"Car Free Day" Pertama Digelar di Prancis

Car Free Day??? Hm... istilah baru tuh. Emangnya Car Free Day itu apa coba? Hayo... sobat-sobat ada yang tahu? Yes! Car Free Day atau CFD adalah "Hari Bebas Knalpot!"

Di hari itu, seluruh kendaraan yang "mengandung" knalpot, seperti mobil dan motor, dilarang melintas di jalan-jalan raya. Ya... tidak semua jalan raya sih,hanya dipilih jalan yang di hari-hari biasa sangat padat.

Kota Bandung juga pernah menggelar CFD. Jalan di sekitar Lapangan Gasibu termasuk salah satu lokasi CFD di Bandung. Di hari itu, jalan yang biasanya padat, bahkan kadang-kadang macet, jadi lengang karena tidak ada kendaraan yang lewat. Makanya, warga Bandung bisa main skateboard, bersepada, atau futsal di tengah jalan. Jarang-jarang kan kita bisa berleha-leha di jalan raya.

CFD tidak hanya diselenggarakan di Bandung. DKI Jakarta sudah menyelenggarakan lebih dulu, yakni sejak 27 April 2008 lalu. Rencananya sih, CFD di Jakarta akan dilaksanakan di minggu ke-4 setiap bulannya. Sedangkan larangan melintas bagi kendaraan dimulai pukul 6.00 hingga 14.00 WIB.

Pelaksanaan CFD pertama di Indonesia ya di Jakarta itu. Hari Bebas Knalpot yang pertama ini dimeriahkan berbagai kegiatan, seperti jalan santai, balap sepeda Criterioum Series I/2008, pembagian seribu bibit tanaman pada masyarakat, sepak bola, dan kompetisi futsal yang diikuti 32 tim. Sobat, semua acara tersebut diselenggarakan di tengah-tengah jalan raya! Seru kan...

Kenapa harus ada CFD? Alasan utamanya sih demi menyelamatkan lingkungan. Perlu sobat-sobat ketahui, hampir tidak ada lagi udara di sekitar kita yang bebas polusi. Padahal, polusi sangat mengganggu kesehatan. Organ tubuh yang bisa terganggu oleh polusi di antaranya adalah paru-paru, mata, jantung, hingga otak. Repotnya lagi, polusi juga berpengaruh terhadap kecerdasan kita. Semakin banyak paru-paru kita mengisap udara kotor, maka sedikit demi sedikit, kecerdasan kita juga semakin turun. Hal ini disebabkan oleh buruknya mutu otak gara-gara polusi. Gawat, kan....

Hasil penelitian menunjukkan, 70 persen polusi disebabkan oleh asap knalpot kendaraan bermotor. Salah satu jenis racun yang muncul dari lubang knalpot adalah karbon monoksida. Sobat, inilah rajanya racun polusi. Dalam jumlah banyak, racun ini bisa menyebabkan kematian. Sementara dalam jumlah sedikit menyebabkan tubuh mudah lelah, lesu, hilang nafsu makan, dan sulit berkonsentrasi.

Naaah...berkat penyelenggaraan CFD, tingkat polusi udara berhasil diturunkan hingga 30-60 persen. Karena itulah, pemerintah menganjurkan agar CFD diselenggarakan tidak hanya di Jakarta, melainkan juga di seluruh kota di Indonesia. Bandung termasuk kota yang tingkat polusinya sudah parah. Makanya, penyelenggaraan CFD langsung disambut warga Kota Bandung dengan gembira.

Sejarah CFD berawal pada 22 September 1998. Gagasan tersebut dicetuskan oleh Menteri Lingkungan Hidup Prancis dengan tema "Di Kotaku tanpa Mobil." Ternyata gagasan tersebut disambut antusias masyarakat Prancis. Di tahun pertama, CFD dilaksanakan di 66 kota dan sekaligus diusulkan untuk dilaksanakan di seluruh Eropa. Akhirnya, pada 22 September 2000, gagasan tersebut meluas dengan nama program European Car Free Day, dan langsung dilaksanakan di 760 kota. Dalam penyelenggaraannya, yang boleh melintas hanya bus kota di jalur busway. Itu pun dalam jumlah yang sangat terbatas.

Sobat-sobat senang kan, kalau lingkungan hidup jadi bersih dan menyehatkan? Nah, kalau begitu, kita dukung CFD, yuk!
Alquran Sebagai Sumber Hidayah

Allah SWT mempunyai 99 nama yang sangat baik yang disebut dengan Asmaul Husna. Nama-nama tersebut tidak berkaitan dengan zat Allah, tetapi dengan sifat yang dimiliki Sang Khaliq. Berbeda dengan nama manusia, yang antara nama dengan kenyataan terkadang berbeda bahkan bertolak belakang. Bisa saja orang bernama "selamet" tetapi kenyataannya mengalami tabrakan. Atau orang yang bernama "hidayat" tetapi tidak melaksanakan ibadah salat.

Namun tidak demikian halnya dengan nama-nama Allah. Antara nama, sifat, dan kenyataan sungguh sangat seirama dan tidak ada satu pun yang berbeda. Allah disebut ar-Rahman atau ar-Rahim, dalam kenyataannya juga memang Allah Mahapengasih lagi Mahapenyayang. Demikian pula nama-nama Allah yang lain. Dalam istilah orang Sunda, seseorang disebut bageur ketika tutur katanya santun, bersikap sopan, biasa memberi kepada orang lain, atau biasa membantu kepada sesama.

Sementara itu, rahmat Allah kepada manusia dimulai semenjak dalam kandungan. Manusia diciptakan dari setetes mani. Lalu dari segumpal darah. Kemudian dari segumpal daging yang sempurna kejadiannya dan yang tidak sempurna, kemudian ditetapkan dalam rahim selama sembilan bulan sampai proses melahirkan bayi. Padahal, kewajiban manusia untuk beribadah baru dimulai dari usia akil baligh.

Allah telah menciptakan manusia dalam postur tubuh yang begitu sempurna. Allah juga telah menyediakan kebutuhan hidup manusia dengan sempurna, baik kebutuhan sandang, pangan, papan, perumahan, dan kebutuhan biologis lainnya. Firman Allah dalam surat Ibrahim ayat 14, "Dan Dia telah memberikan kepadamu (keperluanmu) dan segala apa yang kamu mohonkan kepada-Nya. Dan jika kamu menghitung nikmat Allah, tidaklah dapat kamu menghinggakannya. Sesungguhnya manusia itu sangat zalim dan sangat mengingkari (nikmat Allah)."

Tidak hanya kebutuhan fisik, Allah juga menyediakan kebutuhan psikis untuk manusia, yaitu dengan menurunkan Alquran sebagai jalan hidup atau petunjuk untuk meraih kesempurnaan hidup agar manusia merasakan keamanan dan ketenteraman batin. Setiap kali membaca Alquran, pasti yang pertama kali kita baca setelah ta’awudz adalah basmalah. Berarti yang pertama kali kita baca adalah rahman, rahim Allah (kasih sayang Allah). Demikian juga kalau kita hendak makan, minum, dan pekerjaan yang lainnya. Berarti berapa puluh kali kita membaca rahman dan rahimnya Allah, tentu saja kita dituntut untuk menghayati dan merasakan nikmatnya.

Lebih khusus dalam surat Ar-Rahman, Allah mengungkapkan betapa banyak bukti kasih sayang Allah terhadap manusia. Kemudian Allah langsung menggugah kita dengan firmannya, "Maka nikmat Tuhan kamu yang manakah yang akan kamu dustakan (wahai jin dan manusia)?" Dalam suatu riwayat dikemukakan bahwa jin langsung menjawabnya dengan ungkapan, "Tidak sedikit pun dari nikmat-Mu yang akan kami dustakan", sampai Nabi menegur para sahabatnya, "Mengapa kami tidak mendengar dari kalian jawaban sebagaimana jawaban jin?"

Mengapa Alquran dianggap nikmat yang terbesar?

1). Petunjuk hidup bagi manusia (Q.S. Al-Baqarah, 2 : 185), "Beberapa hari yang ditentukan itu ialah bulan Ramadan, bulan yang di dalamnya diturunkan (permulaan) Alquran sebagai petunjuk bagi manusia dan penjelasan-penjelasan mengenai petunjuk itu dan pembeda (antara yang hak dan yang batil). Oleh karena itu, Barangsiapa di antara kamu hadir (di negeri tempat tinggalnya) di bulan itu…."

2). Petunjuk jalan keselamatan (Q.S. Al-Maidah, 5 : 15-16), "Sesungguhnya telah datang kepadamu cahaya dari Allah dan kitab yang menerangkan. Dengan kitab itulah Allah menunjuki orang-orang yang mengikuti keridaan-Nya ke jalan keselamatan dan (dengan kitab itu pula) Allah mengeluarkan orang-orang itu dari gelap gulita kepada cahaya yang terang benderang dengan seizin-Nya, dan menunjuki mereka ke jalan yang lurus."

3). Dapat mengeluarkan manusia dari kegelapan (Q.S. Ibrahim, 14 : 1), "Alif, laam raa. (ini adalah) kitab yang Kami turunkan kepadamu supaya kamu mengeluarkan manusia dari gelap gulita kepada cahaya terang benderang dengan izin Tuhan mereka, (yaitu) menuju jalan Tuhan Yang Mahaperkasa lagi Mahaterpuji."

4). Obat penawar segala penyakit hati (Q.S. Yunus, 10 : 57), "Hai manusia, sesungguhnya telah datang kepadamu pelajaran dari Tuhanmu dan penyembuh bagi penyakit-penyakit (yang berada) dalam dada dan petunjuk serta rahmat bagi orang-orang yang beriman."

5). Memberikan ketenangan dan ketenteraman batin (Q.S. Al-Baqarah, 2 : 38), "Maka barangsiapa yang mengikuti petunjuk-Ku, niscaya tidak ada kekhawatiran atas mereka dan tidak (pula) mereka bersedih hati."

6). Memberikan rasa aman (Q.S. Al-An’am, 6 : 82), "Orang-orang yang beriman dan tidak mencampuradukkan iman mereka dengan kezaliman (syirik), mereka itulah yang mendapat keamanan dan mereka itu adalah orang-orang yang mendapat petunjuk."

Dalam salah satu hadis riwayat Imam Ad-Darimy disebutkan bahwa isi Alquran merupakan berita yang telah terjadi dan yang akan terjadi serta menjadi sumber hukum di antara manusia. Alquran itu bersifat penjelas dan sebagai tali Allah yang kokoh sekaligus sebagai peringatan yang bijaksana kepada manusia. Alquran tidak akan pernah lapuk ditelan zaman dan tidak akan pernah pula habis untuk dikaji oleh manusia.

Janji Nabi bahwa orang yang berkata dengan Alquran pasti benar, orang yang memutuskan (memvonis) dengan Alquran pasti adil dan siapa yang beramal dengan Alquran pasti mendapat pahala, dan orang yang menyeru kepada Alquran pasti diberi petunjuk ke jalan yang lurus.

Golongan jin saja, ketika mereka mendengar Alquran, mereka berkata, "Sesungguhnya kami telah mendengarkan Alquran yang menakjubkan." (Q.S. Al-Jin, 74 : 1)

Lantas bagaimana dengan kita selaku manusia?***
Sekelumit tentang Hari Ibu

Perayaan/peringatan Hari Ibu yang bertepatan pada tanggal 22 Desember di Indonesia, agak berbeda dengan hari Ibu orang-orang Amrik dan lebih 75 negara lain di seluruh dunia yang memperingati hari Ibu seperti di Australia, Kanada, Jerman, Italia, Jepang, Belanda, Malaysia, Singapura, Taiwan, dan Hongkong yang merayakannya pada Minggu di pekan ke dua bulan Mei. Di beberapa negara Eropa dan Timur Tengah, Hari Perempuan Internasional atau International Women`s Day diperingati setiap 8 Maret.

Nah, buat urusan sejarah Hari Ibu, belia kudu kenalan dengan Kongres Perempuan Indonesia. Dulu, para pejuang wanita mengadakan Kongres Perempuan Indonesia pertama pada 22-25 Desember 1928 di Yogyakarta, di gedung yang kemudian dikenal sebagai Mandalabhakti Wanitatama di Jalan Adisucipto. Kegiatan ini dihadiri sekitar 30 organisasi perempuan dari 12 kota di Jawa dan Sumatera. Hasil dari kongres tersebut salah satunya adalah membentuk Kongres Perempuan yang kini dikenal sebagai Kongres Wanita Indonesia (Kowani).

Kowani ini bisa dibilang merupakan salah satu organisasi perempuan resmi pertama di Indonesia. Meskipun demikian, organisasi perempuan sendiri sudah ada sejak 1912, diilhami oleh perjuangan para pahlawan wanita abad ke-19 seperti M. Christina Tiahahu, Cut Nyak Dien, Cut Mutiah, R.A. Kartini, Walanda Maramis, Dewi Sartika, Nyai Achmad Dahlan, Rangkayo Rasuna Said, dan lain-lain. Organisasi-organisasi tersebut tersebar di berbagai pelosok tanah air dan kebanyakan adalah sarana perjuangan para kaum perempuan untuk membantu perjuangan kemerdekaan, selain memperjuangkan hak-hak kesetaraan perempuan juga.

Peristiwa itu dianggap sebagai salah satu tonggak penting sejarah perjuangan kaum perempuan Indonesia kala itu, di mana para pemimpin organisasi perempuan dari berbagai wilayah pada ngumpul terus menyatukan pikiran dan semangat untuk berjuang menuju kemerdekaan dan perbaikan nasib kaum perempuan.

Penetapan tanggal 22 Desember sebagai perayaan Hari Ibu diputuskan dalam Kongres Perempuan Indonesia III pada tahun 1938. Untuk penetapan secara resminya, Presiden Soekarnolah yang menetapkan lewat Dekrit Presiden No. 316 tahun 1959 bahwa tanggal 22 Desember sebagai Hari Ibu dan dirayakan secara nasional hingga kini. Hari Ibu diperingati untuk mengingat lagi peran seorang ibu dalam keluarganya, baik untuk suami, anak-anaknya, maupun lingkungan sosialnya. Nah, buat ngerayainnya, biasanya keluarga ngebebasin ibu dari tugas rumahan sehari-hari yang dianggap sebagai kewajibannya, seperti memasak, merawat anak, dan urusan lainnya. So, kalo belia sayang sama mamanya, hari ini bantuin beliau cuci piring, masak, dll. dong! Kasih istirahat buat hari ini! ***
Kasih Sayang Ibu

Anakku ,…
Bila ibu boleh memilih
Apakah ibu berbadan langsing atau berbadan besar karena mengandungmu
Maka ibu akan memilih mengandungmu …
Karena dalam mengandungmu ibu merasakan keajaiban dan kebesaran Allah

Ungkapan di atas dikatakan seorang ibu bernama Ratih Sanggarwati, seorang model. Apakah ibu kita juga seperti itu? Tentu saja. Tahukah teman belia, kasih sayang orang tua khususnya ibu adalah segala-galanya. Seorang ibu dengan kasih sayangnya terhadap anak bisa menciptakan apa pun demi anaknya. Belum percaya? Mari kita simak cerita Thomas Alfa Edison.

