"Car Free Day" Pertama Digelar di Prancis
Car Free Day??? Hm... istilah baru tuh. Emangnya Car Free Day itu apa coba? Hayo... sobat-sobat ada yang tahu? Yes! Car Free Day atau CFD adalah "Hari Bebas Knalpot!"
Di hari itu, seluruh kendaraan yang "mengandung" knalpot, seperti mobil dan motor, dilarang melintas di jalan-jalan raya. Ya... tidak semua jalan raya sih,hanya dipilih jalan yang di hari-hari biasa sangat padat.
Kota Bandung juga pernah menggelar CFD. Jalan di sekitar Lapangan Gasibu termasuk salah satu lokasi CFD di Bandung. Di hari itu, jalan yang biasanya padat, bahkan kadang-kadang macet, jadi lengang karena tidak ada kendaraan yang lewat. Makanya, warga Bandung bisa main skateboard, bersepada, atau futsal di tengah jalan. Jarang-jarang kan kita bisa berleha-leha di jalan raya.
CFD tidak hanya diselenggarakan di Bandung. DKI Jakarta sudah menyelenggarakan lebih dulu, yakni sejak 27 April 2008 lalu. Rencananya sih, CFD di Jakarta akan dilaksanakan di minggu ke-4 setiap bulannya. Sedangkan larangan melintas bagi kendaraan dimulai pukul 6.00 hingga 14.00 WIB.
Pelaksanaan CFD pertama di Indonesia ya di Jakarta itu. Hari Bebas Knalpot yang pertama ini dimeriahkan berbagai kegiatan, seperti jalan santai, balap sepeda Criterioum Series I/2008, pembagian seribu bibit tanaman pada masyarakat, sepak bola, dan kompetisi futsal yang diikuti 32 tim. Sobat, semua acara tersebut diselenggarakan di tengah-tengah jalan raya! Seru kan...
Kenapa harus ada CFD? Alasan utamanya sih demi menyelamatkan lingkungan. Perlu sobat-sobat ketahui, hampir tidak ada lagi udara di sekitar kita yang bebas polusi. Padahal, polusi sangat mengganggu kesehatan. Organ tubuh yang bisa terganggu oleh polusi di antaranya adalah paru-paru, mata, jantung, hingga otak. Repotnya lagi, polusi juga berpengaruh terhadap kecerdasan kita. Semakin banyak paru-paru kita mengisap udara kotor, maka sedikit demi sedikit, kecerdasan kita juga semakin turun. Hal ini disebabkan oleh buruknya mutu otak gara-gara polusi. Gawat, kan....
Hasil penelitian menunjukkan, 70 persen polusi disebabkan oleh asap knalpot kendaraan bermotor. Salah satu jenis racun yang muncul dari lubang knalpot adalah karbon monoksida. Sobat, inilah rajanya racun polusi. Dalam jumlah banyak, racun ini bisa menyebabkan kematian. Sementara dalam jumlah sedikit menyebabkan tubuh mudah lelah, lesu, hilang nafsu makan, dan sulit berkonsentrasi.
Naaah...berkat penyelenggaraan CFD, tingkat polusi udara berhasil diturunkan hingga 30-60 persen. Karena itulah, pemerintah menganjurkan agar CFD diselenggarakan tidak hanya di Jakarta, melainkan juga di seluruh kota di Indonesia. Bandung termasuk kota yang tingkat polusinya sudah parah. Makanya, penyelenggaraan CFD langsung disambut warga Kota Bandung dengan gembira.
Sejarah CFD berawal pada 22 September 1998. Gagasan tersebut dicetuskan oleh Menteri Lingkungan Hidup Prancis dengan tema "Di Kotaku tanpa Mobil." Ternyata gagasan tersebut disambut antusias masyarakat Prancis. Di tahun pertama, CFD dilaksanakan di 66 kota dan sekaligus diusulkan untuk dilaksanakan di seluruh Eropa. Akhirnya, pada 22 September 2000, gagasan tersebut meluas dengan nama program European Car Free Day, dan langsung dilaksanakan di 760 kota. Dalam penyelenggaraannya, yang boleh melintas hanya bus kota di jalur busway. Itu pun dalam jumlah yang sangat terbatas.
Sobat-sobat senang kan, kalau lingkungan hidup jadi bersih dan menyehatkan? Nah, kalau begitu, kita dukung CFD, yuk!
