kekuasaan bisa membunuh
kekuasaan bisa membuat mata buta
kekuasaan bisa membuat hati tertutup

hidup makin sulit
hidup makin susah

kelihatannya aja negara ini indah
padahal tinggal menunggu waktu

semoga para jawara mengurungkan niatnya
semoga para sesepuh belum mau turun gunung
semoga para ulama masih memenuhi mesjid agungnya
semoga antar agama tidak terjadi saling curiga dan menjelekkan
Walau Tak Ditelan, Minuman Berenergi Tetap Berguna Lho!

Meminum minuman berenergi jelas dapat meningkatkan performa dalam berolah raga. Yang menarik, menurut sebuah penelitian membuktikan, bahwa minuman tersebut tetap berguna walau tak ditelan. Wow!

Studi menarik itu dilakukan oleh peneliti dari University of Birmingham dan Manchester Metropolitan University, Inggris. Penelitian itu menggunakan atlet sebagai objek penelitiannya.

Minuman berenergi itu biasanya mengandung glukosa (susunan dari karbohidrat) sedangkan minuman biasa hanya mengandung pemanis buatan. Dikutip dari Telegraph.co.uk, Kamis (16/4/2009), para peneliti membagi para atlet menjadi dua kelompok.

Kelompok pertama diberikan minuman yang mengandung 6,4 persen glukosa (minuman berenergi), sedangkan sisanya diberi minuman dengan pemanis buatan atau sakarin. Atlet yang menegak minuman dengan glukosa meraih waktu rata-rata satu menit lebih cepat daripada mereka yang meminum pemanis buatan saat mengayuh sepeda dengan jarak yang sama

Menurut para peneliti, minuman yang mengandung glukosa itu langsung mengirim sinyal ke otak saat rasa manis diterima oleh indera pengecap. Sehingga performa langsung meningkat atas perintah langsung dari otak.

Lebih lanjut para peneliti menjelaskan, walau minuman berenergi itu tidak ditelan, asal rasa manisnya sudah terasa, maka performa fisik para atlet tetap akan meningkat.

Sedangkan pemanis buatan atau sakarin tidak bisa mengirim sinyal yang sama seperti yang glukosa lakukan.
Mau Kurus? Ayo Santap Lemak

Kelebihan berat badan atau obesitas merupakan hal yang menyebalkan. Ribuan orang melakukan berbagai macam cara untuk menurunkan berat badannya. Padahal menurut penelitian, lemak tubuh bisa dilawan dengan lemak. Lho?

Sama halnya dengan kolesterol, lemak juga ada yang baik dan ada yang jahat. Dan lemak baik dapat melawan lemak jahat untuk menyeimbangkan suhu tubuh serta menurunkan berat badan.

Berdasarkan tiga penelitian berbeda di Amerika, Finlandia dan Belanda yang dikutip dari Fox, Senin (13/4/2009) menunjukkan efek lemak baik dapat mempengaruhi metabolisme dan menurunkan berat badan. Bukan itu saja, dalam pengembangan pengobatan obesitas di sekitar lemak dapat juga mengobati diabetes.

Lemak baik sendiri berwarna kecoklatan sedangkan lemak buruk berwarna putih dan kuning. Lemak baik kebanyakan disimpan pada leher dan di bawah tulang selangka. Lemak jahat berkonsentrasi di sekitar pinggang, untuk menyimpan kelebihan energi dan melepaskan bahan kimia yang mengontrol metabolisme.

Satu grup peneliti dari Joslin Diabetes Center, Harvard Medical School dan 3 rumah sakit di Boston mengamati sekitar 2000 pasien yang didiagnosa dengan berbagai masalah kesehatan.

Dua grup lainnya mengamati pasien dalam jumlah yang lebih sedikit. Kelompok tadi awalnya ditempatkan di ruangan bersuhu sedang kemudian setelah dua jam, mereka dipindahkan ke ruangan bersuhu lebih dingin yaitu 17 derajat celsius.

Dari penelitian tersebut terbukti bahwa lemak baik dengan warna kecoklatan dapat mengurangi lemak pada orang-orang yang mengalami kelebihan berat badan. Tak hanya itu, untuk orang-orang yang berusia lanjut, lemak baik dapat membantu proses pembakaran kalori serta meningkatkan suhu tubuh di lingkungan yang dingin.