Semasa sekolahnya, Thomas Alfa Edison diberi julukan si dungu oleh gurunya. Karena julukannya itu, lalu ia menceritakan kepada ibunya. Mendengar apa yang dikatakan Edison, ibunya membawa Edison ke sekolahnya dan berkata pada guru Edison "Anda tidak tahu apa yang telah anda ucapkan, anak saya lebih banyak akalnya dari pada anda. Di sinilah letak kekeliruan dan aib tindakan anda. Saya akan membawanya pulang ke rumah dan saya sendiri yang akan mengajar dan mendidiknya".

Sejak saat itu, teras rumah menjadi kelas barunya. Edison sangat mencintai ibunya. Saat ibunya menerangkan, ia memperhatikan dengan seksama, seakan-akan ibunya adalah samudra pengetahuan. Sesuatu yang telah dilakukannya sejak kecil semua didapatkan dari sang ibu. Sampai akhirnya ia telah menjadi penemu, ia berkata, "Sejak kecil saya tahu bahwa ibu saya adalah sosok yang bijak ketika guru saya memanggil saya dungu, beliau membela saya. Sejak saat itu saya ingin membuktikan bahwa ia tidak salah membela saya".

Kita harus berterimakasih pada ibu. Dia orang yang telah mengandung selama sembilan bulan. Betapa sakit dan susah payah ibu melahirkan kita. Namun karena sangat sayangnya ibu kepada kita, ibu kita selalu menahan rasa sakit dan selalu menjaga kita. Hal ini juga sesuai dengan dua ayat Alquran di bawah ini:

"Ibunya telah mengandungnya dengan kelemahan di atas kelemahan." (QS. Lukman:14) "Ibunya telah mengandungnya dengan susah payah dan melahirkannya dengan susah payah pula." (QS. Al-Ahqaf :15)

Seorang anak jangan sampai menyakiti orang tua, apalagi membentaknya. Sebagai anak, seharusnya bersikap sopan dan santun terhadap orang tua dan juga selalu mendoakannya agar selalu selamat dan dalam lidungan Allah SWT, sebagaimana dalam Alquran:

"…maka janganlah sekali-kali kamu mengatakan ah kepada mereka dan janganlah kamu membentak mereka, tetapi ucapkanlah kepada mereka ucapan yang baik. Dan bersikaplah merendah kepada mereka dengan penuh kasih sayang dan ucapkanlah "Ya Tuhan kami, kasihilah mereka sebagaimana mereka telah mendidikku ketika aku kecil." (QS. Al-Isra:23-24)

Ibu kita selalu membahagiakan kita, tetapi apakah kita pernah membahagiakan ibu kita? Kita wajib membahagiakan ibu kita dengan cara apa pun, di antaranya dengan akhlak yang baik dan belajar dengan rajin. Jika kita berakhlak baik, ibu pasti akan senang karena setiap ibu ingin anaknya berakhlak baik. Membahagiakan ibu juga bisa dengan cara rajin belajar. Ibu kita pasti senang melihat kita pintar, apa lagi setelah ibu kita susah payah menyekolahkan kita. ***
Sinar Mata Kucing

SERINGKALI kita melihat mata seekor kucing menyala atau bersinar di malam hari. Hal ini dikarenakan retina mata kucing dan hewan lainnya memantulkan cahaya yang berasal dari sumber cahaya.

Kucing merupakan hewan yang cenderung berkeliaran di malam hari. Pada dasarnya hewan malam memiliki pupil yang terbuka lebih besar saat keadaan gelap untuk menerima banyak cahaya yang datang.

Semakin banyak cahaya yang sampai ke retina, cahaya yang dipantulkan juga lebih banyak dan terlihat lebih terang oleh mata kita seperti lampu.
Menghindari Kecelakaan Finansial

Kecelakaan bisa terkait dengan aktivitas keuangan. Kecelakaan keuangan yang paling banyak dialami orang adalah ketika penghasilan dirasa tidak pernah cukup untuk membiayai pengeluaran. Selalu merasa kurang kendati jika mau mengurangi konsumsi, penghasilan yang diperoleh masih mampu untuk membiayai hidup.

Tragisnya, ketidakmampuan mengekang diri mengakibatkan konsumsi jalan terus dengan pembiayaan dilakukan dengan kartu kredit. Alhasil, pengeluaran menjadi lebih besar ketimbang penghasilan. Inilah awal dari kecelakaan finansial yang akan berlanjut dengan kecelakaan-kecelakaan lain.

Contoh konkret, penggunaan kartu kredit akan semakin meningkat, sementara penghasilan relatif tetap. Yang terjadi kemudian bukan lagi aksi gali lubang tutup lubang, melainkan terperangkap di lubang utang yang semakin dalam. Kehidupan pun menjadi tidak tenang.

Orang selalu dikejar-kejar debt collector atau stres berkepanjangan karena masih banyak keinginan yang belum terpenuhi. Bukan tidak mungkin, karena permasalahan semakin kompleks, pekerjaan pun bisa hilang.

Itu baru kecelakaan finansial yang diakibatkan ketidakmampuan ”menginjak rem” konsumsi. Ada lagi kecelakaan finansial lain yang juga menerpa jutaan orang, yaitu ketidakmampuan menyediakan dana untuk membiayai sekolah anak. Dana untuk sekolah anak yang tidak disiapkan bisa mengakibatkan sang anak tidak sekolah.

Kalaupun bersekolah, akhirnya anak hanya bisa di sekolah yang kurang berkualitas. Atau sebenarnya, dana untuk anak sekolah sudah tersedia, tetapi karena dipengaruhi lingkungan sekitar, anak dipaksakan masuk ke sekolah yang super mahal. Demi menjaga gengsi, orangtua terpaksa berutang untuk membiayai sekolah anak.

Kecelakaan finansial bukan hanya dialami orang-orang berusia produktif. Tidak sedikit kecelakaan yang menerpa kalangan yang mestinya sudah dalam usia mapan. Seorang karyawan yang sudah terbiasa diberi fasilitas oleh perusahaan, seperti kendaraan dan rumah dinas, kerap kali lupa membeli rumah sendiri.

Ketika usia pensiun tiba, dia akan mengalami masalah besar karena tidak memiliki rumah ataupun kendaraan. Sebab, sepanjang karier, dia sudah terbiasa menggunakan fasilitas perusahaan. Masa pensiun yang seharusnya dinikmati justru memaksanya tetap bekerja guna memperoleh uang untuk membeli rumah dan kendaraan.

Jurus-jurus

Apa yang mesti dilakukan agar kecelakaan finansial tidak menghampiri diri Anda?

Pertama, jangan pernah berutang kalau tujuannya hanya untuk membiayai nafsu konsumtif. Utang hanya layak dilakukan untuk kegiatan produktif yang bisa memberikan penghasilan. Utang untuk hal konsumtif, seperti kredit rumah dan kredit kendaraan, dapat dipertimbangkan jika angsuran masih terpenuhi dari penghasilan bulanan.

Penggunaan kartu kredit sekalipun bukanlah untuk berutang, melainkan hanya untuk kemudahan transaksi pembayaran. Jadi, bukan karena tidak memiliki uang, tetapi lebih karena faktor kepraktisan belaka.

Kedua, melakukan investasi dan proteksi secara bersamaan. Banyak kalangan beranggapan bahwa kalau sudah berinvestasi, persoalan selesai. Pada kenyataannya tidaklah seperti itu. Dalam berinvestasi pun, banyak kemungkinan terjadi kecelakaan finansial.

Itulah sebab ada istilah ”jangan menempatkan investasi dalam satu keranjang”. Prinsipnya sederhana, kalau seluruh investasi Anda dalam bentuk saham, misalnya, ketika pasar saham anjlok, bukan tidak mungkin seluruh investasi Anda akan menguap.

Oleh karena itu, investasi mesti diproteksi. Bagaimana caranya? Sebarkan investasi pada berbagai jenis, mulai dari yang berisiko rendah, sedang, dan tinggi. Dengan cara ini, sebenarnya investasi Anda sudah terproteksi. Konkretnya, kalau investasi Anda yang berisiko tinggi mengalami masalah, Anda masih memiliki ”cadangan” investasi di jenis yang berisiko rendah.

Itu adalah proteksi dalam konteks investasi. Di luar itu, proteksi untuk mencegah dampak negatif dari kecelakaan finansial bisa juga dilakukan dengan membeli produk asuransi. Sebagaimana contoh di atas, orang kerap kali mengalami masalah dalam memenuhi biaya anak.

Nah, salah satu cara mudah menghindari kecelakaan finansial yang terkait dengan biaya sekolah anak adalah dengan membeli polis asuransi pendidikan. Selain itu, berbagai produk asuransi lainnya, termasuk asuransi kesehatan, asuransi kecelakaan kerja, dan asuransi kematian, merupakan ”jurus” mengatasi risiko kecelakaan finansial.

Sebenarnya cukup banyak cara menghindari terjadinya kecelakaan finansial. Seperti kalau mengendarai kendaraan bermotor, sebelum dikendarai, tentu sebaiknya dilakukan pengecekan apakah segala sesuatu masih berfungsi dengan baik . Begitu juga dengan kegiatan finansial. Sebelum melakukan berbagai tindakan, tentunya mesti dipikirkan risiko dan kemungkinan terjadinya kecelakaan finansial.
BERBUAT BAIK DALAM SEGALA HAL

عن أبي يعلى شداد بن أوس رضي الله تعالى عنه عن رسول الله صلى الله عليه وسلم قال: إن الله كتب الإحسان على كل شيء فإذا قتلتم فأحسنوا القتلة وإذاذبحتم فأحسنوا الذبحة وليحد أحدكم شفرته وليرح ذبيحته (رواه مسلم)

“Dari Abi Ya’la Syaddad bin Aus radhiyallahu anhu dari Rasulullah shallallahu 'alaihi wasalam, beliau bersabda,”Sesungguhnya Allah mewajibkan berbuat terhadap segala sesuatu. Jika kalian membunuh (dengan hak), maka bunuhlah dengan cara yang baik. Jika kalian menyembelih, maka sembelihlah dengan cara yang baik, dan hendaklah salah seorang dari kalian menajamkan pisaunya serta melegakan sembelihannya.(HR. Muslim)

Syaikh as-Sa’di berkata:
Berbuat kebajikan (ihsan) itu ada dua macam:
1.Berbuat baik dalam beribadah kepada Sang Pencipta, dengan menyembah Allah seolah-olah melihat-Nya. Jika pun tidak melihat-Nya, maka Allah melihatnya. Yakni bersungguh-sungguh dalam menunaikan hak-hak Allah secara Ikhlas, dan menyempurnakannya.
2.Berbuat baik berkenaan dengan hak-hak mahluk.

Berbuat baik pada dasarnya adalah wajib, yaitu anda menunaikan hak-hak mereka yang wajib, seperti berbakti kepada orang tua, menyambung silaturahmi, dalam berlaku adil dalam segala muamalat, dengan memberikan semua hak yang diwajibkan atas anda, sebagaimana kamu mengambil apa yang menjadi hakmu secara penuh. Allah Ta’ala berfirman:

وَاعْبُدُوا اللهَ وَلاَتُشْرِكُوا بِهِ شَيْئًا وَبِالْوَالِدَيْنِ إِحْسَانًا وَبِذِي الْقُرْبَى وَالْيَتَامَى وَالْمَسَاكِينِ وَالْجَارِ ذِي الْقُرْبَى وَالْجَارِ الْجُنُبِ وَالصَّاحِبِ بِالْجَنبِ وَابْنِ السَّبِيلِ وَمَامَلَكَتْ أَيْمَانُكُمْ إِنَّ اللهَ لاَيُحِبُّ مَن كَانَ مُخْتَالاً فَخُورًا {36}

Sembahlah Allah dan janganlah kamu mempersekutukan-Nya dengan sesuatupun. Dan berbuat baiklah kepada dua orang ibu-bapak, karib-kerabat, anak-anak yatim, orang-orang miskin, tetangga yang dekat dan tetangga yang jauh, teman sejawat, ibnu sabil dan hamba sahayamu. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang sombong dan membangga-banggakan diri.” (QS. An-Nisaa:36)

Perintah berbuat kebajikan ditujukan kepada mereka semua. Masuk dalam kategorinya, ialah berbuat baik lepada semua jenis manusia dan dan berbuat baik kepada binatang, hingga pada saat meregang nyawa. Karena Nabi shallallahu 'alaihi wasallam bersabda,” Jika kalian membunuh (dengan hak), maka bunuhlah dengan cara yang baik.”

Siapa yang berhak untuk dibunuh karena perkara yang mengharuskan dia dibunuh, maka lehernya ditebas dengan pedang, dengan tanpa menyiksa dan mencincangnya.

Sabda beliau shallallahu 'alaihi wasallam,”Jika kalian menyembelih, maka sembelihlah dengan cara yang baik.”yakni, bentuk dan cara menyembelihnya. Karena itu, beliau bersabda,” dan hendaklah salah seorang dari kalian menajamkan pisaunya serta melegakan sembelihannya.” Jika hamba diperintahkan berbuat kebajikan kepada orang yang berhak untuk dibunuh dan menyembelih dengan baik hewan yang akan disembelihnya; maka bagaimana halnya di luar keadaan ini?

Ketahuilah berbuat baik yang diperintahkan tersebut ada dua macam:
Pertama, wajib, yaitu berlaku adil, dan menunaikan kewajibanmu terhadap makhluk menurut kadar hak-hak yang anda dapatkan.
Kedua, berbuat baik yang dianjurkan, yaitu apa yang lebih dari itu berupa mencurahkan potensi badan, harta, perbuatan, bimbingan untuk kebaikan ukhrawi atau kemaslahatan duniawi. Segala kebajikan adalah sedekah, semua yang membuat orang lain gembira (dengan catatan caranya bukan dengan perbuaatan yang haram) adalah sedekah dan kebajikan. Segala yang dapat menghilangkan dari mereka apa yang tidak mereka sukai, dan menolak dari mereka apa yang tidak mereka ridhai, baik sedikit maupun banyak, adalah suatu kebajikan.

Ketika Nabi shallallahu 'alaihi wasallam menyebutkan kisah wanita pelacur yang memberi minum anjing yang sangat kehausan dengan mengambil air sumur lewat dua sepatunya, dan Allah mensyukuri perbuatannya dan mengampuninya, maka bertanya kepada Rasulullah shallallahu 'alaihi wasalam,”Apakah orang mendapatkan pahala karena (memberi makan dan minum) binatang ternak?”Beliau bersabda, (memberi minum) setiap binatang yang kehausan ada pahalanya.”

Ihsan (berbuat baik) ialah mencurahkan semua kemanfaatan dari jenis apapun, kepada makhluk apapun. Tetapi itu berbeda-beda tergantung kepada hak dan kedudukan mereka, tergantung kadar kebaikan, besar kedudukan, besar kemanfaatan,dan tergantung keimanan dan keikhlasan orang yang berbuat kebaikan, serta faktor yang mendorongnya kepada hal itu.

