnya perasaan nikmat dalam menjalani hari-hari kehidupan ini? Memang, cemas berpangkal pada belum mantapnya keyakinan bahwa segala kejadian yang menimpa mutlak datangnya dari Allah.

Allah Azza wa Jalla berfirman, "Tidak ada suatu musibah pun yang menimpa seseorang kecuali dengan izin Allah. Barangsiapa yang beriman kepada-Nya, niscaya Dia akan memberi petunjuk kepada hatinya. Dan Allah Maha Mengetahui segala sesuatu." (Q.S. at-Taghabun [64]: 11).

Jelaslah, sesungguhnya setiap kejadian yang kita alami tidak akan lepas dari ketentuan dan izin Allah, sehingga tidak ada kecemasan dan kegelisahan saat kejadian menimpa kita. Akan tetapi, kebanyakan dari kita amat sibuk dengan pikiran yang mencemaskan perbuatan-perbuatan makhluk dan mengharapkan datangnya bantuan makhluk. Padahal sudah jelas, tidak ada satu pun yang dapat menimpakan mudarat ataupun mendatangkan manfaat, selain dengan izin-Nya.

"Jika Allah menimpakan suatu kemudaratan kepadamu, tidak ada yang dapat menghilangkannya, kecuali Dia. Dan jika Allah menghendaki kebaikan bagi kamu, tiada yang dapat menolak karunia-Nya. Dia memberikan kebaikan kepada siapa yang dikehendaki-Nya di antara hamba-hamba-Nya dan Dia-lah yang Maha Pengampun lagi Maha Penyayang." (Q.S. Yunus [10]: 107)

Barangsiapa yang yakin bahwa Allah-lah yang akan menolong dan menjaminnya dalam setiap urusan, niscaya Allah pun benar-benar akan menjaminnya. Sebab, dalam sebuah hadis qudsi Allah berfirman,"Aku sesuai dengan prasangka hamba-Ku dan Aku bersama dengannya ketika ia ingat kepada-Ku. Jika ia ingat kepada-Ku di dalam hatinya, Aku pun ingat kepadanya di dalam hati-Ku. Jika ia ingat kepadaku dalam lingkungan khalayak ramai, niscaya Aku pun ingat kepadanya dalam lingkungan khalayak ramai yang lebih baik. Jika ia mendekati-Ku sejengkal, Aku mendekatinya pula sehasta. Jika ia mendekati-Ku sehasta, niscaya Aku mendekatinya sedepa. Dan jika ia datang kepada-Ku dengan berjalan, Aku mendekatinya sambil berlari." (H.R. Syaikhani dan Turmudzi dari Abu Hurairah ra.)

Nah, itulah kunci kehidupan yang sesungguhnya. Semua kejadian telah diketahui dan diatur secara cermat, penuh kebijaksanaan, dan kasih sayang, untuk ditimpakan kepada hamba-hamba-Nya. Allah Maha Tahu akan keadaan kita pada masa lalu, masa kini, dan masa yang akan datang. Dia Maha Tahu akan keinginan dan cita-cita kita. Dia pun Maha Tahu akan tingkat intelektualitas, kekuatan tubuh, keadaan perekonomian, bahkan segala yang ada pada diri kita. Bukankah Dia yang menciptakan dan mengurus segala-segalanya?

Jadi, mutlak setiap yang ditimpakan itu akan sangat sesuai dengan keadaan kita. "Allah tidak akan membebani seseorang, kecuali sesuai dengan kesanggupannya. Ia mendapat pahala (dari kebaikan) yang dikerjakannya dan ia mendapatkan siksa dari (kejahatan) yang dikerjakannya." (Q.S. al-Baqarah [2]: 286)

Sekiranya suatu musibah dirasakan pahit dan amat berat, sebetulnya semua itu semata-mata karena kita belum mampu memahami hikmah di balik kejadian tersebut. Atau karena kita masih beranggapan bahwa rencana kita lebih baik daripada rencana Allah SWT.

Padahal ilmu kita yang teramat sangat sedikit ini kerap kali terlampau diselimuti oleh hawa nafsu yang cenderung menipu dan menggelincirkan diri, sedangkan Dia adalah Dzat yang Maha Mengetahui segala-galanya. Firman-Nya, "Boleh jadi kamu membenci sesuatu, padahal ia amat baik bagimu dan boleh jadi pula kamu menyukai sesuatu, padahal ia amat buruk bagimu. Allah Maha Mengetahui, sedangkan kamu tidak mengetahui. " (Q.S. al-Baqarah [21]:216)

Oleh karena itu, bilamana datang suatu kejadian yang mencemaskan, segera kuasai diri sebaik-baiknya. Jangan menyiksa diri dengan pikiran yang diada-adakan atau dipersulit, sehingga terasa makin menyiksa. Memang begitulah kita, lebih gemar menganiaya diri sendiri dengan menenggelamkan ingatan dan lamunan pada yang tiada bermanfaat.