Dalam penelitian juga disebutkan bahwa perempuan memiliki lebih banyak kandungan lemak baik. Dan Lemak dalam tubuh perempuan lebih aktif dibanding laki-laki.

Sayangnya para peneliti belum bisa mengubah lemak baik itu menjadi sebuah obat khusus untuk diet. Namun mereka memberi pilihan lain. Menurut mereka mengkonsumsi pil berisi protein dapat membantu melepaskan sel lemak dan membakarnya menjadi energi.
Sering Sakit, Kurang PD dan Diabetes? Lawan Dengan Seks!

Jakarta Berhubungan seks tak hanya berguna untuk memenuhi hasrat dan menjaga hubungan cinta saja loh. Banyak manfaat lain yang bisa Anda dapatkan. Seperti yang dibuktikan beberapa penelitian berikut!

Berhubungan seks dengan pasangan ternyata bisa meningkatkan sistem kekebalan tubuh. Sebuah penelitian dilakukan oleh peneliti asal Wilkes University di Pennsylvania, Amerika Serikat.

Para peneliti yang detikhot kutip dari The Sun, Jumat (17/4/2009) itu mengambil sample 112 saliva atau air liur. Dalam penelitian itu terbukti, air liur mereka yang melakukan hubungan seksual 2 atau 3 kali seminggu mengandung banyak immunoglobulin A atau IgA. IgA tadi adalah zat yang menambah sistem kekebalan tubuh seseorang.

Manfaat seks yang lain juga ditemukan oleh peneliti asal Skotlandia. Ternyata, seks dapat meningkatkan rasa percaya diri terutama pada perempuan. Saat berhubungan seks, tubuh perempuan mengeluarkan hormon dopamine, endorphins dan enkephalins. Ketiga hormon tadi adalah hormon yang menimbulkan rasa senang dan percaya diri pada perempuan. Dan bagi para laki-laki, hormon testosterone yang muncul juga bisa meningkatkan performa fisik mereka. Luar biasa!

Yang tak kalah mencengangkan, seks ternyata bisa membuat Anda terhindar dari diabetes. Jurnal American Medical Association menulis bahwa kalori yang terbakar pada saat melakukan hubungan seks dapat menyembuhkan diabetes tipe 2.

Saat seseorang orgasme, maka ada reaksi insulin dalam tubuhnya. Reaksi itu mengalahkan pusat dari kelebihan berat badan seseorang, misalnya lemak di perut.
Sering Sakit, Kurang PD dan Diabetes? Lawan Dengan Seks!

Berhubungan seks tak hanya berguna untuk memenuhi hasrat dan menjaga hubungan cinta saja loh. Banyak manfaat lain yang bisa Anda dapatkan. Seperti yang dibuktikan beberapa penelitian berikut!

Berhubungan seks dengan pasangan ternyata bisa meningkatkan sistem kekebalan tubuh. Sebuah penelitian dilakukan oleh peneliti asal Wilkes University di Pennsylvania, Amerika Serikat.

Para peneliti yang kutip dari The Sun, Jumat (17/4/2009) itu mengambil sample 112 saliva atau air liur. Dalam penelitian itu terbukti, air liur mereka yang melakukan hubungan seksual 2 atau 3 kali seminggu mengandung banyak immunoglobulin A atau IgA. IgA tadi adalah zat yang menambah sistem kekebalan tubuh seseorang.

Manfaat seks yang lain juga ditemukan oleh peneliti asal Skotlandia. Ternyata, seks dapat meningkatkan rasa percaya diri terutama pada perempuan. Saat berhubungan seks, tubuh perempuan mengeluarkan hormon dopamine, endorphins dan enkephalins. Ketiga hormon tadi adalah hormon yang menimbulkan rasa senang dan percaya diri pada perempuan. Dan bagi para laki-laki, hormon testosterone yang muncul juga bisa meningkatkan performa fisik mereka. Luar biasa!

Yang tak kalah mencengangkan, seks ternyata bisa membuat Anda terhindar dari diabetes. Jurnal American Medical Association menulis bahwa kalori yang terbakar pada saat melakukan hubungan seks dapat menyembuhkan diabetes tipe 2.