Salah satu jenis kebaikan yang terbesar adalah berbuat baik kepada orang yang berbuat buruk kepadamu dengan ucapan atau perbuatan. Allah Ta’ala berfirman,

وَلاَتَسْتَوِي الْحَسَنَةُ وَلاَالسَّيِّئَةُ ادْفَعْ بِالَّتِي هِيَ أَحْسَنُ فَإِذَا الَّذِي بَيْنَكَ وَبَيْنَهُ عَدَاوَةٌ كَأَنَّهُ وَلِيٌّ حَمِيمٌ {34} وَمَايُلَقَّاهَآ إِلاَّ الَّذِينَ صَبَرُوا وَمَايُلَقَّاهَآ إِلاَّ ذُو حَظٍّ عَظِيمٍ {35

”Dan tidaklah sama kebaikan dan kejahatan.Tolaklah (kejahatan itu) dengan cara yang lebih baik, maka tiba-tiba orang yang antaramu dan antara dia ada permusuhan seolah-olah telah menjadi teman yang sangat setia. Sifat-sifat yang baik itu tidak dianugerahkan melainkan kepada orang-orang yang sabar dan tidak dianugerahkan melainkan kepada orang-orang yang mempunyai keberuntungan yang besar.” (QS.Fushilat:34-35)

Barang siapa berbuat baik (ihsan) maka, Allah akan memberikan balasan baik pula.

هَلْ جَزَآءُ اْلإِحْسَانِ إِلاَّ اْلإِحْسَانِ {60}

“Tidak ada balasan kebaikan kecuali kebaikan (pula)” (QSAr-Rahman:60)

لِلَّذِينَ أَحْسَنُوا فِي هَذِهِ الدُّنْيَاحَسَنَةٌ وَأَرْضُ اللهِ وَاسِعَةٌ إِنَّمَا يُوَفَّى الصَّابِرُونَ أَجْرَهُم بِغَيْرِ حِسَابٍ {10}

"Orang-orang yang berbuat baik di dunia ini memperoleh kebaikan.Dan bumi Allah itu adalah luas.Sesungguhnya hanya orang-orang yang bersabarlah yang dicukupkan pahala tanpa batas.” (QSAz-zumar:10)

إِنَّ رَحْمَتَ اللهِ قَرِيبٌ مِّنَ الْمُحْسِنِينَ {56}

”Sesungguhnya rahmat Allah amat dekat kepada orang-orang yang berbuat baik.” (QS. Al-a’raf:56)

Yakni, orang yang berbuat baik dalam beribadah kepada Allah, dan berbuat baik kepada para hamba Allah.

Allah mewajibkan kepada hamba-hamba-Nya agar berbuat kebajikan, dan menganjurkan supaya memohon tambahan karunia dari-Nya. Dia berfirman, tentang muamalah,


وَلاَ تَنسَوُا الْفَضْلَ بَيْنَكُمْ إِنَّ اللهَ بِمَا تَعْمَلُونَ بَصِيرٌ {237}

“Dan jangajlah kau melupakan keutamaan di antara kamu. Sesungguhnya Allah Melihat segala apa yang kamu kerjakan.” (QS. Al-Baqarah:237)

Yakni, jadikanlah keutamaan dan kebajikan sebagai pijakan dari muamalah kalian, dan jangan menyulitkan, berlapang dada dalam jual beli, pemenuhan dalam tuntutan. Barang siapa yang mewajibkan dirinya pada kebajikan ini, maka ia meraih kebaikan yang sangat banyak dan kebaikan yang besar, Wallahu a’lam.

Diantara faidah hadits

1.Allah subhanahu wa ta'ala memerintahkann berbuat baik dalam segala sesuatu hingga ketika melepaskan nyawa, karena Allah memerintahkan berbuat baik mengenainya.

2.Wajib melakukan dengan cara baik ketika membunuh dengan menempuh cara yang lebih mudah untuk menghilangkan nyawa, tentunya sesuai cara yang disyariatkan.

3.Perintah mencari alat untuk menyembelih, berdasarkan sabda Nabi shallallahu 'alaihi wasallam,”Dan hendaklah salah seorang dari kalian menajamkan pisaunya serta melegakan sembelihannya.”

4.Perintah agar melegakan sembelihan ketika menyembelihnya. Di antaranya, menidurkannya dengan lemah lembut,bukan kasar dalam menidurkannya. Di antaranya juga, meletakkan kakinya di atas leher binatang sebelihan dan membiarkan empat kakinya tanpa memegangnya. Karena hal itu melegakannya dan membebaskannya untuk bergerak. Dan karena hal itu lebih dapat mengeluarkan darahnya. Jadi itu lebih utama.

(Syarah Arba’in Nawawi oleh Syaikh as-Sa’di dan syaikh Utsaimin cetakan Darul Haq,Abu Yusuf Sujono)
SEBAGIAN TANDA DEKATNYA HARI KIAMAT

لاتقوم الساعة حتى تكثر الزلازل

“Tidak akan terjadi hari Kiamat hingga banyak terjadi gempa bumi.”(Shahiih al-Bukhari, kitab al-fitan (XIII/81-82,al-Fath))

Diriwayatkan dari Salamah bin Naufal as-sakuni radhiyallahu ‘anhu, beliau berkata:


كنا جلوسا عند رسول الله صلى الله عليه وسلم (وذكر الحديث) وبين يدي الساعة موتان شديد وبعده سنوات الزلازل

“Kami pernah duduk-duduk bersama Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam…(lalu beliau menuturkan haditsnya) dan sebelum Kiamat banyak sekali kematian yang terjadi, dan setelahnya terjadi tahun-tahun yang dipenuhi dengan gempa bumi.”(HR.Imam Ahmad)
Hadits ini ada di dalam musnad Imam Ahmad (IV/104, dengan catatan pinggir Muntakhab Kanzul ‘Ummal).Al Haitsami berkata ,”Diriwayatkan oleh Ahmad. Ath-Thabrani, al-Bazzar, dan, Abu Ya’la, perawi-perawinya tsiqah.”Majma’uz Zawaid (VII/306).
Makna مُوْتَانٌ شَِديدٌ :kematian yang banyak terjadi.

Ibnu Hajar rahimahullah berkata,”Telah terjadi banyak gempa di negeri-negeri bagiab utara, timur, dan barat.Namun yang jelas bahwa yang dimaksud dengan banyaknya gempa adalah cakupannya yang menyeluruh dan terjadi terus menerus.”(Fathul Bari XIII/87)

Hal ini diperkuat dengan riwayat dari ‘Abdullah bin Hawalah radhiyallahu ‘anhu beliau berkata:


وضع رسول الله صلى الله عليه وسلم يدي على رأسي فقال:يا ابن حوالة ! إذا رأيت الحللافة قد نزلت الأرض المقدسة,فقد دنت الزلازل والبلايا والأمور العظام, والساعة يومئذ اقرب إلى النا س من يدي هذه من رأسك

“Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam meletakan kedua tangannya di atas kepalaku, lau beliau berkata,’Wahai Ibnu Hawalah! Jika engkau melihat kekhilafan telah turun di negeri yang disucikan, maka telah dekatlah gempa, bencana dan masalah-masalah besar, dan hari Kiamat saat itu lebih dekat kepada manusia daripada dekatnya kedua tanganku ini dari kepalamu.’”

Hadits ini diriwayatkan dalam musnad Imam Ahmad (V/255, dengan catatan pinggir Muntakhab Kanz), Sunan Abi Dawud, kitab al-jihad, dan Mustadrakul Hakim (XXXXV/425), beliau (Al-Hakim) berkata,”Ini adalah hadits yang sanadnya shahih, akan tetapi mereka berdua (Bukhari dan Muslim) tidak meriwayatkannya.”Dan disepakati oleh adz-Dzahabi. Hadits ini dishahihkan oleh Syaikh al-Albani, Shahiih al-Jaami’ish Shaghiir(VI/263,no.7715)

Dan para Ulama menasehatkan kepada kita ketika terjadi musibah (gempa bumi atau yang lainnya) untuk melakukan hal-hal berikut,

1.Bertaubat dan memperbanyak Istighfar, karena kita yakin bahwa apa saja musibah yang menimpa kita adalah karena sebagian dosa-dosa kita, sebagaimana firman Allah Ta’ala :



وَمَآأَصَابَكُم مِّن مُّصِيبَةٍ فَبِمَا كَسَبَتْ أَيْدِيكُمْ وَيَعْفُوا عَن كَثِيرٍ {30}

Dan apa saja musibah yang menimpa kamu maka adalah disebabkan oleh perbuatan tanganmu sendiri, dan Allah memaafkan sebagian besar (dari kesalahan-kesalahanmu). (QS.Asy-Syuuraa:30)

2.Menasehati manusia untuk bertaubat dan bersegera dalam berbuat kebaikan

3.Meninggalkan hal-hal yang bisa menngundang datangnya musibah berupa kemusyrikan, kebid’ahan, kemaksiatan, kedzaliman dan dosa-dosa yang lain. Akan tetapi sangat disayangkan sebagian kaum muslimin ketika tertimpa musibah mereka justru melakukan hal-hal yang justru bisa mengundang musibah, seperti melakukan ritual ruwatan, memasang sesajen, tumbal, dzikir bersama untuk tolak bala dan lain-lain.

Itulah beberapa hal yang hendaknya dilakukan oleh kaum muslimin ketika terkena musibah sebagaimana yang dinasehatkan oleh para ulama kita sebagai bentuk perhatian dan kasih sayang mereka kepada kita semua.Sebagai penutup marilah kita renungkan firman Allah berikutb ini:


وَلَوْ أَنَّ أَهْلَ الْقُرَى ءَامَنُوا وَاتَّقَوْا لَفَتَحْنَا عَلَيْهِم بَرَكَاتٍ مِّنَ السَّمَآءِ وَاْلأَرْضِ وَلَكِن كَذَّبُوا فَأَخَذْنَاهُمْ بِمَا كَانُوا يَكْسِبُونَ {96} أَفَأَمِنَ أَهْلُ الْقُرَى أَن يَأْتِيَهُم بَأْسُنَا بَيَاتًا وَهُمْ نَآئِمُونَ {97} أَوْأَمِنَ أَهْلُ الْقُرَى أَن يَأْتِيَهُمْ بَأْسُنَا ضُحًى وَهُمْ يَلْعَبُونَ {98} أَفَأَمِنُوا مَكْرَ اللهِ فَلاَيَأْمَنُ مَكْرَ اللهِ إِلاَّ الْقَوْمُ الْخَاسِرُونَ {99}

”Jikalau sekiranya penduduk negeri-negeri beriman dan bertaqwa, pastilah Kami akan melimpahkan kepada mereka berkah dari langit dan bumi, tetapi mereka mendustakan (ayat-ayat Kami) itu, maka Kami siksa mereka disebabkan perbuatannya. Maka apakah penduduk negeri-negeri itu merasa aman dari kedatangan siksaan Kami kepada mereka di malam hari di waktu mereka sedang tidur? Atau apakah penduduk negeri-negeri itu merasa aman dari kedatangan siksaan Kami kepada mereka di waktu matahari sepenggalahan naik ketika mereka sedang bermain? Maka apakah mereka merasa aman dari azab Allah (yang tidak terduga-duga) Tiadalah yang merasa aman dari azab Allah kecuali orang-orang yang merugi. (QS.Al-A’raaf:96-99)
(sumber:Ensiklopedi Hari Kiamat,pustaka Ibnu Katsir hal 160,Al-Quran dan Terjemah.oleh Abu Yusuf)
Humor Orang Indonesia di Australia

SAAT sarapan pagi di salah satu rumah di Risdon Drive, dekat Universitas Monash di Melbourne, Ahmad Bukhori, kandidat doktor yang dosen UPI Bandung bercerita, "Atas nasihat gurunya, seorang pembelajar bahasa Inggris asal Bandung terbang ke Melbourne sebagai turis, untuk belajar bahasa Inggris. Orang yang di tanah airnya baru belajar menghitung angka-angka dalam bahasa Inggris itu, antre di Bandara Tullamarine untuk memeriksakan dokumen perjalanannya, sebelum keluar dari bandara. Sebab, menyenggol seorang pria bule lokal, orang Sunda ini berkata,

"I am sorry."
"I am sorry, too," kata pria bule itu.
"I am sorry three," kata orang Bandung. Seorang teman pria bule itu menyela, "What is this man sorry for?"
"I am sorry five," kata sang turis.
"Are you sick?" tanya pria bule pertama.
"I am sorry seven," jawab orang Bandung.

Itulah salah satu humor terbaru orang Indonesia saya dengar di Benua Kanguru. Berdasarkan pengamatan saya, jangankan pendatang sementara, pemukim Indonesia yang telah puluhan tahun tinggal di Australia, senang berbagi humor, baik sebagai penyampai ataupun sebagai pendengar. Humor mereka yang spontan kerap muncul dalam situasi komunal, terutama di kalangan pria. Pengamatan Wheeler (1928) masih aktual bahwa rasa humor yang tinggi adalah ciri sejati kaum Melayu. Berikut adalah beberapa humor lain yang saya dengar pada masa tugas belajar saya di Monash University periode 1991-1995:

* Seorang Indonesia bernama Ahmad Rum yang belum mampu berbahasa Inggris, terbang ke Australia untuk pertama kalinya. Dalam pesawat ia ditawari makan malam oleh pramugari. "What would you like to eat, Sir? Chicken, egg or mushroom?" Ahmad Rum kaget. Dia pikir, "Lho kok pramugari itu tahu nama saya (Mas Rum)?" Maka Rum pun bertanya, "How did you know my name?"

* Para istri yang ikut suami belajar di Australia juga memperoleh gelar Ph.D., asalkan melahirkan di Australia, meskipun mereka sendiri sama sekali bukan mahasiswa S-3. Ternyata gelar Ph.D. mereka itu bukan singkatan dari "Philosophy Doctor," melainkan singkatan dari "Pernah hamil Di sini."

* Seorang perempuan yang mengikuti suaminya belajar di Melbourne dan tidak memahami bahasa Inggris, merasa heran bahwa ternyata di Melbourne banyak juga orang yang menjual sale (pisang sale), ketika ia melihat banyak tulisan "sale" di berbagai toko. Tentu saja yang dimaksud sale di sana adalah kata Inggris yang artinya "obral."

* Seorang anak yang ikut ayahnya belajar di Australia, sesampainya di Benua Kanguru dan melihat banyak orang bule berkomentar, "Pak, kok di sini banyak turis, ya?"

Seperti di Tanah Air, humor orang Sunda dan orang Jawa khususnya, sering menyerempet masalah seks. Saya masih ingat, belasan tahun lalu pada suatu pertemuan Paguyuban Jawa di Melbourne, seorang dokter tamu bersuku Jawa memberikan ceramah kesehatan. Beberapa komentar muncul, diselingi tawa hadirin yang terutama adalah pemukim lama. Ketika dokter berkata, "Berhenti makan sebelum kenyang," seorang ibu menyela, "Itu seperti patah senggama." Hadirin terbahak. Ketika dokter berujar, "Sayuran merah seperti wortel baik untuk kesehatan," seorang wanita lain bertanya, "Bagaimana dengan lipstik?" "Itu baik untuk suami, supaya pikirannya sehat," jawab dokter.