Alquran Sebagai Sumber Hidayah
Allah SWT mempunyai 99 nama yang sangat baik yang disebut dengan Asmaul Husna. Nama-nama tersebut tidak berkaitan dengan zat Allah, tetapi dengan sifat yang dimiliki Sang Khaliq. Berbeda dengan nama manusia, yang antara nama dengan kenyataan terkadang berbeda bahkan bertolak belakang. Bisa saja orang bernama "selamet" tetapi kenyataannya mengalami tabrakan. Atau orang yang bernama "hidayat" tetapi tidak melaksanakan ibadah salat.
Namun tidak demikian halnya dengan nama-nama Allah. Antara nama, sifat, dan kenyataan sungguh sangat seirama dan tidak ada satu pun yang berbeda. Allah disebut ar-Rahman atau ar-Rahim, dalam kenyataannya juga memang Allah Mahapengasih lagi Mahapenyayang. Demikian pula nama-nama Allah yang lain. Dalam istilah orang Sunda, seseorang disebut bageur ketika tutur katanya santun, bersikap sopan, biasa memberi kepada orang lain, atau biasa membantu kepada sesama.
Sementara itu, rahmat Allah kepada manusia dimulai semenjak dalam kandungan. Manusia diciptakan dari setetes mani. Lalu dari segumpal darah. Kemudian dari segumpal daging yang sempurna kejadiannya dan yang tidak sempurna, kemudian ditetapkan dalam rahim selama sembilan bulan sampai proses melahirkan bayi. Padahal, kewajiban manusia untuk beribadah baru dimulai dari usia akil baligh.
Allah telah menciptakan manusia dalam postur tubuh yang begitu sempurna. Allah juga telah menyediakan kebutuhan hidup manusia dengan sempurna, baik kebutuhan sandang, pangan, papan, perumahan, dan kebutuhan biologis lainnya. Firman Allah dalam surat Ibrahim ayat 14, "Dan Dia telah memberikan kepadamu (keperluanmu) dan segala apa yang kamu mohonkan kepada-Nya. Dan jika kamu menghitung nikmat Allah, tidaklah dapat kamu menghinggakannya. Sesungguhnya manusia itu sangat zalim dan sangat mengingkari (nikmat Allah)."
Tidak hanya kebutuhan fisik, Allah juga menyediakan kebutuhan psikis untuk manusia, yaitu dengan menurunkan Alquran sebagai jalan hidup atau petunjuk untuk meraih kesempurnaan hidup agar manusia merasakan keamanan dan ketenteraman batin. Setiap kali membaca Alquran, pasti yang pertama kali kita baca setelah ta’awudz adalah basmalah. Berarti yang pertama kali kita baca adalah rahman, rahim Allah (kasih sayang Allah). Demikian juga kalau kita hendak makan, minum, dan pekerjaan yang lainnya. Berarti berapa puluh kali kita membaca rahman dan rahimnya Allah, tentu saja kita dituntut untuk menghayati dan merasakan nikmatnya.
Lebih khusus dalam surat Ar-Rahman, Allah mengungkapkan betapa banyak bukti kasih sayang Allah terhadap manusia. Kemudian Allah langsung menggugah kita dengan firmannya, "Maka nikmat Tuhan kamu yang manakah yang akan kamu dustakan (wahai jin dan manusia)?" Dalam suatu riwayat dikemukakan bahwa jin langsung menjawabnya dengan ungkapan, "Tidak sedikit pun dari nikmat-Mu yang akan kami dustakan", sampai Nabi menegur para sahabatnya, "Mengapa kami tidak mendengar dari kalian jawaban sebagaimana jawaban jin?"
Mengapa Alquran dianggap nikmat yang terbesar?
1). Petunjuk hidup bagi manusia (Q.S. Al-Baqarah, 2 : 185), "Beberapa hari yang ditentukan itu ialah bulan Ramadan, bulan yang di dalamnya diturunkan (permulaan) Alquran sebagai petunjuk bagi manusia dan penjelasan-penjelasan mengenai petunjuk itu dan pembeda (antara yang hak dan yang batil). Oleh karena itu, Barangsiapa di antara kamu hadir (di negeri tempat tinggalnya) di bulan itu…."