Segeralah kembalikan segala urusan kepada Allah. Yakinilah kesempurnaan, pertimbangan, dan kasih sayang-Nya, dan segera bulatkan hati bahwa hanya Dialah satu-satunya pembela. Dia-lah pemberi jalan keluar yang paling sempurna. Mustahil Dia lalai dan lupa terhadap keadaan hamba-Nya. Tidak mungkin pula Dia memungkiri janji-Nya terhadap orang-orang yang bersungguh-sungguh yakin bahwa pertolongan itu hanya datang dari-Nya. "... maka perkataan itu menambah keimanan mereka dan mereka menjawab, cukuplah Allah menjadi penolong kami dan Dia adalah sebaik-baik pelindung." (Q.S. Ali `Imran [3]: 173)

Setelah hati dan keyakinan kita bulat, segera juga bulatkan ikhtiar untuk memburu pertolongan Allah dengan amalan-amalan yang dicintai-Nya. Camkan, bahwa rida terhadap takdir itu letaknya di dalam hati, tetapi tubuh harus ikhtiar di jalan yang diridai-Nya. Sebab, Allah sendiri telah menegaskan, "Sesungguhnya Allah tidak akan mengubah nasib suatu kaum, sehingga mereka mengubah nasibnya sendiri. Apabila Allah menghendaki keburukan terhadap suatu kaum, maka tidak ada yang dapat menolaknya. Dan sekali-kali tidak ada pelindung bagi mereka selain Dia." (Q.S. ar-Ra`d [131]: 11)

Dengan demikian, setiap untaian kejadian yang menimpa kita akan menjadi sarana yang paling tepat untuk gandrung bermunajat kepada Allah, sehingga membuat kita semakin taqarrub dan tidak pernah bisa lupa kepada-Nya. Itulah sebenarnya rahasia ketenangan dan kebahagiaan sejati di dunia ini, yang insya Allah akan menjadi bekal kebahagiaan yang kekal di akhirat nanti. "(Yaitu) orang-orang yang beriman dan hati mereka menjadi tenteram dengan mengingat Allah. Ingat, hanya dengan mengingat Allah hati menjadi tenteram. Orang-orang yang beriman dan beramal saleh, bagi mereka kebahagiaan dan tempat kembali yang baik." (Q.S. Ar-Ra`d [13]:28-29)

Sekiranya sikap kita sesuai dengan keinginan Allah, apa pun yang terjadi pasti akan menguntungkan bagi dunia dan akhirat kita. Sebaliknya, bila menghadapinya tidak sesuai dengan aturan yang telah ditetapkan-Nya, niscaya dunia ini akan memperbudak dan menyengsarakan kita. Wallahu a`lam bishshawwab.***
Cegah Pikun Dengan Satu Cangkir Kopi Setiap Hari

Kopi tak hanya bisa bermanfaat untuk mencegah kantuk. Sebuah penelitian membuktikan, kebiasaan meneguk secangkir kopi setiap hari dapat mencegah kepikunan.

Kafein yang terkandung dalam kopi dapat memperbaiki kelainan otak penyebab penyakit alzheimer atau yang lebih dikenal dengan istilah pikun.

Biasanya alzheimer diderita oleh para manula, maka obat-obat yang dipilih pun tak boleh terlalu keras. Oleh karena itu, kafein dianggap zat yang paling aman untuk dikonsumsi oleh para manula.

Menurut penelitian yang dilakukan di Amerika Serikat seperti dikutip dari Female First, Selasa (14/7/2009) kafein mudah diserap otak dan membetulkan area yang rusak di otak.

Penyebab utama alzheimer adalah penyumbatan suatu protein di otak. Kafein dapat mengencerkan protein yang menyumbat tadi. Sehingga Alzheimer dapat dicegah.

Namun terlalu banyak kafein juga akan berpengaruh pada detak jantung Anda. Sehingga para ahli menganjurkan untuk meneguk satu cangkir kopi hitam setiap hari dan tidak lebih.
Mendalami Nilai Positif Tawakal

"APABILA kamu telah membulatkan tekad, bertawakallah kepada Allah. Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang bertawakal kepada-Nya." (Q.S. Ali Imran: 159)

Dalam tafsirnya di kitab Fi Zhilal al-quran, ulama besar Islam Sayyid Qutb menjelaskan bahwa ayat di atas (terutama surat Ali Imran ayat 121-179) turun berkaitan dengan peristiwa perang Uhud. Perang ini merupakan perang yang penuh cobaan. Betapa tidak, sebelum menghadapi pasukan Quraisy, pasukan Muslim kehilangan terlebih dulu tiga ratus prajurit yang kembali lagi ke Madinah karena hasutan Abdullah bin Ubay bin Salul.

Pasukan Muslim juga sempat kocar-kacir. Rasulullah sendiri sampai terluka akibat ketidakdisiplinan pasukan pemanah yang tergoda gemerlap harta yang dibawa orang Quraisy. Meski akhirnya pasukan Muslim meraih kemenangan, bahkan sempat mengejar pasukan Quraisy yang lari ke Mekah. Pada peristiwa ini, Allah ingin menegaskan, sebagai orang yang beriman, kita harus yakin bahwa yang menentukan siapa yang menang dan siapa yang kalah dalam sebuah peperangan "apa pun bentuknya" adalah Allah, dan Allah pasti memberi kemenangan kepada kaum yang beriman.