Belum lama, di teras markas komunitas Indonesia di Westall, Ade Faisal, seorang pemukim Indonesia, menggoda Dadang yang baru pulang dari Bandung untuk menikah dan kini menunggu kedatangan istrinya. "Meskipun ada gempa di Bandung, Dadang mah tak merasakannya," goda Ade di depan beberapa teman lain. Akhir pekan belakangan saat saya, Prof. Yudi dari Fakultas Farmasi dan Prof. Sobana dari Fakultas Sastra Unpad jalan-jalan ke Mornington Peninsula, Prof. Sobana nyeletuk, "Bupati dan Sekwilda akan segera datang ke sini." Ade Faisal, pengantar kami, terkejut. Ia boleh jadi berpikir, masak para kepala daerah Indonesia mau "studi banding" ke daerah pantai ini. Ternyata yang Prof. Sobana maksudkan dengan bupati adalah "Buka paha Tinggi-tinggi" dan Sekwilda adalah "Sekitar Wilayah Dada." Ade pun tertawa.

**

Manusia adalah makhluk pencerita (homo narrans). Menurut Walter Fisher, rasionalitas manusia terutama didasarkan atas cerita (naratif), termasuk humor. Sementara humor seperti bercerita, berdoa, berspekulasi, berterima kasih, memerintah, atau menguji hipotesis,---menggunakan metafora Ludwig Wittgenstein---adalah permainan (game) berlainan yang dimainkan dengan bahasa, tidak untuk dibandingkan, mana yang lebih ilmiah atau kurang ilmiah (Philips, 1987). Secara umum, corak budaya manusia termasuk pola pikirnya, dapat kita tangkap lewat humor mereka. Humor yang berkembang pada suatu organisasi dapat kita teliti secara ilmiah lewat pendekatan interpretif. Misalnya berdasarkan teori konvergensi simbolik dari Ernest Bormann (1990), humor yang beredar di kalangan majanemen atas, staf, dan anggota-anggota organisasi dapat menggambarkan kesehatan iklim organisasi dan kesuksesan organisasi.

Hampir semua orang menyukai humor. Nabi Muhammad saw. adalah manusia biasa seperti kita yang suka tersenyum dan tertawa. Pernah diriwayatkan, seorang nenek tua bertanya kepada Nabi, "Apakah saya akan masuk surga?" Nabi menjawab tidak. Nenek itu kecewa. Akan tetapi, Nabi kemudian menjelaskan bahwa memang nenek-nenek tidak akan masuk surga, karena di surga tidak ada nenek-nenek."Nenek akan berubah menjadi perawan muda jika masuk surga," kata Nabi sambil tertawa. Khasanah Islam pun tidak kering dari humor. Dalam cerita sufi ada tokoh Nasarudin Hoja yang humornya cerdas.

Sebagai manusia, orang Australia juga suka humor. Misalnya di Melbourne, ketika mengantar seorang pemukim Indonesia untuk mengecek mobilnya yang diperbaiki, di salah satu koridor saya melihat plakat logam bertuliskan "Aturan Kerja": Aturan 1. Bos selalu benar, 2. Jika bos salah, lihat aturan 1. Namun, berdasarkan pengamatan saya, rasa humor orang Indonesia di Australia tetap lebih tinggi dari humor warga lokal. Dalam konteks ini, banyak teoretisi psikologi berpendapat bahwa humor adalah mekanisme untuk beradaptasi. Misalnya Thorson berkilah, humor dapat digunakan sebagai pertahanan melawan rasa takut dan sebagai sarana untuk mengendalikan peristiwa yang tak dapat mereka kontrol. Pada pandangan Shurcliff, humor berfungsi sebagai alat pelegaan dari kemarahan memuncak yang berhubungan dengan antisipasi akan pengalaman negatif; sedangkan Lucas berkata, "Khalayak mungkin akan berkonsentrasi lebih baik mengenai krisis, bila mereka santai pada saat-saat antara." Pendek kata, humor membantu melepaskan tekanan karena ketegangan dan momen tragis, bukan hanya dalam produksi drama, juga pada kehidupan nyata (King, 2003).

Menarik apa yang dikatakan Frank S. Caprio dalam bukunya How to Enjoy Yourself (1982), "Humor itu sangat perlu dan penting bagi kehidupan." Caprio menyamakan humor dengan kebutuhan oksigen bagi paru-paru kita. Hal ini tentu lebih penting lagi bagi orang-orang Indonesia di Australia, dalam studi penelitian atau pekerjaan yang penuh tekanan dan keterasingan. De-ngan kata lain, mereka menggunakan humor dan lelucon agar tetap betah, senang, dan bahkan sukses pada tugas mereka di perantauan. (Deddy Mulyana, Guru Besar dan Dekan Fikom Unpad, peserta Program Academic Recharging Dikti di Monash University, Melbourne, Australia)***
Selamat di Jalan

Pernah ngerasa sial banget saat berkendara? Sial karena distop Pak Polisi tentunya tidak disebabkan oleh hal yang enggak jelas. Pasti ada sesuatu yang bikin Pak Polisi di jalan raya memberhentikan kendaraan kamu. Nah, biar lebih berhati-hati, mendingan kamu baca beberapa perilaku buruk pengendara motor yang bisa bikin kamu kena stop polisi.

1. Saat di lampu merah, nerobos garis putih dan zebra cross. (Pasal 287, kurungan paling lama dua bulan atau denda paling banyak Rp 500.000,00)

2. Masih di lampu merah, nerobos, bergerak sebelum lampu hijau. (Pasal 287, kurungan paling lama dua bulan atau denda paling banyak Rp 500.000,00)

3. Memakai knalpot yang suaranya bising. (Pasal 285 ayat (1) kurungan paling lama satu bulan atau denda paling banyak Rp 250.000,00)

4. Menyalip dari kiri jalan tanpa memperhatikan kendaraan lain. (Pasal 300, kurungan paling lama satu bulan atau denda paling banyak Rp 250.000,00)

5. Belok tanpa menyalakan lampu sign. (Pasal 294 menegaskan, ancaman pidana penjara satu bulan atau denda Rp 250.000,00)

6. Berboncengan lebih dari dua orang. (Pasal 292, kurungan paling lama satu bulan atau denda paling banyak Rp 250.000,00)

7. Berkendara dengan kecepatan tinggi di tengah keramaian lalu lintas jalan raya. (Pasal 287 ayat (5) kurungan paling lama dua bulan atau denda paling banyak Rp 500.000,00)

8. Berkendara sambil menelefon atau SMS. (Pasal 283, kurungan paling lama tiga bulan atau denda paling banyak Rp 750.000,00)

9. Aksi balapan liar di jalan umum. (Pasal 297, kurungan paling lama satu tahun atau denda paling banyak Rp 3 juta)

10. Motor tidak memiliki kaca spion. (Pasal 285 ayat (1) kurungan paling lama satu bulan atau denda paling banyak Rp 250.000,00)

11. Melawan arus kendaraan. (Pasal 287 ayat (1) kurungan paling lama dua bulan atau denda paling banyak Rp 500.000,00)

12. Berkendara tidak punya STNK. (Pasal 288 ayat (1) kurungan paling lama dua bulan atau denda paling banyak Rp 500.000,00)

13. Berkendara tidak punya SIM. (Pasal 281, tidak punya SIM kurungan paling lama empat bulan atau denda paling banyak Rp 1 juta). ***
Belajar dari Kesalahan Yuk!

Hanya keledai yang jatuh pada lubang yang sama. Pengalaman adalah guru yang sangat baik. Begitu bunyi dua pepatah yang sudah sering kita dengar atau kita baca. Dua istilah itu memang tidak asing lagi di telinga kita karena pasti kita pernah mendengarnya. Kenapa sih kita harus belajar dari kesalahan dan pengalaman, bagaimana caranya belajar dari kedua hal tersebut.

Belajar dari pengalaman adalah upaya kita untuk selalu melihat langkah yang telah kita lakukan karena pengalaman belum tentu terulang lagi. Kehidupan yang sukses di masa depan berkaitan dengan apa yang kita lakukan di masa lalu. Jadi, melihat pengalaman masa lalu adalah proses belajar. Saat kita gagal dalm melakukan sesuatu, terus kita gagal lagi di hal yang sama, berarti kita tidak belajar. Pengalaman itu guru yang terbaik dan harus diingat, yang penting adalah prosesnya jangan lihat hasil akhirnya.

Kita memang tidak harus selalu melihat ke belakang. Akan tetapi, jadikan pengalaman itu seperti bahan referensi. Bila kamu mengerjakan sesuatu tugas atau pekerjaan, masalah sukses atau tidak tergantung dari apa yang telah kita lakukan. Selain itu, Jangan setengah-setengah, jangan jadi rata-rata. Kamu boleh saja jadi satu dari banyak orang dengan kemampuan atau bakat yang sama, tetapi jangan berhenti sebagai "pemain yang biasa-biasa saja". Kamu harus bisa lebih baik, cari sisi yang bisa kamu lakukan dengan kemampuan maksimal kamu.

Kita bisa belajar dari pengalaman sendiri karena kadang ada masalah yang kita temui lebih dari sekali. Tetapi, kita juga bisa belajar dari pengalaman orang lain karena kadang orang lain telah lebih dahulu melewati suatu masalah yangg sama persis atau mirip dengan apa yang kita hadapi. Jadi, jangan sungkan memetik hikmah dari pengalaman orang lain.

Kalau kamu pernah mendengar istilah "trial and error", artinya kita sedang berusaha mencari pengalaman. Dari pengalaman itu kita bisa mendapatkan kesimpulan penyelesaian masalah.***
Kisah Menarik di Balik Penemuan Pensil

DI tengah kemajuan ilmu dan teknologi yang amat pesat seperti sekarang ini, ternyata keberadaan benda-benda yang dianggap "kuno" tetap saja diperlukan. Sebagai contohnya adalah mesin tik manual, sampai sekarang tetap saja dicari orang. Salah satu benda lain yang bisa saja dianggap "usang" oleh sebagian besar orang, tetapi keberadaannya masih saja diperlukan dan justru terkadang amat penting, yaitu pensil. Benda ini ternyata keberadaannya tidak tergoyahkan meskipun sudah ada pulpen (pakai tinta) dan ballpen.

Pensil ternyata ditemukan secara tidak sengaja di satu perdesaan di Inggris. Pada abad ke-16, ada gumpalan bahan aneh berwarna hitam di bawah tanah di lereng Borrowdale, sebuah lembah di Lake District, Inggris Utara. Meskipun kelihatan seperti batu bara, ternyata mineral tersebut tidak dapat dibakar dan meninggalkan bekas berwarna hitam mengkilap pada permukaan ketika digoreskan, tetapi mudah dihapus. Pada awalnya, orang-orang di desa tersebut menamai mineral tersebut dengan timah hitam dan plumbago (sejenis timah). Karena teksturnya berminyak, bongkahan mineral itu lantas dibungkus dengan kulit domba dan potongan-potongan kecilnya diikatkan pada sebuah kayu.

Ada juga yang punya ide membuat potongan-potongan memanjang dan memasukkannya ke dalam sebuah wadah kayu dan mungkin inilah cikal bakal terciptanya pensil karena potongan-potongan tersebut bisa digoreskan pada permukaan apa saja. Konon pada tahun 1560, bentuk seperti pensil sudah mulai dikenal di Benua Eropa.

Pada abad ke-17, penemuan "timah hitam" di Borrowdale itu telah menjadi buah bibir sehingga banyak orang yang datang untuk mencuri sehingga pemerintah Inggris pada tahun 1752, menetapkan, pencuri "timah hitam" itu bisa dipenjarakan atau dibuang ke suatu koloni sebagai narapidana.

Sebuah penemuan mengejutkan datang pada tahun 1779. Seorang ahli kimia bangsa Swedia Carl W. Scheele mengatakan, "timah hitam" dari lereng Borrowdale itu sebenarnya bukanlah timah hitam, melainkan suatu bentuk karbon murni yang lunak. Sepuluh tahun kemudian, seorang ahli geologi Jerman Abraham G. Werner, menamakan mineral itu dengan sebutan grafit yang diambil dari kata Yunani graphein yang artinya "menulis". Jadi isi pensil itu sama sekali bukanlah timah hitam.

Dengan penemuan dari dua ilmuwan itu, "timah hitam" di lereng Borrowdale itu kini telah berubah nama menjadi grafit dan selama bertahun-tahun Inggris telah menjelma menjadi produsen pensil utama dunia.

Lantas, siapakah yang yang pertama kali menemukan bentuk pensil modern seperti sekarang ini?

Eksperimen yang dilakukan terus-menerus untuk mendapatkan campuran isi yang pas, antara lain dengan mencampur grafit, tanah liat, dan air kemudian dibentuk menjadi batangan-batangan, lalu membakarnya dalam perapian. Dengan mengubah-ubah perbandingan grafit dan tanah liat, isi pensil bisa menghasilkan gradasi warna yang berlainan.

Orang yang berjasanya adalah seorang insinyur Prancis bernama Nicolaus Jacquest Conte dan ia mematenkan penemuannya ini pada tahun 1795.

Pasti teman-teman ingin tahu kan, bagaimana caranya memasukkan isi pensil itu? Beginilah caranya, campuran bubuk grafit, tanah liat dan air, dimasukkan ke dalam pipa logam kecil dan akan keluar seperti tali panjang mirip mi. Setelah dikeringkan, isi pensil itu dipotong dan dibakar dalam perapian, lalu dicelup ke dalam minyak panas dan lilin. Sementara kayu yang dipakai sebagai pembungkusnya adalah kayu jenis aras karena ringan dan mudah diraut. Kayu tersebut digergaji menjadi lempengan-lempengan dengan diameter setengah pensil, lalu diserut dan diberi alur. Isi pensil dimasukkan ke dalam alur salah satu lempengan tadi, kemudian lempengan lainnya direkatkan, lantas dipres.

Setelah lemnya kering, lempengan-lempengan tadi dipotong menjadi pensil-pensil. Setelah dibentuk, kemudian diampelas, dicat, dan dicap sesuai dengan merek dagangnya. Dulu, sering ditambahkan dengan karet penghapus yang direkatkan di atasnya. (Nuke Arselia)***
Maknai Setiap Perbuatan

MAHABESAR Allah yang telah menjadikan kita sebagai makhluk yang paling mulia. Mahasuci Allah yang telah menakdirkan kita sebagai manusia Muslim. Kemusliman kita sesungguhnya merupakan anugerah Allah yang terbesar dalam hidup ini. Harta, tahta, dan apa pun yang kita miliki saat ini, tiada berarti apa-apa apabila anugerah kemusliman tidak kita raih. Seluruh amal orang-orang yang tidak beriman dan tidak Muslim akan sia-sia. Bersyukurlah kita kepada-Nya dengan sebaik-baiknya.

Sungguh beruntung seseorang yang terus berusaha memelihara dan meningkatkan kualitas kemuslimannya. Betapa Agung Allah yang telah menyediakan pedoman hidup bagi manusia, yang dengannya seorang Muslim dapat memelihara dan meningkatkan kemuslimannya. Allah, telah menyediakan Alquran sebagai pedoman hidup manusia beriman. Selain itu, Allah telah mengutus Rasul mulia untuk menjadi panutan dalam kehidupan seorang Muslim. Rasulullah saw. memberi contoh terbaik untuk beribadah kepada Allah.