2). Petunjuk jalan keselamatan (Q.S. Al-Maidah, 5 : 15-16), "Sesungguhnya telah datang kepadamu cahaya dari Allah dan kitab yang menerangkan. Dengan kitab itulah Allah menunjuki orang-orang yang mengikuti keridaan-Nya ke jalan keselamatan dan (dengan kitab itu pula) Allah mengeluarkan orang-orang itu dari gelap gulita kepada cahaya yang terang benderang dengan seizin-Nya, dan menunjuki mereka ke jalan yang lurus."
3). Dapat mengeluarkan manusia dari kegelapan (Q.S. Ibrahim, 14 : 1), "Alif, laam raa. (ini adalah) kitab yang Kami turunkan kepadamu supaya kamu mengeluarkan manusia dari gelap gulita kepada cahaya terang benderang dengan izin Tuhan mereka, (yaitu) menuju jalan Tuhan Yang Mahaperkasa lagi Mahaterpuji."
4). Obat penawar segala penyakit hati (Q.S. Yunus, 10 : 57), "Hai manusia, sesungguhnya telah datang kepadamu pelajaran dari Tuhanmu dan penyembuh bagi penyakit-penyakit (yang berada) dalam dada dan petunjuk serta rahmat bagi orang-orang yang beriman."
5). Memberikan ketenangan dan ketenteraman batin (Q.S. Al-Baqarah, 2 : 38), "Maka barangsiapa yang mengikuti petunjuk-Ku, niscaya tidak ada kekhawatiran atas mereka dan tidak (pula) mereka bersedih hati."
6). Memberikan rasa aman (Q.S. Al-An’am, 6 : 82), "Orang-orang yang beriman dan tidak mencampuradukkan iman mereka dengan kezaliman (syirik), mereka itulah yang mendapat keamanan dan mereka itu adalah orang-orang yang mendapat petunjuk."
Dalam salah satu hadis riwayat Imam Ad-Darimy disebutkan bahwa isi Alquran merupakan berita yang telah terjadi dan yang akan terjadi serta menjadi sumber hukum di antara manusia. Alquran itu bersifat penjelas dan sebagai tali Allah yang kokoh sekaligus sebagai peringatan yang bijaksana kepada manusia. Alquran tidak akan pernah lapuk ditelan zaman dan tidak akan pernah pula habis untuk dikaji oleh manusia.
Janji Nabi bahwa orang yang berkata dengan Alquran pasti benar, orang yang memutuskan (memvonis) dengan Alquran pasti adil dan siapa yang beramal dengan Alquran pasti mendapat pahala, dan orang yang menyeru kepada Alquran pasti diberi petunjuk ke jalan yang lurus.
Golongan jin saja, ketika mereka mendengar Alquran, mereka berkata, "Sesungguhnya kami telah mendengarkan Alquran yang menakjubkan." (Q.S. Al-Jin, 74 : 1)
Lantas bagaimana dengan kita selaku manusia?***
Allah SWT mempunyai 99 nama yang sangat baik yang disebut dengan Asmaul Husna. Nama-nama tersebut tidak berkaitan dengan zat Allah, tetapi dengan sifat yang dimiliki Sang Khaliq. Berbeda dengan nama manusia, yang antara nama dengan kenyataan terkadang berbeda bahkan bertolak belakang. Bisa saja orang bernama "selamet" tetapi kenyataannya mengalami tabrakan. Atau orang yang bernama "hidayat" tetapi tidak melaksanakan ibadah salat.
Namun tidak demikian halnya dengan nama-nama Allah. Antara nama, sifat, dan kenyataan sungguh sangat seirama dan tidak ada satu pun yang berbeda. Allah disebut ar-Rahman atau ar-Rahim, dalam kenyataannya juga memang Allah Mahapengasih lagi Mahapenyayang. Demikian pula nama-nama Allah yang lain. Dalam istilah orang Sunda, seseorang disebut bageur ketika tutur katanya santun, bersikap sopan, biasa memberi kepada orang lain, atau biasa membantu kepada sesama.
Sementara itu, rahmat Allah kepada manusia dimulai semenjak dalam kandungan. Manusia diciptakan dari setetes mani. Lalu dari segumpal darah. Kemudian dari segumpal daging yang sempurna kejadiannya dan yang tidak sempurna, kemudian ditetapkan dalam rahim selama sembilan bulan sampai proses melahirkan bayi. Padahal, kewajiban manusia untuk beribadah baru dimulai dari usia akil baligh.
