Kaset, Si Pemutar Suara yang Semakin Dilupakan
Kalau musisi kesayangan Belia mengeluarkan album biasanya kamu mendapatkan albumnya dalam bentuk apa? Atau mungkin cukup mendengarkan di radio atau televisi yah? Kalau dulu sih pastinya kaset jadi pilihan utama. Karena faktanya, dari tahun 1970 sampai 1990-an, kaset merupakan salah satu format media yang paling umum digunakan dalam industri musik.
Tetapi sejak sekitar tahun 2000, kaset mulai ditinggalkan karena menjamurnya Compact Disk (CD) dan ditambah mudahnya mendapatkan CD bajakan. Dan ini terjadi hampir di seluruh belahan dunia. Bagaimana dengan kalian? Apakah diantara kalian ada enggak sih yang masih memiliki kaset di rumah? Kata orang, tak kenal maka tak sayang, daripada dibuang lebih baik kita kenali si kaset ini.
Kaset sebenarnya berasal dari bahasa Prancis "cassette" yang berarti "kotak kecil". Si kotak kecil ini, seperti yang kamu tahu, berisi pita. Makanya orang barat sana biasa menyebut kaset dengan sebutan "tape" alias pita. Kenapa si pita ini bisa merekam lagu? Pita tersebut bukan pita biasa, tetapi merupakan pita magnetik yang mampu merekam data dengan format suara.
Lebih jelasnya, selain pita kaset juga terdiri dari kumparan-kumparan kecil yang terbungkus plastik berbentuk kotak pipih berbentuk persegi panjang. Di dalamnya terdapat sepasang roda putar untuk pita magnetik tadi. Nah, pita ini akan berputar dan menggulung ketika kaset dimainkan atau merekam. Ketika pita bergerak ke salah satu arah dan yang lainnya bergerak ke arah yang lain. Hal ini membuat kaset dapat dimainkan atau merekam di kedua sisinya, makanya ada istilah "side A" dan "side B".
Walaupun popular di tahun 1980-an tapi sebenarnya kaset sudah dipopulerkan sejak 1963 oleh perusahaan Phillips di Eropa. Dan tahun 1964 kaset mulai masuk ke Amerika dengan nama "compact cassette". Namun di tahun 1970-an lah kaset baru mulai memasuki industri musik perlahan-lahan menggantikan piringan hitam yang ketika itu merupakan media utama untuk industri musik. Nah, karena kehadiran rekorder poket portable seperti Sony Walkman, maka penggunaan kaset semakin pesat di tahun 1980-an.
Meskipun peminat kaset saat ini mulai berkurang, tetapi kamu harus tahu kalau kaset memiliki beberapa keunggulan. Seperti lebih tahan terhadap debu, panas, dan goncangan jika dibandingkan CD. Ia juga popular di komunitas-komunitas musik karena keawetan dan kemudahannya untuk dikopi. Nah, meskipun teknologi semakin berkembang, tidak ada salahnya menyukai atau menghargai salah satu hasil penemuan manusia yang luar biasa ini, kaset. ***