Agar kemusliman kita terpelihara dan meningkat dari waktu ke waktu, kita harus memiliki agenda hidup yang baik. Seorang Muslim harus menata kehidupan kesehariannya. Keimanan dan keislaman itu bagaikan tanaman. Apabila tanaman tersebut disiram dan dirawat dengan baik, tanaman tersebut akan tumbuh dengan subur. Oleh karena itu, aturlah agenda hidup kita agar aktivitas yang kita lakukan benar-benar dapat memelihara dan menumbuhkan pohon keimanan dan keislaman kita.

Salah satu pilar dalam menata agenda hidup adalah dengan memaknai setiap perbuatan. Hidup kita akan dipertanggungjawabkan di hadapan Allah. Setiap detik waktu berlalu, setiap inci wilayah yang kita tempati, dan setiap apa pun yang kita gunakan akan dipertanggungjawabkan. Pertimbangkanlah segala sesuatu yang akan kita lakukan. Jangan pernah melakukan sesuatu apabila kita tidak yakin akan nilai manfaat akibat perbuatan kita. Orang sukses adalah orang yang terhindar dari perbuatan yang sia-sia.

Saudaraku yang budiman, kesuksesan kita akan sangat ditentukan oleh kemampuan dalam menyusun agenda kegiatan yang penuh manfaat. Seseorang yang tidak memiliki agenda kegiatan dalam kesehariannya, dipastikan dia akan melakukan segala sesuatu berdasarkan kondisi mood-nya atau berdasarkan kondisi di sekitarnya. Pekerjaan-pekerjaannya tidak akan tuntas, karena sering kehilangan semangat untuk menyelesaikan. Sebelum selesai mengerjakan sesuatu, dia sudah beralih ke pekerjaan lain. Apabila hal itu terus berlanjut, bukannya keberhasilan yang akan didapatkan malah kerugian terus-menerus.

Sesungguhnya Allah Swt telah menitipkan sejumlah potensi pada diri manusia. Apabila manusia mau bersikeras menggalinya, insya Allah akan memberikan manfaat yang besar, baik untuk dirinya maupun untuk orang lain dan lingkungannya. Memang, kemampuan antara seseorang dengan orang lain itu relatif berbeda. Akan tetapi, yakinlah bahwa sebenarnya tidak ada manusia yang bodoh kalau mau belajar dan tidak ada manusia yang akan miskin kalau mau berusaha dengan gigih.

Pastikan, tiada satu perbuatan pun yang kita lakukan melainkan ada manfaatnya. Ingatlah! Bahwa perbuatan yang kita lakukan semuanya akan dipertanggungjawabkan di hadapan Allah Swt.

Kemampuan menghadirkan perbuatan yang bermakna sangat ditentukan juga oleh kemampuan membuat perencanaan. Perencanaan yang baik akan menjadi modal besar untuk kebermaknaan perbuatan kita. Kita sepakat dengan satu ungkapan yang terkenal, gagal dalam merencanakan sama dengan merencanakan kegagalan. Faktanya, banyak orang yang gagal dalam pekerjaannya karena ternyata mereka tidak merencanakan pekerjaan tersebut dengan baik.

Oleh karena itu, orang yang segenap aktivitas hidupnya terencana dengan baik, ia akan selalu melakukan sesuatu dengan efektif, efisien, hemat biaya, tenaga, pikiran, dan emosi, karena segalanya sudah terukur. Akibatnya, manfaat dari perbuatan tersebut akan dapat diraih dengan maksimal. Untuk itu, marilah kita biasakan tidak bertindak sporadis, tidak asal pikir, tidak asal mau, tidak asal ingin, karena kita hanya akan bertindak berdasarkan perencanaan yang matang disertai dengan data yang akurat lagi lengkap.

Selain rencana yang baik, modal untuk memaknai perbuatan adalah kemampuan seseorang untuk mengambil pelajaran dari apa yang telah dilakukannya. Ada pepatah mengatakan, seekor keledai tidak akan jatuh dua kali pada lubang yang sama. Artinya, kita hendaknya dapat mengevaluasi segala perbuatan, sehingga kita dapat mengambil hikmah dari apa pun yang terjadi. Itulah modal besar untuk memaknai perbuatan kita selanjutnya.

Saudaraku, apabila syarat kebermaknaan perbuatan dapat dipenuhi dengan lengkap, pasti setiap pekerjaan kita akan memberikan nilai manfaat yang tidak sedikit. Perbuatan yang memberi manfaat, terlebih buat orang lain, maka nilainya akan sangat tinggi di sisi Allah. Berbahagialah orang yang dari tangannya dan perbuatannya menjadikan orang lain mendapat berbagai manfaat.

Sesungguhnya, semua kesuksesan terjadi karena izin Allah Swt. Ketika mencapai kesuksesan, hendaklah kita selalu bersyukur kepada Allah, jangan sombong, dan merasa lebih hebat dibandingkan yang lain. Orang selalu tawadu akan memahami benar bahwa segala yang diraihnya karena rida Allah semata. Ia juga tahu betul bahwa yang ingin diraihnya hanyalah rida Allah. Tanpa itu, apalah arti kesuksesannya. Tentu kesuksesan tersebut tidak akan bermakna. Wallahua`lam.***
Zaitun, Emas Cair dari Mediterania

Mediterania adalah kawasan Laut Tengah, sebuah laut yang amat luas yang merupakan pemisah antara Benua Afrika Utara, Eropa Selatan, dan sebagian Asia Barat. Jika kita lihat, maka negara-negara yang berhadapan langsung dengan Laut Tengah antara lain Yunani, Turki, Italia, Spanyol, Portugal, Mesir, Tunisia, Aljazair, Maroko serta Syria, dan Lebanon.

Selama ribuan tahun, masakan khas Mediterania selalu bergantung kepada minyak zaitun sebagai pelezatnya. Menurut para ahli budi daya tanaman, pohon zaitun memang cocok hidup di wilayah ini sehingga tidaklah mengherankan jika minyak zaitun yang diproduksi dunia, 95 persennya berasal dari kawasan ini. Diperkirakan, minyak zaitun yang dihasilkan dari kawasan Mediterania sekitar 1,7 miliar liter setiap tahunnya.

Di Mediterania, kata "minyak" selalu identik dengan "minyak zaitun". Malahan kata "minyak" dalam bahasa Spanyol yaitu aceite, berasal dari bahasa Arab azzayt, yang arti harfiahnya "sari buah zaitun."

Selama ribuan tahun, proses untuk mendapatkan minyak zaitun masih tetap sama dan sangat sederhana. Sewaktu buah zaitun masak di pohon, maka warnanya akan berubah dari hijau menjadi hitam mengilat. Para petani akan memukul-mukulkan tongkatnya pada dahan pohon zaitun agar buahnya yang telah masak berjatuhan. Lalu dikumpulkan, lantas buah beserta bijinya dilumatkan di penggilingan. Ampasnya disingkirkan, dan minyaknya dipisahkan dari airnya dengan cara diendapkan dalam sebuah tangki pengendapan, maka yang tersisa adalah minyak zaitun murni yang siap untuk digunakan. Minyak zaitun inilah yang akan memanjakan lidah dan menyehatkan tubuh pada hampir semua keluarga di kawasan Mediterania.

Dengan proses penyaringan (ekstraksi) seperti itu, maka minyak yang dihasilkan dari buah zaitun tidaklah memerlukan zat tambahan lainnya ataupun proses kimiawi apa pun, sehingga semua kandungan rasa dan aromanya sangat alami dan tetap terpelihara kemurniannya.

Kini, para ahli telah berhasil mengklasifikasikan lebih dari 680 macam varietas zaitun. Menurut para ahli, di samping varietas yang berlainan, maka faktor-faktor lain, seperti jenis tanah, cuaca/iklim, masa panen dan perbedaan proses ekstraksinya, akan memengaruhi keunikan rasa, warna, dan aromanya.

Ditinjau dari sisi kesehatan, ternyata pola makan penduduk Mediterania yang selalu menyertakan minyak zaitun dalam hidangan sehari-harinya, telah mengantarkan mereka kepada kehidupan yang lebih sehat dan lebih lama (panjang umur). Minyak tersebut dipakai ketika menggoreng, merendam atau membumbui makanan.

Salah satu kandungan utama dalam minyak zaitun adalah asam oleat (hampir 80 persen), yang sangat baik untuk kelancaran sistem peredaran darah sehingga bisa memproteksi diri dari risiko terkena penyakit jantung.

Selain asam oleat, minyak zaitun juga mengandung vitamin E dan polifenol sebagai antioksidan dan baik untuk kesehatan dan menjaga kelembapan kulit. Ternyata khasiat minyak zaitun untuk melembabkan kulit ini, sudah diketahui oleh orang-orang Yunani dan Romawi sejak ribuan tahun yang lalu.

Sejarah lain menunjukkan, pada abad ke-6, para petani di kawasan ini bisa membuat sabun dengan cara mencampur minyak zaitun dengan abu dari tumbuhan laut. Cerita lainnya datang dari bangsa Samaria yang memakai minyak zaitun dan anggur untuk mengobati luka.

Hasil yang berlimpah dari pohon zaitun, dapat dinikmati dalam waktu yang lama. Satu pohon zaitun dapat menghasilkan tiga sampai empat liter minyak setiap tahunnya. Bisa dibayangkan, kalau para petani di sana bisa menikmati kemakmuran dari pohon ini. Dengan begitu, tidaklah mengherankan kalau zaitun dijuluki sebagai "Emas Cair dari Mediterania". (Vanya Ayu Helvinda/ dari berbagai sumber)***
Tangisan Bayi Ikuti Logat Bahasa Ibu

SAAT masih berada dalam kandungan, janin sudah memiliki kemampuan mendengar dan terbiasa dengan bahasa yang didengarnya. Hal ini bukan sesuatu yang baru.Hasil studi terbaru menemukan bahwa setiap bayi yang baru dilahirkan akan mengeluarkan tangisan dengan logat bahasa yang telah dipelajarinya sejak dalam kandungan.Tim peneliti yang dipimpin Kathleen Wermke di Center for Prespeech Development and Developmental Disorders dari Wurzburg University, Jerman mempelajari "melodi" tangisan 60 bayi yang baru lahir. Tiga puluh bayi di antaranya berasal dari Prancis dan 30 bayi lainnya merupakan bayi asal Jerman."Melodi atau intonasi tangisan bayi bukanlah logat yang sesungguhnya. Untuk mengenali logat tangisan bayi, kita harus menganalisis cara bagaimana kata-kata bahasa asli mereka diucapkan," kata Kathleen seperti dikutip dari National Geographic, Jumat (6/11/2009).Para ilmuwan tahu bahwa orang-orang Prancis umumnya memiliki logat bernada tinggi pada setiap akhir kata dan frase. Sementara itu, orang-orang Jerman memiliki logat berbicara sebaliknya. Hasil penelitian pada enam puluh bayi baru lahir asal Prancis dan Jerman itu menunjukkan bahwa bayi Prancis cenderung mengeluarkan suara tinggi pada akhir tangisan. Sebaliknya, bayi Jerman memilliki intonasi tangisan yang menurun di akhir.Hal ini membuktikan teori Kathleen dan timnya yang menyebutkan bahwa melodi tangisan bayi yang baru lahir mengikuti intonasi yang sama dengan bahasa yang didengar bayi sejak masih dalam kandungan. "Sangat jelas bahwa proses panjang pembelajaran bahasa dimulai dengan persepsi dan produksi melodi bahasa yang didengar janin dan bayi baru lahir," kata Kathleen. (National Geographic/jam)***
Inilah 10 Khasiat Seks

Melakukan seks dengan istri atau suami Anda secara rutin ternyata banyak untungnya lho, enggak percaya? Lihat deh keuntungan melakukan hubungan seks yang sudah dibuktikan oleh berbagai macam penelitian ini!

1. Seks meredam stres
Ya, melakukan seks memang dapat meredakan stres Anda. Penelitian di Skotlandia yang dimuat jurnal Biological Psychology membuktikannya. Riset ini mempelajari 24 wanita dan 22 pria yang aktif secara seksual dan diberikan tekanan stres pada situasi tertentu. Dari studi terungkap bahwa pada pasangan yang melakukan hubungan seks sebelumnya menunjukkan respons tubuh yang lebih baik dalam mengatasi stres dibanding mereka yang tak melakukan seks sebelum menghadapi stres.

2. Seks tingkatkan imunitas
Kualitas hidup seksual yang baik dapat meningkatkan kualitas fisik kesehatan Anda. Berhubungan seks sekali atau dua kali seminggu terbukti meningkatkan sejenis antibodi yang disebut Imunoglobulin A atau IgA, yang bisa melindungi Anda dari flu dan infeksi lainnya. Penelitian ini dilakukan oleh Wilkes University di Wilkes-Barre dengan cara pengambilan sampel ludah yang mengandung IgA dari 112 orang yang aktif secara seksual dengan rutin selama sekali atau dua kali seminggu atau bahkan lebih.

3. Seks membakar kalori
Tahukah Anda jika 30 menit melakukan hubungan seks bisa membakar 85 kalori bahkan lebih. Yah, kelihatannya memang sedikit, tapi kalo dijumlahkan, jika Anda melakukan 42 kali hubungan seks, maka ada 3.570 kalori terbakar!

4. Seks tingkatkan kemampuan jantung
Banyak mereka yang lanjut usia khawatir bahwa melakukan hubungan seks bisa memicu stroke. Namun menurut riset di Inggris yang dimuat Journal of Epidemiology and Community Health, sebanyak 914 pria yang melakukan hubungan seks rutin dari muda ternyata terbukti tidak mengalami stroke setelah dipantau sampai 20 tahun. Bukan cuma itu. Jantung juga ternyata diuntungkan dengan frekuensi seks sekali atau dua kali seminggu karena risiko serangan jantung berkurang separuhnya untuk para pria, dibanding mereka yang melakukan hubungan seks kurang dari sekali dalam sebulan.

5. Seks bikin jadi lebih "pede"
Penelitian di University of Texas terhadap 237 orang yang aktif secara seksual dan dipublikasikan di Archives of Sexual Behaviour menemukan, mereka yang melakukan hubungan seks cukup sering mempunyai kepercayaan diri yang lebih baik. Bahkan, untuk yang sudah percaya diri akan lebih meningkatkan kepercayaan dirinya.

6. Seks tingkatkan keintiman
Seks dan orgasme meningkatkan kadar hormon oksitoksin yang juga disebut love-hormone, sejenis hormon yang membantu kita untuk lebih percaya dan merasa dekat dengan pasangan. Peneliti dari University of Pittsburgh dan University of North Carolina mengevaluasi 59 wanita premenopause dan menemukan bahwa semakin banyak mereka dipeluk dan kontak dengan pasangan hingga orgasme, semakin tinggi kadar oksitoksin dalam tubuh mereka. Sekadar tambahan, oksitoksin membuat Anda menjadi lebih banyak memberi dan baik hati. Jadi, jika Anda tiba-tiba menghadiahi pasangan dengan banyak hal dan Anda dipenuhi kadar cinta tinggi, salahkan si oksitoksin!

7. Seks redakan rasa sakit
Saat hormon oksitoksin meningkat, kadar hormon endorfin meningkat pula dan menyebabkan penurunan rasa sakit. Jadi, jika rasa nyeri kepala atau sendi Anda mereda setelah berhubungan seks, maka berterimakasihlah kepada oksitoksin.