Allah telah menciptakan manusia dalam postur tubuh yang begitu sempurna. Allah juga telah menyediakan kebutuhan hidup manusia dengan sempurna, baik kebutuhan sandang, pangan, papan, perumahan, dan kebutuhan biologis lainnya. Firman Allah dalam surat Ibrahim ayat 14, "Dan Dia telah memberikan kepadamu (keperluanmu) dan segala apa yang kamu mohonkan kepada-Nya. Dan jika kamu menghitung nikmat Allah, tidaklah dapat kamu menghinggakannya. Sesungguhnya manusia itu sangat zalim dan sangat mengingkari (nikmat Allah)."
Tidak hanya kebutuhan fisik, Allah juga menyediakan kebutuhan psikis untuk manusia, yaitu dengan menurunkan Alquran sebagai jalan hidup atau petunjuk untuk meraih kesempurnaan hidup agar manusia merasakan keamanan dan ketenteraman batin. Setiap kali membaca Alquran, pasti yang pertama kali kita baca setelah ta’awudz adalah basmalah. Berarti yang pertama kali kita baca adalah rahman, rahim Allah (kasih sayang Allah). Demikian juga kalau kita hendak makan, minum, dan pekerjaan yang lainnya. Berarti berapa puluh kali kita membaca rahman dan rahimnya Allah, tentu saja kita dituntut untuk menghayati dan merasakan nikmatnya.
Lebih khusus dalam surat Ar-Rahman, Allah mengungkapkan betapa banyak bukti kasih sayang Allah terhadap manusia. Kemudian Allah langsung menggugah kita dengan firmannya, "Maka nikmat Tuhan kamu yang manakah yang akan kamu dustakan (wahai jin dan manusia)?" Dalam suatu riwayat dikemukakan bahwa jin langsung menjawabnya dengan ungkapan, "Tidak sedikit pun dari nikmat-Mu yang akan kami dustakan", sampai Nabi menegur para sahabatnya, "Mengapa kami tidak mendengar dari kalian jawaban sebagaimana jawaban jin?"
Mengapa Alquran dianggap nikmat yang terbesar?
1). Petunjuk hidup bagi manusia (Q.S. Al-Baqarah, 2 : 185), "Beberapa hari yang ditentukan itu ialah bulan Ramadan, bulan yang di dalamnya diturunkan (permulaan) Alquran sebagai petunjuk bagi manusia dan penjelasan-penjelasan mengenai petunjuk itu dan pembeda (antara yang hak dan yang batil). Oleh karena itu, Barangsiapa di antara kamu hadir (di negeri tempat tinggalnya) di bulan itu…."
2). Petunjuk jalan keselamatan (Q.S. Al-Maidah, 5 : 15-16), "Sesungguhnya telah datang kepadamu cahaya dari Allah dan kitab yang menerangkan. Dengan kitab itulah Allah menunjuki orang-orang yang mengikuti keridaan-Nya ke jalan keselamatan dan (dengan kitab itu pula) Allah mengeluarkan orang-orang itu dari gelap gulita kepada cahaya yang terang benderang dengan seizin-Nya, dan menunjuki mereka ke jalan yang lurus."
3). Dapat mengeluarkan manusia dari kegelapan (Q.S. Ibrahim, 14 : 1), "Alif, laam raa. (ini adalah) kitab yang Kami turunkan kepadamu supaya kamu mengeluarkan manusia dari gelap gulita kepada cahaya terang benderang dengan izin Tuhan mereka, (yaitu) menuju jalan Tuhan Yang Mahaperkasa lagi Mahaterpuji."
4). Obat penawar segala penyakit hati (Q.S. Yunus, 10 : 57), "Hai manusia, sesungguhnya telah datang kepadamu pelajaran dari Tuhanmu dan penyembuh bagi penyakit-penyakit (yang berada) dalam dada dan petunjuk serta rahmat bagi orang-orang yang beriman."
5). Memberikan ketenangan dan ketenteraman batin (Q.S. Al-Baqarah, 2 : 38), "Maka barangsiapa yang mengikuti petunjuk-Ku, niscaya tidak ada kekhawatiran atas mereka dan tidak (pula) mereka bersedih hati."
6). Memberikan rasa aman (Q.S. Al-An’am, 6 : 82), "Orang-orang yang beriman dan tidak mencampuradukkan iman mereka dengan kezaliman (syirik), mereka itulah yang mendapat keamanan dan mereka itu adalah orang-orang yang mendapat petunjuk."