Sekalipun mereka mendapat kesulitan dan cobaan, itulah awal kemenangan yang dijanjikan. Agar kemenangan itu diraih atas dasar keyakinan pada kebenaran yang hakiki, melalui proses persiapan, dan sarana-sarana yang dibutuhkan sesuai sunatullah. Dengan demikian, akhirnya kemenangan itu menjadi kemenangan yang mulia, bukan kemenangan yang murahan.

Demikian kurang lebih penjelasan Sayyid Qutb mengenai esensi dari sikap tawakal, yaitu berusaha sekuat tenaga dan kemudian menyerahkan hasil akhirnya kepada Allah SWT.

Tawakal adalah titik persinggungan manusia dengan hakikat besar. "Hakikat tempat kembali segala perkara; kekuatan yang menentukan" (al-quwwah al-failah) di mana kemenangan dan kekalahan bersumber. Kepada Allah-lah pengharapan dan tawakal diarahkan. Tentunya, itu dilakukan setelah kita mempersiapkan diri dan menyesuaikan dengan takdir Allah. "Jika kalian menolong Allah, Allah akan menolong dan meneguhkan posisi kalian". Inilah "keseimbangan" yang diajarkan Islam: "keseimbangan" mutlak antara takdir Allah yang mutlak dan realisasi takdir tersebut di dalam kehidupan manusia melalui aktivitas dan efektivitas tindakannya.

Sunah Allah berlaku melalui proses hukum sebab-akibat (hukum kausalitas). Akan tetapi, bukan "sebab" yang menciptakan "akibat". Yang menciptakan "akibat" adalah Allah. Oleh karena itu, manusia dituntut untuk melaksanakan kewajibannya dan mengerahkan segenap kemampuannya. Sebesar kewajiban yang telah dilakukannya, sebesar itu pula Allah akan menyusun dan mewujudkan akibatnya. Intinya, "akibat" tetap tidak dapat dilepaskan dengan kehendak dan kekuasaan Allah. Allah sendiri yang mengizinkan "akibat" itu terjadi, kapan, dan bagaimana, sesuai kehendak-Nya.

Namun begitu, keyakinan kepada kekuasaan Allah dan tawakal sepenuhnya kepada Allah bukan berarti menafikan proses mempersiapkan diri dengan segenap kemampuan. Sebagaimana firman-Nya, "Dan persiapkanlah segenap kekuatan kalian untuk menghadapi mereka". Bahkan, orang yang tidak melaksanakan perintah Allah pun dianggap tidak bertawakal.

Kembali ke Rasulullah, beliau sendiri tidak pernah meninggalkan hukum sebab akibat. Beliau mengenakan dua baju zirah ketika Perang Uhud. Beliau tidak pernah keluar untuk berperang tanpa memakai pelindung. Beliau juga menyewa seorang penunjuk jalan ketika hijrah ke Madinah. Beliau menyimpan persediaan makanan pokok setahun untuk keluarganya. Bila bepergian, berjihad, berhaji, atau berumrah beliau selalu membawa bekal.

Bahkan, dalam sebuah hadis, Anas bin Malik pernah berkata, "Seseorang memegangi untanya lantas berkata kepada Rasulullah, "Wahai Rasulullah, haruskah aku ikat lalu aku tawakal? Ataukah, aku biarkan saja lalu aku bertawakal?" Rasulullah menjawab, "Ikatlah lalu bertawakallah!" Inilah dalil yang memerintahkan setiap hamba untuk memperhatikan hukum sebab akibat sekaligus menegaskan bahwa bersandar pada hukum sebab akibat tidak akan bertentangan dengan sikap tawakal.

Ibnul Jauzi menerangkan lebih spesifik lagi, "Menafikan hukum sebab akibat adalah pendapat orang-orang yang tidak memahami makna tawakal. Mereka menyangka bahwa tawakal adalah meninggalkan usaha dan mengistirahatkan anggota tubuh dari aktivitas. Kami telah jelaskan sebelumnya bahwa tawakal adalah pekerjaan hati. Ia tidak bertentangan dengan gerak tubuh." "Seandainya setiap orang yang berusaha mencari nafkah bukan disebut orang yang bertawakal, berarti para nabi bukan orang-orang yang bertawakal. Padahal, Nabi Adam adalah tukang kebun, Nuh dan Zakaria tukang kayu, Idris tukang jahit, Ibrahim dan Luth petani, Saleh pedagang, Sulaiman pembuat anyaman, Daud pembuat sekaligus penjual baju zirah, sementara Musa, Syuaib, dan Muhammad adalah penggembala," ujarnya.