8. Seks tekan risiko kanker prostat
Ejakulasi yang cukup sering pada pria berusia sekitar 20 tahun ternyata mengurangi risiko kanker prostat pada saat mereka lanjut usia. Sebuah penelitian dari British Journal of Urology International menunjukkan bahwa angka kejadian kanker prostat berkurang sampai sepertiganya jika para pria ejakulasi rutin sebanyak lebih dari lima kali seminggu.

9. Seks kuatkan otot panggul
Para wanita yang melakukan gerakan otot panggul yang dikenal dengan kegel sewaktu berhubungan seks ternyata memberi beberapa keuntungan. Selain Anda jadi lebih nikmat, ternyata area panggul akan lebih kuat dan bisa mengurangi risiko terjadinya ngompol karena kelemahan otot panggul saat usia lanjut.

10. Seks bantu tidur lebih nyenyak
Oksitoksin yang dilepaskan saat Anda mencapai orgasme ternyata membantu Anda untuk tidur lebih lelap, dan Anda tentunya tahu bahwa tidur lebih lelap membawa banyak hal baik, termasuk kestabilan tekanan darah dan berat badan. Ini juga membantu Anda mengetahui kenapa sih para pria itu langsung tidur sehabis berhubungan seks? Ternyata oksitoksin-lah penyebabnya.
5 Alasan Anda Perlu Lebih Sering Berciuman

Berciuman tentu menyenangkan. Saat itulah kita merasa begitu menyatu dengan pasangan, mampu merasakan debar jantung dan hembusan nafasnya. Bersatunya bibir dan lidah yang kita anggap terjadi begitu saja ketika kita merindukan si dia, ternyata memiliki banyak makna. Anda ingin tahu manfaat baiknya untuk tubuh Anda?

1. Berciuman bisa mendorong imunitas. Sebuah studi yang dilaporkan di jurnal Medical Hypotheses mengatakan bahwa berciuman mampu meningkatkan imunitas wanita dari Cytomegalovirus. Cytomegalovirus (merupakan bagian dari TORCH), ditularkan melalui kontak mulut ke mulut, dapat menyebabkan kebutaan pada bayi dan cacat lahir lainnya jika sang ibu tertular saat hamil. Namun virus ini tidak berbahaya untuk orang dewasa. Berciuman sudah lama diperkirakan dapat meneruskan virus tersebut, dan menguatkan daya tahan tubuh.

2. Berciuman membantu Anda memilih pria terbaik. Bagaimana mungkin? Anthropolog Helen Fisher menggambarkan ciuman sebagai "alat penilai pria". Kebanyakan lapisan luar otak mampu menangkap sensasi dari sekitar bibir, pipi, lidah, dan hidung. Sebanyak 5 dari 12 saraf tengkorak kepala mengambil data dari sekitar mulut, untuk merasakan perasaan paling sensitif, entah itu dengan cara mengecap, mencium, dan menyentuh. Ketika Anda mencium seseorang, bukankah Anda dapat melihat, merasakan, dan mendengarkan perasaannya? Jadi, berciuman bukanlah sekadar ciuman. Berciuman, menurut Fisher, merupakan suatu "iklan" yang mendalam mengenai siapa Anda, apa yang Anda inginkan, dan apa yang dapat Anda berikan.

3. Berciuman membuat otot-otot wajah tetap kuat. Saat mempertimbangkan kebugaran tubuh, perut yang rata dan kencang serta pinggul yang bebas selulit selalu menjadi perhatian utama. Namun jangan remehkan latihan yang didapatkan mulut melalui sesi berciuman. Para peneliti mengatakan bahwa kita menggunakan 30 otot saat berciuman, dan hal ini membuat pipi tetap kencang.

4. Berciuman dapat membuat Anda rileks secara alami. Laporan ilmiah mengatakan bahwa berciuman meningkatkan kadar oksitosin, hormon yang menenangkan tubuh, dan juga meningkatkan endorphin, hormon yang memberikan rasa senang. Saling bertukar liur juga dilaporkan mampu meningkatkan dopamin, hormon yang memberikan perasaan romantis.

5. Yang terakhir, Anda tentu tak akan lupa. Berciuman dapat membakar kalori. Hasil penelitian yang dilaporkan memang berbeda-beda, namun jumlah kalori yang dibakar per menit antara 2 - 6 kalori. Jika dibandingkan sesi jogging di treadmill atau sekitar kompleks. Bayangkan bila Anda melakukan sesi bercinta sambil terus berciuman. Anda mungkin akan membakar setengah genggam cokelat yang Anda nikmati sebelumnya.
Posisi Seks Yang Disukai Perempuan

Mau tahu cara memuaskan pasangan Anda. Coba lakukan posisi-posisi seks kegemarannya saat bercinta. Beberapa posisi ini bisa menjadi pilihnnya.

Isabella Snow, seorang ahli seks yang dikutip dari Askmen, Kamis (5/11/2009) menyebutkan beberapa posisi yang menjadi favorit perempuan beserta alasannya.

Woman on Top
Posisi bercinta ini adalah posisi yang menjadi favorit para perempuan. Alasannya sederhana, karena mereka merasa menjadi penguasa permainan. Para perempuan bisa melihat wajah pasangannya saat mencapai kenikmatan. Ritmenya pun bisa mereka atur.

Mau membuat perempuan Anda makin bergairah, lakukan posisi itu sambil duduk di sofa. Cium bagian dada pasangan Anda, dan mainkan jari Anda dengan lembut di pinggulnya.

Misionaris
Posisi ini masih menjadi favorit, karena paling nyaman menurut para perempuan. Agar tidak membosankan, para laki-laki harus membuatnya lebih menarik. Coba dekatkan bibir Anda ke telinga perempuan Anda. Bisikkan hal-hal yang ingin Anda lakukan namanya, dan dia akan mulai meneriakkan nama Anda.

Posisi Berdiri
Bercinta dalam posisi berdiri ternyata sagat disukai para perempuan. Mereka merasa lebih dekat dengan pasangan, apalagi mereka juga bisa melihat mimik pasangannya. Sayangnya, ejakulasi pria saat bercinta dengan posisi ini menjadi lebih cepat. Untuk mengatasinya ada baiknaya untuk memperlambat ritme bercinta. Saat tengah break, para pria bisa merangsang klitoris pasangannya.

Ingin sesuatu yg lebih liar, jangan lakukan posisi ini di kamar tidur. Lemari dapur atau kamar mandi merupakan tempat yang cukup baik untuk memanaskan malam Anda.

Posisi Sendok
Posisi sendok atau spooning juga menjadi salah satu favorit perempuan. Posisi pria yang memeluk mereka dari belakang menimbulkan rasa nyaman. Apalagi pria saat itu bisa dengan bebas merangsang bagian intin perempuan, mulai dari mencium leher, meraba bagian dada, hingga klitoris. Sama seperti pada posisi misionaris, pria juga bisa membisikkan kata-kata rayuan panas, yang membuat pasangannya semakin terangsang saat melakukan posisi ini.
Ini Dia Fakta Tentang Vagina!

Banyak mitos yang beredar dalam masyarakat tentang dalamnya vagina perempuan. Namun lagi-lagi tidak semuanya benar adanya. Ingin tahu faktanya?

Setelah kemarin membahas tentang fakta ukuran penis, kini saatnya membahas fakta tentang vagina perempuan. Sebagian perempuan khawatir tentang ukuran vaginanya yang mereka anggap terlalu kecil, khususnya mereka yang masih perawan.

Pada umumnya kedalaman vagina perempuan adalah 7,5 cm pada saat mereka tidak bergairah secara seksual. Sedangkan bagi perempuan yang sudah melahirkan, vaginanya menjadi sedikit lebih dalam.

Ketika perempuan terangsang, kedalaman vagina bisa menjadi 10 cm. Tentunya vagina dapat terisi penuh dengan penis yang panjangnya bisa mencapai belasan cm. Lantas bagaimana vagina bisa mengimbangi besarnya penis?

Vagina memiliki kapasitas yang luar biasa saat sebuah benda masuk kedalamnya secara bertahap sehingga kedalaman vagina bisa bertambah 150 hingga 200 persen. Jadi perempuan bisa lebih bergairah saat penis pasangannya masuk ke dalam vagina perlahan-lahan. Para laki-laki tinggal menemukan cara tepat untuk merangsang pasangan mereka, sehingga vaginanya semakin lentur.
Pengorbanan dan Kebahagian

BERJUTA pertanyaan pasti menghampiri ketika menyaksikan seseorang akan berangkat haji atau minimal berkurban. Mengapa jemaah haji harus rela menyerahkan uangnya yang mencapai Rp 40 juta, bahkan bisa lebih?

Padahal, tinggal di Mekah dan Madinah jauh dari menyenangkan karena pemondokan jemaah haji rata-rata jauh, berebut mencari bus, harus berdesak-desakan saat beribadah, belum lagi budaya dan makanan yang tidak cocok. Bukankah lebih baik uang untuk haji diinvestasikan yang tentu dapat lebih mendatangkan uang lebih banyak?

Demikian pula dengan ibadah kurban. Mengapa manusia ikhlas menyerahkan sejumlah uangnya untuk membeli hewan kurban yang nantinya sedikit, bahkan tidak dinikmati sama sekali? Bukankah lebih baik uang Rp 1,5 juta tersebut dipergunakan untuk keperluan lainnya?

Ibadah haji, termasuk ibadah kurban, merupakan lambang dari puncak ketangguhan pribadi dan puncak ketangguhan sosial. Niat utama kedua ibadah itu adalah untuk selalu tetap dalam orbit Allah selain kepedulian sosial kepada sesama. Itulah kebahagiaan hakiki yang bersumber dari Sang Maha Penyayang sehingga harta pun dengan ikhlas diserahkan.

Setiap manusia pasti ingin memperoleh kebahagiaan sepanjang hidupnya. Apa pun yang dilakukan seseorang, baik disadari maupun tidak, sesungguhnya selalu menuju pada satu muara yakni bahagia.

Ada beragam cara manusia dalam mendapatkan kebahagiaan. Sebagian mencarinya dengan berusaha mendapatkan materi dan kekayaan sebanyak mungkin. Inilah yang disebut dengan physical happiness (kebahagiaan fisik) yang dicapai saat seseorang merasa bahagia ketika mendapat gaji besar, bonus tahunan, mobil mewah atau rumah megah, penampilan dan wajah yang cantik dan rupawan, atau pakaian dan perhiasan yang indah.

Physical happiness membuat seseorang terjebak pada pola hidup konsumerisme. Ia menjadi sangat konsumtif karena mengejar kebahagiaan dengan memiliki materi.

Ada pula orang yang merasa bahagia ketika mendapatkan pujian, penghargaan, atau pengakuan atas prestasi yang diraih. Itulah yang dinamakan emotional happiness. Riuhnya tepukan, piagam dan medali penghargaan, serta pujian dari masyarakat luas akan membuatnya begitu bahagia.

Physical dan emotional happiness cenderung sulit untuk dipenuhi karena sifat manusia selalu merasa tidak pernah puas. Kita bisa melihat pada pemberitaan di media massa soal maraknya kasus korupsi. Hampir semua pelaku korupsi tingkat tinggi adalah orang yang berada di tingkat ekonomi menengah ke atas, bukan orang miskin yang seharusnya butuh harta.

Selain itu, mengejar physical dan emotional happiness lebih sering berujung pada kekecewaan bahkan stres dan depresi. Pada pemilihan calon legislatif lalu, kita bisa melihat banyaknya orang yang menjadi sakit jiwa dari mulai yang ringan hingga berat ketika mereka gagal terpilih, bahkan bunuh diri.

Keinginan untuk memiliki jabatan tinggi agar mendapat penghasilan dan penghargan yang lebih tinggi, malah berujung mengenaskan. Sementara sebagian pejabat atau wakil rakyat yang berhasil menduduki jabatan malah berupaya mengejar materi dengan berbagai cara agar bisa menutupi pengeluarannya.

Lebih memprihatinkan lagi bila melihat kondisi remaja dan generasi muda yang gagal dalam upaya mencari kebahagiaan. Tingginya jumlah pengguna narkoba merupakan bukti nyata bahwa banyak orang yang keliru memaknai arti kebahagiaan. Mereka terjebak pada kebahagiaan semu sehingga lari pada dugem, clubbing, gaya hidup konsumerisme, atau obat terlarang yang jelas sangat merusak dan menghancurkan diri.

Banyak orang yang tidak menyadari sesungguhnya kebahagiaan amat dekat dan tak perlu biaya mahal untuk menggapainya, yakni spiritual happiness. Kebahagiaan spiritual adalah ketika seseorang mampu memaknai untuk apa mereka diciptakan, apa tujuan hidup mereka, dan mau kemana mereka kelak.

Berbeda dengan physical dan emotional happiness yang selalu ingin memperoleh atau menerima, spiritual happiness justru membuat seseorang ingin selalu memberi. Seorang nenek akan sangat bahagia ketika bisa memberikan uang kepada cucunya. Ia merasa bahagia justru ketika memberi, bukan menerima, hingga ketika dilarang memberi justru akan sedih.

Physical dan emotional happiness membutuhkan biaya besar, pemborosan, dan kesenjangan sosial karena umumnya manusia makin serakah dan sibuk mengejar kepentingannya dirinya sendiri tanpa peduli orang lain. Korupsi, pembalakan hutan, pemalsuan obat, atau perusakan alam adalah perilaku manusia yang hanya mengejar kebahagiaan duniawi. Oleh karena itu, physical dan emotional happiness yang berlebihan dapat merusak bangsa karena sumber daya alam yang terbatas diperebutkan banyak orang yang serakah dan selalu merasa tidak puas. Sementara spiritual happiness justru membuat orang berlomba-lomba untuk melakukan kebaikan, saling memberi, dan tolong-menolong.

Solusi bagi masalah bangsa yang tengah dilanda krisis adalah menyadarkan tentang spiritual happiness. Mengatasi korupsi yang telah mengakar di bangsa ini dengan hanya penegakan hukum sama dengan mengatasi lumpur Lapindo yang hanya membangun tanggul. Sementara sumber lumpurnya tidak diatasi sehingga tanggul tetap jebol.

Perlu adanya program yang dapat menyadarkan masyarakat akan spiritual happiness bukan sebatas mengejar materi dan kedudukan. Spiritualitas akan menuntun manusia untuk menyadari bahwa kebahagiaan sesungguhnya dirasakan ketika memberi, bukan saat menerima. Memberi adalah jati diri manusia karena ia adalah cerminan dari Sang Pencipta yang memiliki sifat Al Wahab yaitu "Yang Maha Memberi". ***
"People Power"

Kendati sudah dua kali mengganti kekuasaan lewat proses "people power", aparat pemerintah dan anggota parlemen tidak berusaha sungguh-sungguh, untuk memetik hikmah dari makna "people power" itu sendiri, misalnya, dengan mewanti-wanti diri sendiri, jangan melakukan kesalahan yang sama.

