GERAKAN ARTILERI
1. Gam adalah suatu gerakan taktis & teknis dari satuan armed agar dgn cepat dan tepat dapat menduduki daerah steling guna melaksanakan tugasnya, secara taktis pengerahan satuan armed dapat diper tanggungjawabkan dan secara teknis dpt teratur dan sistimatis.
2. Syarat-syarat daerah steling
a. Terdapat jalan keluar/masuk yang baik.
b. Tanah datar/rata.
c. Dekat sisa bangunan/desa utk samaran.
d. Memungkinkan diadakan pertahanan dekat.
e. Memungkinkan diadakan steling cadangan/tipuan.
f. Disekitar hutan besar tetapi tidak ditepi hutan tsb.
g. Tdk saling ganggu dgn satuan lain.
h. Tempat/daerah dpt di gunakan utk melaksanakan tembakan.
3. Kegiatan Satuan Armed di DP
a. Giat Taktis
1. Mengatur Pengamanan.
2. Tempatkan 1 Pucuk untuk tembakan arah langsung.
3. Latihan pendahuluan (PMDB dan RT Pibak).
4. Menyamar
5. Komandan melaksanakan Pengintaian, membuat perencanaan, mengeluarkan Prinsiap.
b. Giat Administrasi
1. Cek Personel/Materiil dan susunan kolone Mars jadi Taktis.
2. Membagi bekal Munisi/Ransum.
3. Ratifikasi meriam secara teliti.
4. Istirahat dan siap melaksanakan operasi.
KEPEMIMPINAN LAPANGAN
1. Kepemimpinan adalah seni dan kecakapan dalam mempengaruhi, membimbing bawahan sehingga dari pihak yang dipimpin timbul kemauan, kepercayaan, hormat dan ketaatan yang diperlukan dalam pelaksanaan tugas-tugas yang dipikulkan padanya dengan menggunakan alat dan waktu tetapi mengandung keserasian antara tujuan kelompok/satuan.
2. Syarat-syarat Kepemimpinan Lapangan.
a. Watak/Moral yang baik. Seorang pemimpin harus dapat dipercaya, menjadi contoh, tauladan, mempunyai etika kebenaran, keadilan serta bertanggung jawab.
b. Inteligensi. Kemampuan dalam bidang pengetahuan untuk menghadapi situasi-situasi yang baru dengan melihat kenyataan dalam suatu situasi.
c. Waspada. Kesadaran jiwa dan fisik yang meliputi kewaspadaan, ketangkasan dan kebenaran jiwa.
3. Sifat kepemimpinan Adil dan Bijaksana.
Adil yaitu kualitas keadaan yang tidak berat sebelah dan keteguhan dalam pelaksanaan kepemimpinan.
Bijaksana yaitu Suatu tindakan, sikap atas dasar pengertian, pertimbangan yang tepat dan dapat dipertanggung jawabkan.
4. 11 Azas Kepemimpinan.
1. Taqwa.
2. Ing Ngarso Sung Tulada.
3. Ing Madya Mangun Karsa.
4. Tut Wuri Handayani.
5. Waspada Purba Wisesa.
6. Ambeg Parama Arta.
7. Prasaja.
8. Satya.
9. Gemi Nastiti.
10. Belaka.
11. Legawa.
5. Langkah-langkah pemecahan masalah pada suatu kasus.
a. Merumuskan masalah dan cara pendekatannya.
b. Mengumpulkan data/fakta/keterangan yang berhubungan dengan masalah dan cara pendekatannya.
c. Menganalisa data/fakta/keterangan untuk mendapatkan suatu pemahaman tentang inti masalah agar didapatkan cara bertindak yang terbaik.
d. Pematangan cara bertindak agar dapat dirumuskan cara bertindak yang baik.
e. Penjabaran cara bertindak yang baik.
f. Pengembangan cara bertindak untuk memecahkan masalah.
1. Kepemimpinan adalah seni dan kecakapan dalam mempengaruhi, membimbing bawahan sehingga dari pihak yang dipimpin timbul kemauan, kepercayaan, hormat dan ketaatan yang diperlukan dalam pelaksanaan tugas-tugas yang dipikulkan padanya dengan menggunakan alat dan waktu tetapi mengandung keserasian antara tujuan kelompok/satuan.
2. Syarat-syarat Kepemimpinan Lapangan.
a. Watak/Moral yang baik. Seorang pemimpin harus dapat dipercaya, menjadi contoh, tauladan, mempunyai etika kebenaran, keadilan serta bertanggung jawab.
b. Inteligensi. Kemampuan dalam bidang pengetahuan untuk menghadapi situasi-situasi yang baru dengan melihat kenyataan dalam suatu situasi.
c. Waspada. Kesadaran jiwa dan fisik yang meliputi kewaspadaan, ketangkasan dan kebenaran jiwa.
3. Sifat kepemimpinan Adil dan Bijaksana.
Adil yaitu kualitas keadaan yang tidak berat sebelah dan keteguhan dalam pelaksanaan kepemimpinan.
Bijaksana yaitu Suatu tindakan, sikap atas dasar pengertian, pertimbangan yang tepat dan dapat dipertanggung jawabkan.
4. 11 Azas Kepemimpinan.
1. Taqwa.
2. Ing Ngarso Sung Tulada.
3. Ing Madya Mangun Karsa.
4. Tut Wuri Handayani.
5. Waspada Purba Wisesa.
6. Ambeg Parama Arta.
7. Prasaja.
8. Satya.
9. Gemi Nastiti.
10. Belaka.
11. Legawa.
5. Langkah-langkah pemecahan masalah pada suatu kasus.
a. Merumuskan masalah dan cara pendekatannya.
b. Mengumpulkan data/fakta/keterangan yang berhubungan dengan masalah dan cara pendekatannya.
c. Menganalisa data/fakta/keterangan untuk mendapatkan suatu pemahaman tentang inti masalah agar didapatkan cara bertindak yang terbaik.
d. Pematangan cara bertindak agar dapat dirumuskan cara bertindak yang baik.
e. Penjabaran cara bertindak yang baik.
f. Pengembangan cara bertindak untuk memecahkan masalah.
Langganan:
Postingan (Atom)