Sampai di sini mungkin kita perlu meresapi jawaban Hatim al-Ashamm (w. 237 H) ketika ditanya, "Atas dasar apa engkau begitu tawakal kepada Allah?" Lelaki saleh itu menjawab, "Atas empat hal: aku yakin rezekiku tidak akan dimakan orang. Oleh karena itu, aku tenang. Aku yakin amalku tidak akan dikerjakan orang. Oleh karena itu, aku sibuk beramal. Aku yakin kematian akan datang dengan sekonyong-konyong. Oleh karena itu, aku selalu siap menghadapinya. Dan, aku yakin bahwa aku tidak mungkin lepas dari pengawasan Allah. Oleh karena itu, aku malu dari-Nya." Wallahualam. ***
Pemimpin yang Adil

ORANG yang bisa menjadi pemimpin yang adil, sangat beruntung. Ia akan mendapat keselamatan di dunia dan akhirat. Jadi sangat aneh jika ada atau banyak pemimpin malah berlaku zalim, merusak keadilan, berbuat kejahatan dalam menjalankan kepemimpinannya, dan mementingkan diri sendiri, kelompok atau rezimnya, seraya menyengsarakan rakyat yang susah payah memilihnya.

Bagi setiap pribadi muslim beriman, memiliki status pemimpin, sikap dan tindakan adil merupakan urusan sangat penting. Bahkan mengeluarkan perkataan bagi diri sendiri saja, harus mengandung laku adil (Q.S. Al An'am: 152). Allah SWT memerintahkan muslim beriman agar berlaku adil dan berbuat kebajikan (Q.S. An Nahl: 90), dan menjadi penegak keadilan (Q.S. An Nisa: 135).

Keuntungan bagi pemimpin yang adil, pertama menjadi salah satu tiang penyangga kekuatan dunia. Sebuah hadis Nabi SAW menyatakan, dunia tegak di atas empat perkara. Yaitu keadilan pemimpin, kemajuan ilmu para ulama, kedermawanan para hartawan, dan doa kaum fakir miskin (riwayat Ibnu Hibban).

Kedua, Menjadi penghias keindahan taman dunia. An Nisaburiy dalam kitab tafsirnya menyebutkan, dunia bagaikan sebuah taman, yang indah berkat lima macam hiasan. Yaitu ilmu pengetahuan para ulama cendekiawan, keadilan para pemimpin, ketakwaan hamba-hamba Allah, kejujuran para penguasa dan ketulusan para aparat.

Menjadi "tiang dunia" dan "penghias taman dunia"! Alangkah hebat status para pemimpin yang adil selama menjalankan tugas mengelola bangsa dan negaranya.

Keuntungan lainnya yang tak kalah bernilai, selalu dikabulkan oleh Allah SWT. Seorang pemimpin yang adil, bersama orang yang berpuasa dan orang teraniaya, merupakan tiga jenis orang yang tak akan ditolak doanya oleh Allah SWT (hadis riwayat Imam Ahmad).

Pada hari akhir kelak, di tengah padang Mahsyar yang panas terik tanpa perlindungan apa pun, manusia menjerit tak kuat menahan sengatan sinar matahari yang hanya sejengkal di atas ubun-ubun. Pemimpin adil dikecualikan dari kondisi itu.

Semoga para pemimpin yang baru berhasil kita pilih, mampu menjadi pemimpin adil yang membawa keberuntungan bagi dirinya pribadi dan masyarakat luas.
Bagian yang Rusak Bisa Tumbuh Lagi

Jika kita memperhatikan binatang reptil dan amfibi, mereka dapat menumbuhkan kembali anggota tubuhnya yang rusak atau terputus (ototomi). Ternyata, manusia pun dapat melakukannya. Hal itu dibuktikan oleh para ilmuwan dari University of Florida dengan percobaan yang dilakukannya. Para ilmuwan mencoba mencari tahu bagaimana seekor kadal bisa menumbuhkan kembali bagian tubuh mereka yang rusak. Kemampuan ajaib ini rupanya hampir mirip dengan proses penyembuhan luka pada manusia. Mereka percaya bahwa suatu saat nanti mereka bisa menyingkap rahasia itu dengan sempurna dan menerapkannya pada manusia. Dengan demikian, manusia bisa memprogram kembali dan memperbaiki bagian tubuh yang rusak secara mandiri. Hal paling unik pada amfibi adalah pada saat mereka kehilangan lengan. Saat itu, pada bagian tubuh yang luka akan muncul benjolan yang disebut blastema. Tiga minggu kemudian, blastema akan bertransformasi menjadi lengan baru yang berfungsi dengan baik seperti lengan yang hilang sebelumnya. Tim dari University of Florida telah menemukan bukti ilmiah bahwa hal itu bisa juga terjadi pada manusia dan sangat masuk akal. "Kita bisa mempelajari bagaimana mereplikasi ini pada manusia. Penemuan ini memberikan kita lebih banyak harapan untuk bisa menumbuhkan kembali susunan jaringan tubuh manusia," ujar Profesor Malcolm Maden. Menurut Maden, penemuan pada amfibi dan kadal bisa dijadikan model yang bisa diaplikasikan dalam ilmu pengobatan manusia. "Jika kita bisa memahami bagaimana kadal dan amfibi bisa melakukannya, bukan tidak mungkin jenis mamalia seperti manusia pun memiliki kemampuan yang sama," ujarnya. (Telegraph/sri)***
Granat Terbuat dari Cabe