Gara-gara masyarakat merasa curiga dan kecewa terhadap proses penahanan dua pimpinan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Bibit Samad Rianto dan Chandra M. Hamzah oleh polisi, beberapa pihak menyebut kemungkinan jika kekecewaan rakyat tersebut dibiarkan berlarut-larut tanpa penyelesaian yang cepat akan berpotensi menjadi people power. Setelah memutar rekaman yang isinya sangat menghebohkan itu, bahkan Ketua Mahkamah Konstitusi (MK) Mahfud M.D. merasa perlu untuk mengingatkan, jangan lawan kekuatan rakyat.

Kendati kekuasaan Soekarno dijatuhkan oleh kekuatan rakyat pada 1966, istilah people power menjadi populer setelah terjadi pergantian kekuasaan di Filipina. Saat itu Benigno (Ninoy) Aquino yang lama tinggal di pengasingannya di AS, memutuskan pulang ke negerinya untuk melakukan perlawanan terhadap kekuasaan Presiden Ferdinand Marcos yang sudah menjadi diktator. Penerbangan Ninoy ke negara asalnya itu kemudian berubah menjadi perjalanannya menjemput maut. Karena begitu pintu pesawatnya terbuka di Bandara Manila, ia ditembak dan meninggal seketika.

Tragedi inilah yang kemudian menyulut amarah rakyat. Dalam jumlah yang makin lama tambah banyak, mereka turun ke jalan menuntut pergantian kekuasaan. Filipina dilanda krisis hebat. Karena sudah tak mampu mempertahankan kekuasaannya, akhirnya dengan bantuan AS, Marcos diterbangkan ke Hawaii dan Corry Aquino (istri Ninoy) ditetapkan sebagai presiden.

Di luar dugaan banyak orang, Corry yang sebelumnya hanya seorang ibu rumah tangga biasa, ternyata sanggup mengendalikan politik di negaranya kendati berkali-kali bergejolak. Yang lebih istimewa lagi, Corry tidak membiarkan jargon people power dipelihara terus oleh rakyatnya sebagai sesuatu yang dikeramatkan. Rambu-rambu demokrasi dipatoknya dengan baik, bahkan ancaman serta kudeta militer pun (yang terjadi sampai tujuh kali), tidak menggoyahkan pendiriannya. Corry-lah yang menetapkan masa jabatan seorang Presiden Filipina cukup satu kali saja, padahal tekanan yang menentangnya sangat kuat.

Dalam kesempatan saat ini, kita untuk kesekian kalinya kembali menyebut people power, tidak ada salahnya kalau mengingat kembali apa yang telah dilakukan oleh Corry Aquino di Filipina. Sebagai presiden, prestasi Corry mungkin tidak hebat, tetapi apa yang telah dilakukannya tidak jauh dengan apa yang dilakukan Nelson Mandela di Afrika Selatan. Keduanya naik ke panggung kekuasaan dengan dukungan rakyat yang sangat besar, sedangkan dirinya berpotensi memikul beban dendam yang tidak ringan. Namun, potensi balas dendam tersebut oleh keduanya dibuang jauh-jauh. Di relung qalbunya, mereka sudah tidak menyediakan ruang untuk menampung hal-hal seperti itu. Alasannya, yang lebih penting untuk diurus adalah kepentingan rakyatnya, bukan kepentingan diri atau keluarganya. Keduanya berketetapan pasti tidak membiarkan bangsanya bergejolak. Lembaga-lembaga kenegaraan yang sebelumnya dinilai bobrok dan kehormatannya dirusak, ditata ulang dengan apik. Pilar-pilarnya yang coreng-moreng dibersihkan, sedangkan yang runtuh ditegakkan kembali. Aspirasi rakyat, betapa pun kerasnya, digiring untuk masuk ke dalam koridor yang semestinya dan ditangani dengan baik. Corry dan Mandela tampil sebagai guru bangsa dalam kapasitas yang sebenarnya. Solusinya, menumbuhkan kepercayaan. Setelah itu, menawarkan kedamaian dan ketenteraman. Hasilnya pun luar biasa, di Filipina dan Afrika Selatan yang namanya people power hanya terjadi satu kali. Setelah itu, penyebutannya hanya untuk kepentingan sejarah.

Akan tetapi di negeri ini, mengapa people power sampai terjadi dua kali dan aktualisasinya pun masih terus disebut-sebut? Ini persoalan yang harus kita atasi bersama. Dua kali meruntuhkan kekuasaan dengan mengandalkan people power, jika dihitung-hitung, barangkali ongkosnya sudah sangat mahal. Bukan semata modal yang sudah ludes, tagihan utang pun tak kunjung habis. Kalau meminjam kearifan peribahasa, kita ini lebih bebal ketimbang keledai karena sudah terbukti tersandung dua kali pada batu yang sama. Terutama bagi lembaga kepresidenan dan lembaga parlemen, persoalan ini jangan dibiarkan menohok dan meruntuhkan wibawa lembaganya masing-masing. Lembaga-lembaga yang didirikan di atas cucuran keringat rakyat ini bukan untuk disalahgunakan atau disepelekan.

Selama ini sudah terbukti kita teledor. Kendati sudah dua kali mengganti kekuasaan lewat proses people power, aparat pemerintah dan anggota parlemen tidak berusaha sungguh-sungguh, untuk memetik hikmah dari makna people power itu sendiri, misalnya, dengan mewanti-wanti diri sendiri, jangan melakukan kesalahan yang sama. Mereka mestinya menjadi bagian dari proses serta mewarisi semangat yang luar biasa tersebut dan bukan justru mengkhianatinya.***
Membohongkan Nikmat Allah

UNTUK membahagiakan dan menyejahterakan kehidupan manusia di muka bumi, Allah SWT menurunkan rahmat dan nikmat tidak terkira. Baik yang berifat material, seperti mineral, air, flora, fauna, dan sebagainya, maupun yang bersifat imaterial, seperti kesehatan, kesegaran, harapan, cita-cita, dan banyak lagi yang menyatu dengan tubuh, lingkungan sosial, lingkungan alam, dan sebagainya.

Semua itu tidak akan dapat dihitung satu per satu. Bahkan, Allah SWT menantang manusia untuk menghitung segala nikmat anugerah-Nya, namun tidak akan mampu menghitungnya (Q.S.Ibrahim : 34). Sementara itu, di dalam Q.S. ar Rahman terdapat 30 kali pertanyaan, tentang nikmat karunia Allah SWT, apalagi yang manusia dustakan. Dan dalam Q.S. al Infithar : 6-8, Allah SWT mempertanyakan kepada manusia, apa yang telah memperdayakan mereka sehingga berbuat durhaka terhadap Allah Yang Maha Pemurah? Yang telah menciptakan manusia, menyempurnakan, dan menyusun bentuk serta fungsi tubuh yang seimbang.

Memang hanya sedikit manusia yang bersyukur (Q.S.al Muluk : 23). Selebihnya menolak dan membohongkan nikmat-nikmat tersebut, dengan berbagai sikap dan tindakan yang ingkar dari ketakwaan kepada Allah SWT. Tidak melaksanakan segala perintah-Nya, sekaligus melanggar segala larangan-Nya.

Padahal, bagi individu-individu takwa (muttaqien), Allah SWT menyediakan jaminan kemudahan, membuka jalan ke luar dari berbagai kesulitan, memberi rezeki tanpa hitungan, serta mencukupi segala kebutuhannya (Q.S.ath Thalaq : 2-3). Apabila para muttaqien tersebut membentuk komunitas bangsa, jaminan itu diperluas dengan dibukakannya pintu berkah dari langit dan bumi (Q.S. al A`raaf : 96). Dari langit tercurah hujan yang menyuburkan tanah, tanaman, dan ternak yang bermanfaat bagi manusia. Dari bumi muncul tumbuh-tumbuhan, minyak, serta zat-zat berharga lainnya yang juga memakmurkan sosial-ekonomi bangsa dan negara.

Akan tetapi, mengapa sekarang, dari langit turun hujan pembawa banjir, longsor, penyakit, serta bencana lain? Dari bumi muncul gempa, lahar, lumpur panas, dan aneka macam sumber derita? Karena pada ayat itu juga, dinyatakan, manusia mendustakan nikmat Allah SWT sehingga kepada mereka dikenakan siksa sesuai dengan perbuatannya itu.

Secara garis besar, perbuatan manusia yang melanggar larangan Allah SWT, mengandung kebohongan atas nikmat karunia-Nya dapat dirangkum dalam beberapa jenis yang kini sudah dianggap rutin dan biasa. Antara lain:

1. Pembunuhan. Menghilangkan nyawa orang lain, nyaris sudah tidak dianggap dosa besar. Mungkin karena hukuman di dunia terlalu ringan. Serta tidak mengetahui hukuman di akhirat kelak. Allah SWT melarang keras seseorang melakukan pembunuhan terhadap orang lain. Pelaku pembunuhan diancam hukuman masuk neraka jahanam. Kekal di dalamnya, ditambah kemurkaan dan kutukan-Nya, serta tambahan azab yang besar (Q.S.an Nisa : 93).

2. Meninggalkan salat. Perbedaan antara hamba beriman dan yang musyrik (menyekutukan Allah) adalah meninggalkan salat (Hadis sahih riwayat Muslim). Generasi yang menyia-nyiakan salat dan memperturutkan hawa nafsu akan menemui kesesatan (Q.S. Maryam : 59).

3. Zina. Allah SWT melarang mendekati zina karena merupakan perbuatan keji dan jalan terburuk (Q.S.Isra : 32). Dampak dari perzinaan sangat banyak. Selain menimbulkan penyakit menular di antara para pelaku dan orang lain yang tidak berdosa, seperti HIV-AIDS, zina juga merusak tatanan genetika dan tatanan hidup manusia beradab.

4. Berbuat zalim. Pribadi-pribadi yang berbuat zalim kepada sesama makhluk --manusia, hewan, tumbuhan, alam sekitar-- akan mendapat azab yang amat pedih (Q.S.asy Syura : 42). Apabila pribadi-pribadi zalim itu menjadi komunitas bangsa dan negara, akan menjadi sumber kehancuran bangsa dan negara tersebut. Allah SWT akan menghancurkan suatu negara jika penduduknya berlaku zalim. Zalim terhadap diri masing-masing, kepada sesama makhluk, dan kepada Allah SWT.

5. Korupsi. Siapa pun yang korup, berkhianat terhadap hak milik umat, pada hari Kiamat akan datang dengan membawa segala apa yang ia korupsi (Q.S.Ali Imran : 16). Nabi Muhammad saw, menyatakan, Allah SWT tidak menerima salat seseorang tanpa wudu, dan bukanlah sedekah jika hartanya (yang disedekahkan) dari hasil korupsi (hadis sahih riwayat Imam Muslim). Hadis lain meriwayatkan, Nabi saw menolak menyalatkan mayat seorang korban Perang Khaibar karena telah melakukan korupsi. Ketika diperiksa, ternyata ia menyembunyikan batu marjan senilai dua dirham (riwayat Abu Daud).

6. Kesaksian palsu. Pada masa kini, kesaksian palsu berikut segala bentuk turunannya (sumpah palsu, rekayasa perkara, pembentukan opini publik untuk tujuan tertentu, dan sebagainya) sudah sangat lumrah terjadi di mana-mana, di segala tempat, waktu, dan tingkatan. Padahal kesaksian palsu setara dengan menyekutukan Allah SWT (hadis riwayat Turmudzi). Allah SWT melarang mendekati berhala-berhala yang najis, dan perkataan dusta (Q.S. al Hajj : 30). Orang yang berlebih-lebihan (dalam berkata) dan pembual, tidak akan mendapat petunjuk (Q.S. al Mu`min : 28)

7. Bunuh diri. Berbagai konflik dan tekanan yang menimpa seseorang, membuat nekat menghabisi nyawa sendiri. Bunuh diri. Seolah-olah bunuh diri menjadi jalan keluar terbaik untuk mengatasi problema kehidupan. Padahal setelah kematiannya, ia akan menghadapi masalah lain yang lebih berat. Masuk neraka (Q.S.an Nisa : 29-31). Menurut sebuah hadis, yang bunuh diri dengan sesuatu, pada Hari Kiamat, Allah SWT akan mengazabnya dengan alat yang ia gunakan untuk bunuh diri (sahih Bukhari dan Muslim).

8.Mengurangi ukuran. Ancaman neraka Wail ditimpakan kepada orang-orang yang curang dalam berdagang, dengan memalsu ukuran. Memperbesar ketika membeli, dan memperkecil ketika menjual. Seolah-olah merasa aman-aman saja dari pertanggungjawaban di akhirat kelak (Q.S. al Muthaffifin : 1-6). Umat Nabi Syu`aib di Madyan dan Aikah mengalami kehancuran karena kebiasaan mereka mempermainkan ukuran.

Banyak di antara kaum Muslim melakukan perbuatan-perbuatan di atas, pertama-tama karena kurang pengetahuan terhadap ajaran dan hukum Islam sehingga menganggap segala perbuatan hanya akan selesai selama hidup di dunia, tanpa perhitungan di akhirat. Untuk mengatasinya, perlu pembelajaran terus-menerus, di samping memperkuat keimanan dan ketakwaan kepada Allah SWT.***
Indahnya Saling Menasihati

"Demi masa. Sesungguhnya manusia itu benar-benar dalam kerugian, kecuali orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal saleh dan nasihat-menasihati supaya menaati kebenaran dan nasihat-menasihati supaya menetapi kesabaran." (Q.S. al-`Ashr [103]: 1-3)

WAKTU adalah modal. Berjalannya waktu berarti berkurangnya modal. Kerugian akan mengiringi setiap orang bersamaan dengan berlalunya waktu. Apabila seseorang tidak mampu meraih keuntungan dari tiap detik kehidupannya, semakin tua usianya, semakin banyak kerugiannya. Ketika waktunya habis karena maut, ia akan pulang dengan tangan hampa bahkan membawa beban dosa.

Keuntungan ada pada tiga hal. Pertama, menghabiskan waktu untuk mempertebal iman. Tanpa iman yang kokoh orang akan terseret kepada cinta dunia dan lupa akhirat. Ketika berbuat sesuatu, orientasinya hanya keuntungan dunia. Meskipun banyak harta dan pangkat tinggi, ia akan menjadi budak harta dan pangkatnya. Sebanyak apa pun amalnya, kalau tanpa iman, tidak akan diterima Allah.

Kedua, seseorang akan untung kalau ia menghabiskan waktunya untuk beramal. Di akhirat nanti, yang akan dinilai adalah amal. Aktivitas apa pun yang tidak menjadi amal hanya akan membuang waktu dan tenaga. Sesuatu bisa menjadi amal kalau niatnya ikhlas dan perbuatannya benar di jalan Allah.

Ketiga, seseorang akan beruntung kalau ia menggunakan waktunya untuk saling menasihati dalam kebenaran dan kesabaran. Alangkah indahnya apabila kehidupan kita sudah disemarakkan dengan semangat saling menasihati. Betapa tidak, setiap orang butuh keselamatan. Selamat dari kerusakan, kebodohan, kecelakaan, kekurangan, kelalaian, dan kesalahan. Ia tidak mungkin dapat melihat bahaya-bahaya tadi hanya dengan mata dan telinganya sendiri. Ada ribuan mata dan telinga saudaranya yang dapat membantu melihat bahaya-bahaya yang mengancam. Pemberitahuan itu adalah nasihat, saran, atau kritik. Namun, meskipun kita butuh pemberitahuan atau nasihat, tidak semua orang siap menerima nasihat.