Saat seseorang orgasme, maka ada reaksi insulin dalam tubuhnya. Reaksi itu mengalahkan pusat dari kelebihan berat badan seseorang, misalnya lemak di perut.
"LEGAWA"

NAPAS Resi Bhisma sudah di tenggorokan. Panah Srikandi tepat mengenai jantungnya dalam Perang Bharatayudha. Kresna dan Pandawa lima pun mendekat, demikian pula Duryudana dan Korawa. Saat menjelang ajal, pewaris takhta Astina ini ingin istirahat di tempat yang nyaman. Maka, Duryudana membawakan tempat tidur yang terbaik agar Bhisma bisa beristirahat, tetapi ditolak. Sedangkan Werkudara membawakan bekas peralatan perang seperti patahan tombak, pedang yang buntung, dan pecahan meriam. Bhisma pun menerima pemberian Pandawa dengan senyum bahagia.

Sebelum tidur, Bhisma meminta air minum yang dapat menghilangkan rasa hausnya. Maka, Korawa membawakan anggur yang paling mahal dengan aneka macam jus buah segar. Akan tetapi, lagi-lagi ditolak. Sedangkan Pandawa membawakan air bekas mencuci peralatan perang. Bhisma meminum air bekas mencuci peralatan perang itu. Bagi dia, seindah-indahnya kematian adalah orang yang mati di dalam peperangan karena membela negara. Mati di dalam peperangan ditandai dengan tidur di atas potongan senjata dan minum air bekas mencuci peralatan perang.

Bhisma sesungguhnya pewaris takhta Astina yang sah. Akan tetapi, demi kesetiaan kepada ayahnya, Prabu Sentanu, yang menyerahkan negara kepada anak dari istri keduanya, ia ikhlas tidak menduduki takhta itu. Tetapi saat Bharatayudha pecah, ia berada di kubu Korawa, dengan alasan ia membela negara Astina. Siapa pun yang menyerang Astina, dia akan membelanya. Meskipun kalah oleh tentara wanita, Srikandi, ia tetap mati sebagai ksatria yang mulia. Pandawa maupun Korawa sama-sama menghormatinya. Kematian bagi Bhisma merupakan jalan terbaik untuk berkumpul dengan istrinya Ambika dan Ambalika yang telah menanti di pintu surga.

Seperti Bhismalah mestinya calon anggota legislatif yang kalah dalam Pemilu 9 April 2009. Kekalahan tidak dianggap sebagai "kiamat", akhir dari segalanya. Orang yang menghargai demokrasi akan menerima apa pun yang menjadi pilihan rakyat. Sebaliknya, meskipun mengaku sebagai orang yang demokratis, jika menafikan pilihan rakyat dan asal menggugat, ia hakikatnya orang yang sesat. Demokrasi membutuhkan kedewasaan sikap, bukan asal embat.

Apa pun hasil pemilu, semua pihak harus menerimanya dengan lapang dada. Sebab, kekalahan hanyalah satu titik pandang, sebab di balik kekalahan ada kemenangan. Setidaknya, kemenangan moral. Sesungguhnya di balik siang adalah malam, di balik malam ada siang. Begitulah hakikat hidup.Yang menang tak perlu sombong dan kembang kempis hidungnya. Yang kalah dan tidak meraih suara yang cukup untuk menduduki kursi legislatif masih berhak menjadi orang yang terhormat. Caranya, bersikap jantan, mengakui kemenangan lawan. Bukan malah sumpah serapah, sembari mencari orang yang salah, nanti ujung-ujungnya mencari rumah sakit jiwa yang murah.

Bahwa dalam proses pemilu ada kesalahan dan kecurangan, itu adalah "lazim". Semua orang boleh mempersoalkan dan mengajukan gugatan ke lembaga yang berwenang. Indonesia butuh manusia ksatria yang ikhlas dan legawa menghadapi realita. Asal berbeda dan waton sulaya selalu bagus dimainkan pelawak untuk memancing orang tertawa. Akan tetapi, peristiwa yang menyangkut hajat hidup orang banyak dan menentukan arah peradaban tak cukup diserahkan kepada para pelawak. Para ksatria harus istikamah pada darmanya, menjaga moralitas bangsa.