Bumbu dapur ternyata dapat disulap jadi bahan pembuat bom. Baru-baru ini Departemen Pertahanan India merencanakan projek pembuatan granat berbahan baku cabe. Jika granat ini dilemparkan yang terjadi bukan ledakan melainkan semburan cabe yang telah diproses sebelumnya. Granat ini dibuat untuk digunakan apabila terjadi huru-hara ataupun demo yang bersifat merusak (anarkisme). Dijamin, para pedemo akan bercucuran airmata karena tidak tahan dengan rasa pedih pada matanya. Menurut sumber yang sama, cabe yang digunakan adalah jenis cabe terpedas di dunia yang disebut Bhut Jolokia. Cabe khusus ini dijamin tingkat kepedasannya sekitar 1.000 kali dibandingkan dengan cabe biasa. (geekologie.com/hr)***
Foreplay yang Unik dan 'Nakal'


Ada kalanya hubungan seks mencapai satu titik kebosanan ketika sudah lama dijalani dan menjadi sebuah rutinitas. Untungnya, ada banyak cara untuk mengatasi rasa jenuh dan bosan tersebut seperti melakukan foreplay yang seru dan unik.

Rahasia untuk menciptakan seks tetap hidup adalah membuatnya tetap segar, baru dan mengasyikkan. Caranya yaitu berikan pasangan Anda kejutan yang tidak diduga-duga ketika bercinta di kamar.

Ini dia caranya:

Nonton Film 'Hot' Bareng

Mungkin tidak semua wanita menyukai ide ini. Tapi tidak menutup kemungkinan mereka akan mencobanya, paling tidak sekali. Hindari film-film yang terlalu kotor, karena wanita cenderung tidak menyukainya. Cara paling aman adalah dengan memilih film yang benar-benar ingin ia tonton. Cobalah tonton film yang membuat ia nyaman dan terangsang untuk segera melakukan aksinya dengan Anda.

Bacakan Cerita 'Nakal'

Jutaan wanita senang membaca novel-novel panas dan erotis. Mengapa? Karena buku-buku seperti itu membuatnya sama terangsangnya dengan majalah wanita-wanita seksi yang sering dibaca pria. Bacaan seperti itu membuat tombol hasrat mereka 'on'. Tapi jangan salah memilih buku juga, novel biasa tidak akan membuat dia bergairah, carilah novel yang agak sedikit 'nakal'.

Bacakan cerita di tempat tidur, atau minta ia bacakan untuk Anda, tapi jangan harap bacaan tersebut selesai karena ia pasti tidak tahan lagi ingin segera memulai acara bercinta. Kombinasikan membaca buku tersebut dengan suara pria yang sedikit seksi dan lihatlah apa yang akan mereka lakukan selanjutnya.

Berikan Pijatan Tubuh Eksklusif

Cara satu ini mungkin merupakan cara yang paling mudah untuk menaikkan hasrat wanita. Beri ia pijatan di sekitar wajah dan pundak. Jika Anda sadar akan berat badan Anda yang mungkin agak berat, bukalah kedua pangkal pahanya dan mulailah memijat dari ujung rambutnya. Percayalah, wanita menyukai teknik ini.

Pijat kulit kepalanya lalu bergeraklah ke leher, bahu, punggung, dan seterusnya terserah anda. Setelah hasratnya terbangun, tingkatkan tekanan pijatan jari-jari Anda namun jangan terlalu keras pula, karena itu akan menyakitinya. Pijatan yang agak kuat akan terasa nikmat di bahu, pinggul, paha dan bokongnya. Jika anda ingin memenangkan acara pijat eksklusif tersebut, cobalah melakukan pijatan sensual pada kakinya yang pasti membuat dia orgasme lebih cepat.

Ikat Tubuhnya

Ini adalah salah satu rahasia sebagian kecil wanita yang mungkin tidak semua pria tahu. Dalam imajinasi mereka, tubuh yang terikat akan terlihat lebih seksi dan liar. Caranya mudah, ambil sebuah tali yang kira-kira tidak akan melukainya. Ikat perlahan-lahan pergelangan tangannya menjadi satu ikat ke arah belakang, dan mulailah mengeksplorasi tubuhnya.

Kegiatan ikat mengikat ini memerlukan kepercayaan pasangan, anda tentunya tidak ingin menakutinya dengan gerakan-gerakan yang agak kasar. Jika ia sudah percaya dengan ikatan Anda, eksplorasi pun akan lebih mudah. Anda pun akan tahu jika ia sudah mulai orgasme, yaitu ketika ia mulai menendang-nendang, menggeliat dan mengerang. Jangan lewatkan kesempatan tersebut, lanjutkan dengan menggunakan jari-jari Anda.