Ada beberapa kiat yang dapat kita terapkan dalam menerima nasihat atau kritik agar dapat menjadi sarana pembangunan kemuliaan. Pertama, rindu kritik dan nasihat. Setiap kita tidak pernah bosan-bosannya melihat cermin walaupun wajah yang ada dalam cermin adalah wajah yang itu-itu juga. Kita tidak pernah keberatan untuk merapikan rambut apabila cermin memperlihatkan gambar rambut yang acak-acakan. Kita pun tidak pernah marah kepada cermin apabila di cermin kita melihat di mata kita ada kotoran. Reaksi kita adalah membuang kotoran itu dan bukan memecahkan cermin. Ketahuilah, orang-orang di sekitar kita adalah cermin yang memberitahukan apa kekurangan kita. Oleh karena itu, sepatutnya lah, kita bergembira ketika ada yang memperlihatkan kekurangan kita. Dengan demikian, kita menjadi tahu dan dapat segera memperbaiki diri.

Kedua, bertanya. Belajarlah bertanya kepada orang tentang kekurangan-kekurangan kita dan belajar pula untuk mendengar dan menerima kritik. Istri, suami, anak-anak, dan teman-teman adalah cermin yang dapat ditanyakan mengenai kekurangan kita.

Ketiga, nikmati kritik. Persiapkan diri menghadapi kenyataan bahwa kritik tidak sesuai dengan yang kita harapkan. Kritik selain mengandung isi juga melibatkan cara. Kadang isinya benar, tetapi caranya kurang bijak. Ada yang isinya salah, tetapi caranya benar. Ada yang isi maupun caranya salah. Ada pula yang isi dan caranya juga benar. Namun, tidak ada kerugian sedikit pun bagi kita selama cara kita menyikapinya benar. Dengarkan dengan baik dan jangan memotong, apalagi membantah.

Keempat, syukuri. Adanya orang yang peduli dengan memberikan kritik kepada kita merupakan karunia yang patut disyukuri. Jangan lupa mengucapkan terima kasih. Apabila kita berubah menjadi lebih baik melalui nasihat seseorang, jangan lupakan ia dalam doa kita dan sebutlah namanya ketika kita menyampaikan nasihat yang sama kepada orang lain.

Kelima, perbaiki diri. Lihatlah apakah benar ada kekurangan pada diri kita. Jawaban terbaik ketika dikoreksi bukanlah membela diri, tetapi memperbaiki diri. Sibukkan diri dengan mendengar kritik dan iringi dengan memperbaiki diri.

Keenam, balas budi. Sebagai orang yang tahu terima kasih dan menghargai sebuah pemberian, sudah selayaknya kita membalas pemberian kritik. Itu sebagai pemberian hadiah pula. Kalau tidak mampu memberikan sesuatu yang berharga, paling tidak sebuah ucapan terima kasih yang tulus dan doa yang ikhlas. Wallahualam.***
Menghina Bangsa Sendiri

Benar apa yang dikatakan presiden, boleh memuji bangsa lain, tetapi jangan menghina bangsa sendiri. Namun, harus segera ditambahkan tumbuhkanlah sikap saling menghargai di antara berbagai komponen bangsa ini.

Boleh memuji bangsa lain, tetapi jangan menghina bangsa sendiri. Kalimat bersayap ini diucapkan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono ketika membuka Rembuk Nasional (National Summit) 2009 di Jakarta. Presiden berpendapat bangsa ini akan sukses jika berhasil memadukan tiga komponen yang dimilikinya, yakni tidak mudah menyerah, berpegang pada persatuan dan kebersamaan, serta teguh berpijak pada jati dirinya.

Kita harus berani mengakui sudah lama bangsa ini bersengketa tentang berbagai masalah yang memang penting untuk diperdebatkan. Cuma sayangnya, perdebatan seperti itu cenderung dibiarkan berlarut-larut dan bahkan diulang-ulang. Berapa banyak produk undang-undang yang susah payah diloloskan di DPR, tetapi setelah disahkan malah menimbulkan kontroversi. Anehnya, dalam jangka waktu yang tidak terlalu lama terbit lagi produk seperti itu.

Dalam sengketa antara Polri dan KPK yang masih berlangsung pun, kesan seperti itu tertangkap oleh masyarakat. Kedua lembaga yang mestinya seiring sejalan dalam mengawal dan melaksanakan ketentuan hukum tersebut, khususnya di dalam memberantas korupsi, malah saling hantam. Meski sudah telanjur seperti itu, masyarakat mengharap kredibilitas kedua lembaga tersebut cepat dipulihkan sebab kalau dibiarkan berlarut-larut tidak akan ada manfaatnya.

Di sinilah pentingnya kita memaknai kalimat bersayap yang dikemukakan Presiden di atas. Meski sudah terkesan sebagai jargon politik tanpa makna, tetapi kesadaran bahwa kita adalah bangsa yang (memiliki potensi sangat) besar tidak ada salahnya untuk dihidupkan kembali. Bukan sebagai kebanggaan hampa, melainkan sebagai kesadaran dalam memikul tanggung jawab secara bersama-sama. Tumbuhkan sikap saling menghargai dan jauhi saling menghina.

Rembuk Nasional 2009 diselenggarakan dengan tujuan utama sebagai wadah untuk mengungkapkan dan mencari solusi atas berbagai hambatan di dunia usaha. Namun, masyarakat mengharap apa yang disepakati dalam wadah tersebut akan mampu menimbulkan efek yang lebih luas. Dunia usaha tidak mungkin bergerak sendiri tanpa dukungan politik. Sementara kebijakan politik tidak akan dapat dijalankan dengan mantap tanpa landasan hukum yang kokoh dan berpihak pada kepentingan rakyat.

Keberpihakan seperti itulah yang masih jauh panggang dari api. Masih ada kesan yang cukup kuat bahwa pemerintah merasa pintar sendiri. Kritik kalangan sipil terhadap diselenggarakannya Rembuk Nasional yang tidak mengajak serta mereka mesti dipahami pemerintah dengan sikap bijaksana. Pemerintah pun mesti dengan lapang dada mengakui dalam beberapa kasus keputusannya ternyata keliru.

Benar apa yang dikatakan Presiden, boleh memuji bangsa lain, tetapi jangan menghina bangsa sendiri. Namun, harus segera ditambahkan tumbuhkanlah sikap saling menghargai di antara berbagai komponen bangsa ini. Saat ini, masih ada kecenderungan bahkan pemerintah sendiri lebih menghargai pendapat atau saran dari bangsa lain ketimbang yang dikemukakan oleh bangsanya sendiri.

Yang mesti segera diberi catatan di sini adalah munculnya kesadaran masyarakat sipil dalam memberikan kontribusi terhadap berbagai masalah besar yang menyangkut kepentingan bersama sebagai bangsa. Semangat reformasi yang didasari oleh keinginan untuk tidak mengulang kesalahan di masa lalu telah ikut menumbuhkan semangat bahwa masa depan bangsa ini mesti diurus dengan baik. Salah satu konsekuensinya, masyarakat sipil terkesan bawel. Dalam situasi seperti itu, wajar kalau lembaga-lembaga pemerintah menjadi sasaran utama untuk dikomentari dan dikritik.

Kalau kepolisian merasa diadili media massa sehingga kemudian menetapkan menahan kedua tersangka KPK, sudah pasti masalahnya tidak demikian. Masyarakat sipil yang bawel mestinya dihargai sebagai partisipasi yang positif sebab tujuannya pun hanya mengingatkan. Opini masyarakat yang kemudian timbul sebagai akibatnya, justru merupakan bagian penting dalam menata pilar-pilar demokrasi yang telah sama-sama kita muliakan.

Soalnya, dalam menata aturan bernegara yang demokratis semua pihak sudah sepakat untuk saling mengingatkan. Bahkan, justru di situlah salah satu asas mengapa sistem demokrasi kita sepakati untuk menjadi pilihan bersama. Asas-asas demokrasi ditegakkan dengan kesadaran bahwa di satu sisi kita membutuhkan sebuah sistem kekuasaan yang kuat, namun di balik itu muncul pula kekhawatiran jika kekuasaan dibiarkan menjadi sangat kuat justru akan meruntuhkan asas-asas demokrasi itu sendiri.

Presiden Yudhoyono yang sangat berkepentingan agar masa pemerintahannya selama lima tahun ke depan mampu menghasilkan prestasi yang cemerlang sudah menyampaikan ajakan. Makna dari ajakan tersebut, yakni jangan menghina bangsa sendiri adalah satu keinginan yang bernilai luhur sebab di dalamnya terkandung makna martabat yang harus dipertaruhkan dengan sungguh-sungguh.***
Mendahulukan Orang Lain

IBNU Athaillah berpendapat, "Tanda orang yang zuhud terhadap dunia terbagi dua, yaitu tanda ketika memiliki harta dan tanda ketika tidak memilikinya. Ketika memiliki harta, orang yang zuhud selalu mendahulukan orang lain dan ketika tidak memilikinya, ia selalu bersikap lapang dan menerima apa adanya. Orang yang mendahulukan kepentingan orang lain, berarti mensyukuri nikmat keberadaan. Dan orang yang merasa lapang ketika tidak punya, berarti mensyukuri nikmat ketiadaan. Itulah buah pemahaman dan makrifat. Sebab, anugerah Allah tidak hanya berupa pemberian harta, Dia tidak memberi pun merupakan salah satu bentuk anugerah-Nya."

Ibnu Athaillah berkesimpulan seperti tersebut, setelah ia meneliti kehidupan para sahabat Rasulullah saw. Karena keimanan dan makrifatnya yang tinggi, mereka berani berkorban untuk orang lain. Harta bahkan jiwa dikorbankan, bukan karena ingin mendapatkan balasan, tapi mereka melakukannya sebagai wujud keimanannya kepada Allah. Mereka sangat yakin, dengan berbuat baik kepada orang lain, akan mendapat rida Allah SWT.

Suatu malam, Rasulullah saw. kedatangan beberapa orang tamu. Beliau tak bisa menjamunya. Kemudian, beliau menawarkan kepada para sahabatnya. Abu Thalhah dan Ummu Sulaim segera menyambut tawaran Rasulullah saw. tersebut. Padahal pada malam itu, di rumahnya hanya tersedia jatah makanan bagi keluarga mereka.

Ketika pulang ke rumahnya, mereka segera menidurkan anak-anaknya. Lalu dengan sengaja, lampu minyaknya agak diredupkan, mereka pura-pura makan di ruangan lain, agar tamu mereka bisa makan dengan tenang. Akhirnya, sepanjang malam mereka lewatkan dengan menahan lapar, sementara si tamu merasa hilang lapar dan dahaganya.

Perilaku Abu Thalhah tersebut menjadi sababun nuzul (sebab turunnya) Q.S. 59:9. "Dan orang-orang (Anshar) yang telah menempati Kota Madinah dan telah beriman sebelum (kedatangan) mereka (Muhajirin), mereka mencintai orang yang berhijrah ke tempat mereka. Dan mereka tidak menaruh keinginan dalam hati mereka terhadap apa yang diberikan kepada mereka (Muhajirin); dan mereka mengutamakan (Muhajirin), atas dirinya sendiri meskipun mereka juga memerlukan. Dan siapa yang dijaga dirinya dari kekikiran, maka mereka itulah orang-orang yang beruntung."

Para ulama ahli ahlak menyebut pengorbanan para sahabat Rasulullah saw. dalam mendahulukan kepentingan orang lainsebagai itsar, kebalikannya adalah atsarah, egois, individualis.

Mendahulukan kepentingan orang lain merupakan wujud kesempurnaan iman seseorang kepada Allah SWT. Mendahulukan kepentingan orang lain juga merupakan akhlak mulia yang bernilai tinggi di hadapan Allah SWT. Para ahli akhlak menggolongkannya sebagai akhlak mahmudah (akhlak terpuji) yang berada di urutan paling atas. "Orang yang paling sempurna keimanannya di antara kalian adalah yang paling mulia akhlaknya." (H.R. Ahmad, Abu Daud, Ibnu Hibban, dan Al Hakim)

Ibnu Qayyim berpendapat, itsar identik dengan kedermawanan. Menurut dia, terdapat sepuluh macam kedermawanan, yakni dengan mengorbankan jiwa demi tegaknya kebenaran dan keadilan, dengan kekuasaan (mendahulukan kepentingan rakyat daripada kepentingan dirinya), dengan kesenangan (melayani kepentingan orang lain), dengan mengajarkan ilmu, dengan jabatan yang dimilikinya untuk menegakkan kebenaran dan keadilan, dengan kekuatan badan, dengan tidak membalas kejelekan terhadap orang yang berbuat zalim, dengan kesabaran dalam menghadapi berbagai masalah, dengan berupaya keras memiliki akhlak mulia, dan dengan mengeluarkan harta benda demi kepentingan orang lain.

Diakui ataupun tidak, pada saat ini, itsar merupakan perilaku yang sangat mahal di tengah-tengah kehidupan masyarakat. Pola hidup masyarakat pada saat ini sudah mengarah kepada egoisme, mementingkan diri sendiri, tak peduli lagi dengan kepentingan orang lain.

Contoh kecil, dalam sebuah bus kota atau bus antarkota terpampang sebuah stiker, "Utamakan tempat duduk bagi lansia, wanita hamil, dan anak-anak." Namun, stiker hanya hiasan. Sekalipun di hadapan orang yang tengah duduk berdiri seorang nenek, wanita hamil, ataupun anak-anak, mereka pura-pura tidur, tak peduli lagi dengan orang lain yang kepayahan.

Demikian pula di sebuah kantor pelayanan jasa yang banyak dikunjungi orang, terpampang tulisan, "Demi kenyamanan bersama, terima kasih Anda tidak merokok di ruangan ini." Namun yang terjadi, stiker hanya dianggap sebagai tulisan penghias dinding. Para perokok tak memedulikannya lagi, bahkan tak peduli lagi dengan orang-orang yang batuk-batuk di sampingnya, karena asap rokok yang keluar dari mulutnya.

Di jalan raya sama saja. Para pengendara sudah tak memedulikan lagi orang lain, sekalipun orang lain dalam bahaya. Suara sirene ambulans atau pemadam kebakaran yang meraung-raung meminta jalan sudah tak dihiraukannya lagi. Padahal, sirine ambulans atau pemadam kebakaran dinyalakan bukan untuk gaya-gayaan, tapi memang sedang tergesa-gesa meminta diberi jalan, agar cepat sampai ke tujuan dan segera dapat menolong orang yang sedang dalam bahaya.

Sungguh suatu kemuliaan apabila kita dapat menghidupkan dan menerapkan kembali itsar dalam kehidupan keseharian kita. Dengan perilaku itsar, insya Allah persatuan, persaudaraan akan kembali terjalin kokoh, bukan saja di kalangan umat Islam, tapi di antara sesama manusia. Lebih dari itu, itsar merupakan satu langkah mulia untuk membuktikan keluhuran dan kemuliaan ajaran Islam. Selayaknya kita memohon perlindungan kepada Allah, agar dijauhkan dari sikap egois dan melupakan kepentingan orang lain.