Saling Suap Menyuapi Makanan

Makanan memang bisa menjadi daya tarik tersendiri dalam menimbulkan gelora bercinta. Jika Anda belum pernah mencoba trik yang satu ini, cobalah praktekkan dengan pasangan Anda. Strawberry, whipped cream, puding cokelat, dan makanan-makanan yang mengundang panca indera bekerja dapat diberikan pada pasangan wanita Anda.

Oleskan sedikit madu pada bibirnya menggunakan jari-jari Anda, dan lihatlah betapa cepat ia ingin memasukkannya ke mulutnya. Stimulasi pada penis akan menambah gairah Anda berdua, terutama jika dilakukan di tempat lain selain tempat tidur. Cobalah teknik ini ketika di taman atau makan malam di cafe, Anda akan terkejut ketika sadar sudah melakukan petualangan foreplay 'nakal'.

Variasi adalah bumbu dari kehidupan seks Anda. Kegiatan seks yang monoton akan berefek kurang baik untuk libido wanita, begitu juga pada pria. Ambil inisiatif dari sekarang dan cobalah salah satu dari tips di atas ketika lain kali Anda mulai merasa jenuh dengan kegiatan bercinta yang selama ini dilakukan.

Biarkan ia tahu bahwa Anda sangat antusias untuk membuat segala sesuatunya tetap segar dan seksi, dan lihatlah reaksinya yang dengan senang hati membantu Anda mewujudkan hal tersebut.
Hikmah Salat

"OLEH-OLEH" utama dari perjalanan Isra Miraj Nabi Muhammad adalah perintah menjalankan salat wajib lima waktu. Namun, pada hakikatnya Alquran menyatakan salat merupakan kewajiban universal yang juga telah diwajibkan kepada para nabi dan rasul sebelum Nabi Muhammad.

Salat memiliki kedudukan penting sehingga Rasulullah memerintahkan kaum Muslim untuk menempatkannya sebagai materi pendidikan utama kepada anak-anaknya. Rasulullah menyatakan,"Hiasilah rumahmu dengan salat. Ajarkan salat kepada anak-anakmu. Suruh anak-anakmu untuk salat pada saat usianya tujuh tahun dan pukullah (pantat) mereka bila usianya sudah sepuluh tahun dan belum melaksanakan salat".

Dalam Alquran juga ditegaskan pentingnya salat seperti Q.S. Albaqarah yang menyatakan bahwa Alquran merupakan petunjuk bagi orang-orang yang bertakwa. Kriteria takwa salah satunya adalah mereka yang mengerjakan salat. Dalam bagian lain Allah berfirman, "Mereka adalah orang yang beriman dengan sungguh-sungguh". Salah satu sifat orang beriman adalah mengerjakan salat seperti dalam Q.S. Ibrahim: 3.

Dalam Q.S. Lukman: 1-3 dinyatakan,"Alif Laam Miim. Inilah ayat Alquran yang mengandung hikmah yang menjadi petunjuk bagi orang muhsin. Yaitu, orang-orang yang mendirikan salat, menunaikan zakat, dan yakin adanya hari kiamat". Sementara itu, dalam Q.S. Almukminun: 1 ditegaskan bahwa sungguh beruntung orang-orang yang beriman yakni orang-orang yang khusyuk dalam salatnya.

Dalam Q.S. Maryam:59 Allah menggambarkan adanya pergantian generasi ke generasi berikutnya. "Maka, akan datang sesudah mereka pengganti yang jelek dan menyia-nyiakan salat serta memperturutkan hawa nafsunya. Maka, mereka kelak akan menemui kesesatan".

Demikian pula dengan ciri-ciri pemimpin yang telah kita tentukan nasib pemimpin bangsa lima tahun ke depan pada Rabu kemarin (8/7). Salah satu ciri penting seorang pemimpin yang baik adalah salat. Ini ditunjukkan dalam salah satu ayat Alquran, "Hanya saja pelindung dan pemimpinmu itu Allah, Rasulullah, dan orang-orang beriman yang mengerjakan salat".

Nabi Ibrahim yang riwayatnya tercantum dalam Alquran sebagai teladan bagi umat manusia selalu memohon kepada Allah agar keturunannya mau melaksanakan salat. Ia berdoa, "Ya Allah, jadikanlah aku dan keturunanku terdiri atas orang yang melaksanakan salat. Ya Allah penuhilah doa kami," (Q.S. Ibrahim: 40).

Selain menjadi kewajiban, salat juga memberikan banyak hikmah dan manfaat bagi orang-orang yang melaksanakannya. Allah menyatakan, "Ingatlah dengan berzikir kepada Allah (salah satunya dengan salat), maka hati akan menjadi tenang".

Salah satu hikmah salat adalah mendapatkan ketenangan batin dan ketentraman rohani yang sulit dicari di tengah tumpukan kekayaan, tingginya pangkat atau kedudukan. Salat mampu mengatasi kesedihan, perasaan gelisah, dan gangguan batin lainnya. Saat kesedihan datang segeralah berwudu, dirikan salat, dan berdoalah, "Ya Allah, lindungilah aku dari keadaan duka dan sedih".

Demikian pula pada saat emosi tidak terkendali dan berada dalam puncak kemarahan. Segeralah berwudu lalu dirikan salat lalu berdoa kepada Allah, "Ya Allah, berikanlah kami hati yang tenang, hati yang beriman saat berjumpa dengan-Mu dan rela menerima segala ketetapan-Mu".

Ketika terdesak dengan berbagai kebutuhan hidup yang menurut pemikiran tak akan terpecahkan, maka berwudu dan laksanakan salat lantas berdoa. Hal sama juga bisa dikerjakan saat kita tidak mampu memutuskan sesuatu dengan diakhiri doa yang diajarkan Rasulullah. "Ya Allah, jika yang aku rencanakan ini baik bagiku, maka jadikanlah. Tetapi jika tidak baik bagi masa depanku, maka janganlah Engkau jadikan".

Hikmah lain yang bisa dipetik dari salat adalah disiplin khususnya disiplin waktu. Orang yang salat secara tidak langsung dididik disiplin dalam menggunakan waktu. Islam benar-benar memperhatikan pemanfaatan waktu ini seperti dalam Q.S. Al Ashr: 1-3.

Salat merupakan ibadah yang telah ditentukan waktu-waktunya sehingga semua Muslim setiap hari harus memiliki kesadaran akan waktu. Bahkan, Muslimin dianjurkan untuk melaksanakan salat wajib di awal waktu.

Dalam salat juga terdapat kewajiban untuk menghadap kepada kiblat, Masjidilharam, yang bisa bermakna seorang Muslim harus memiliki kesadaran orientasi dalam hidupnya. Sebelum salat diwajibkan berwudu sehingga secara tak langsung diajarkan mengenal dan mencintai lingkungan terutama menjaga sumber-sumber air.

Muslimin memiliki kepentingan besar kepada air karena air merupakan sumber air minum dan wudu. Secara tak langsung umat Islam diajarkan agar menjadi ahli atau menyiapkan ahli yang mampu menjernihkan air sehingga bisa berwudu dengan baik.

Ketika salat kita juga diperintahkan menutup aurat. Secara tidak langsung umat Islam diwajibkan untuk membangun industri sandang agar mampu menghasilkan kain untuk menutup aurat.

Hikmah salat lainnya adalah melatih konsentrasi. Di abad modern seperti saat ini banyak persoalan yang menuntut berpikir keras sehingga membuat tubuh lekas jenuh dan capek, bahkan kita kerap disibukkan dengan hal-hal yang bukan urusan kita.

Kita perlu konsentrasi untuk memecahkan berbagai masalah dengan hati yang dingin dan pikiran fokus. Semua itu bisa diperoleh dengan melaksanakan salat secara benar.***
Surat seorang Ayah untuk anak lelakinya....


Anakku… Tak terasa sudah berbulan-bulan ayah meninggalkan kamu demi melaksanakan tugas ayah sebagai seorang serdadu… Tugas yang tidak bisa ayah tolak di karenakan tanggung jawab ayah untuk menjaga kedaulatan Negara ini…

Anakku… Masih terbayang di benakku ketika akan berangkat ku lihat engkau tersenyum melambaikan tanganmu yang mungil ke arahku… Mungkin kamu tidak tahu kalau ayah pergi dalam waktu lama… Mungkin kamu hanya tahu kalo ayah cuma pergi ke kantor lalu sore pulang kembali… Bahkan kamu mungkin tidak tahu bisa saja ayah tidak akan kembali lagi untuk selamanya…

Anakku… Engkau masih terlalu kecil… diusiamu yang masih lucu-lucunya… masih mencoba belajar berjalan dan berbicara… dengan senyummu yang menyejukkan hati… Tapi kamu harus di tinggal oleh ayahmu dalam waktu yang tidak bisa di tebak… Ayah terkadang merasa berdosa kepadamu nak… Harusnya ayah berada di dekatmu… mengajari kamu membaca… bermain dan berlari… Tapi ayah harus menjalankan tugas demi Negara yang kita cintai… Ayah masih ingat betapa hancurnya hati ayah ketika kamu meminta di belikan permen tapi ayah tidak mampu membelikan karena ayah tidak punya uang… dan bulan tua… tapi kamu hanya terdiam dan tidak menangis… hanya menatap nanar ke sesuatu yang kamu inginkan… dan kemudian menatap wajahku sembari tersenyum… seolah kamu mengerti jika ayahmu hanya seorang serdadu… tidak punya uang… Aku terharu nak… hampir ayah menangis jika bukan karena malu banyak yang melihat…
Dan ayah sangat terharu ketika ayah sedang menyemir sepatu kamu datang merangkak mendekati ayah dan nimbrung sambil memegang baretku… Ayah bertanya ”Kamu kalau sudah besar mau seperti ayah nak?”… kamu mengangguk sambil tersenyum manis… Oh Tuhan… betapa anak ini tidak tahu bahwa serdadu itu penuh penderitaan… Tapi ayah bangga… bangga kepadamu…

Anakku… Mungkin suatu saat ketika kamu sudah bisa membaca surat ayah ini… ayah sudah tidak ada lagi bersamamu… Firasat ayah mengatakan bahwa ayah akan pergi dalam waktu yang lama dan tidak akan kembali kepadamu… Ayah cuma berdoa semoga suatu saat kamu akan menggantikan ayah… sebagai seorang serdadu… membalaskan dendam ayah jika terjadi hal yang buruk kepada ayah… dan jika itu terjadi… ayah akan tersenyum bahagia di alam sana…
Dan apabila ayah pulang dalam balutan selembar kain berwarna merah putih… janganlah engkau menangis… tetap tegar ya nak… kamu harus tetap melanjutkan cita-cita ayah… Jagalah Ibumu karena engkau adalah lelaki…

Anakku… Malam telah larut… tidurlah nak… mimpikan ayah seperti ayah memimpikanmu…
Semoga Tuhan menjagamu anakku… Semoga kamu menjadi pemuda yang gagah melebihi ayahmu…
Amin…

(Surat ini ditemukan di ransel seorang prajurit yang gugur dalam tugas… dan diberikan ke istri almarhum bersama peti jenazah sang pahlawan…)
Wow, Perempuan Lebih Suka Bercinta di Mobil!

Banyak tempat bercinta yang bisa membangkitkan gairah. Bagi perempuan, tempat yang paling membuatnya bergairah adalah mobil. Sebuah survei membuktikannya.

Sebuah survei online dilakukan oleh situs Female First terhadap pembacanya di Inggris. Dari seluruh peserta survei yang berjenis kelamin perempuan, 60 persennya mengaku suka merayu pasangannya untuk bercinta saat sedang menyetir. Bahkan 19 persen dari mereka mengaku kehilangan keperawanannya di kursi belakang mobil pasangannya.

Masih dari survei tersebut, sekitar 4 persen perempuan juga mengakui bahwa mereka pernah tertangkap polisi saat berhubungan di mobil. Duh!

Namun bukan berarti lantas mereka kapok untuk bercinta di dalam mobil. Karena 14 persen dari mereka mengaku bisa merasakan orgasme yang luar biasa saat bercinta di dalam mobil. Wow!

Lain perempuan, lain juga dengan laki-laki. Jika perempuan merasa gairahnya meningkat saat di mobil dengan pasangan, laki-laki justru rela membayar mahal untuk membuat gairah seksnya meningkat.

Berikut rata-rata pengeluaran laki-laki untuk memuaskan hasrat seksnya seperti hasil survei yang dikutip dari Female First, Rabu (1/7/2009).

Untuk mengunduh konten gambar atau video porno di handphone, rata-rata mereka mengeluarkan biaya sekitar 496 Poundsterlling atau sekitar Rp 8,3 juta. Sedangkan untuk akses website khusus dewasa, serta menyewa pekerja seks komersial, mereka merogoh kocek sekitar 390 Poundsterlling atau sekitar Rp 6,5 juta. Dan untuk membayar jasa penari bugil, laki-laki rela mengeluarkan uang sebanyak 1.600 Poundsterlling atau sekitar Rp 26 juta lebih. Wow!
Ingin Bangkitkan Gairah Seks? Ini Jadwal Kegiatan Anda!


Gairah seks tak hanya bisa di pancing lewat makanan juga obat-obatan. Anda pun harus memiliki pola hidup khusus dan sehat. Ini polanya!

Mengeluarkan keringat di pagi hari ternyata memiliki dampak yang bagus pada kehidupan seks Anda. Tentu olahraga adalah cara yang tepat untuk mengeluarkan keringat.

Olahraga teratur di pagi hari selama 30 menit, tiga kali dalam seminggu akan menaikan produksi hormon seksual seseorang. Demikian ujar Jay Schinfeld, peneliti dari Universitas Kedokteran Philedelphia, yang dikutip dari The Sun, Senin (29/6/2009).

Jay menganjurkan untuk memilih olahraga berenang. Saat berenang pernapasan dan seluruh otot tubuh terlatih. Hal itu juga akan meningkatkan performa seks Anda.

Bagi para perempuan, ada baiknya untuk melatih otot vagina setiap hari. Caranya mudah dan dapat dilakukan dimana saja. Lakukan seperti saat latihan body language. Hal ini dapat membuat otot2 vagina yang kendur kembali kencang.

Di malam hari, ada baiknya untuk melakukan olahraga malam. Ada beberapa gerakan olahraga yang khusus untuk meningkatkan performa seks. Hal ini juga berguna untuk pemanasan dan pengenduran otot sebelum menikmati malam yang 'panas'.

Biasakan untuk menyelesaikan kegiatan malam Anda tepat pukul sebelas malam. Waktu istirahat yang cukup akan membuat Anda segar kembali di esok hari. Jika tubuh segar, Anda pun siap 'mengguncang' kembali malam Anda.