Dalam salah satu hadis riwayat Imam Ad-Darimy disebutkan bahwa isi Alquran merupakan berita yang telah terjadi dan yang akan terjadi serta menjadi sumber hukum di antara manusia. Alquran itu bersifat penjelas dan sebagai tali Allah yang kokoh sekaligus sebagai peringatan yang bijaksana kepada manusia. Alquran tidak akan pernah lapuk ditelan zaman dan tidak akan pernah pula habis untuk dikaji oleh manusia.
Janji Nabi bahwa orang yang berkata dengan Alquran pasti benar, orang yang memutuskan (memvonis) dengan Alquran pasti adil dan siapa yang beramal dengan Alquran pasti mendapat pahala, dan orang yang menyeru kepada Alquran pasti diberi petunjuk ke jalan yang lurus.
Golongan jin saja, ketika mereka mendengar Alquran, mereka berkata, "Sesungguhnya kami telah mendengarkan Alquran yang menakjubkan." (Q.S. Al-Jin, 74 : 1)
Lantas bagaimana dengan kita selaku manusia?***
Sekelumit tentang Hari Ibu
Perayaan/peringatan Hari Ibu yang bertepatan pada tanggal 22 Desember di Indonesia, agak berbeda dengan hari Ibu orang-orang Amrik dan lebih 75 negara lain di seluruh dunia yang memperingati hari Ibu seperti di Australia, Kanada, Jerman, Italia, Jepang, Belanda, Malaysia, Singapura, Taiwan, dan Hongkong yang merayakannya pada Minggu di pekan ke dua bulan Mei. Di beberapa negara Eropa dan Timur Tengah, Hari Perempuan Internasional atau International Women`s Day diperingati setiap 8 Maret.
Nah, buat urusan sejarah Hari Ibu, belia kudu kenalan dengan Kongres Perempuan Indonesia. Dulu, para pejuang wanita mengadakan Kongres Perempuan Indonesia pertama pada 22-25 Desember 1928 di Yogyakarta, di gedung yang kemudian dikenal sebagai Mandalabhakti Wanitatama di Jalan Adisucipto. Kegiatan ini dihadiri sekitar 30 organisasi perempuan dari 12 kota di Jawa dan Sumatera. Hasil dari kongres tersebut salah satunya adalah membentuk Kongres Perempuan yang kini dikenal sebagai Kongres Wanita Indonesia (Kowani).
Kowani ini bisa dibilang merupakan salah satu organisasi perempuan resmi pertama di Indonesia. Meskipun demikian, organisasi perempuan sendiri sudah ada sejak 1912, diilhami oleh perjuangan para pahlawan wanita abad ke-19 seperti M. Christina Tiahahu, Cut Nyak Dien, Cut Mutiah, R.A. Kartini, Walanda Maramis, Dewi Sartika, Nyai Achmad Dahlan, Rangkayo Rasuna Said, dan lain-lain. Organisasi-organisasi tersebut tersebar di berbagai pelosok tanah air dan kebanyakan adalah sarana perjuangan para kaum perempuan untuk membantu perjuangan kemerdekaan, selain memperjuangkan hak-hak kesetaraan perempuan juga.
Peristiwa itu dianggap sebagai salah satu tonggak penting sejarah perjuangan kaum perempuan Indonesia kala itu, di mana para pemimpin organisasi perempuan dari berbagai wilayah pada ngumpul terus menyatukan pikiran dan semangat untuk berjuang menuju kemerdekaan dan perbaikan nasib kaum perempuan.
Penetapan tanggal 22 Desember sebagai perayaan Hari Ibu diputuskan dalam Kongres Perempuan Indonesia III pada tahun 1938. Untuk penetapan secara resminya, Presiden Soekarnolah yang menetapkan lewat Dekrit Presiden No. 316 tahun 1959 bahwa tanggal 22 Desember sebagai Hari Ibu dan dirayakan secara nasional hingga kini. Hari Ibu diperingati untuk mengingat lagi peran seorang ibu dalam keluarganya, baik untuk suami, anak-anaknya, maupun lingkungan sosialnya. Nah, buat ngerayainnya, biasanya keluarga ngebebasin ibu dari tugas rumahan sehari-hari yang dianggap sebagai kewajibannya, seperti memasak, merawat anak, dan urusan lainnya. So, kalo belia sayang sama mamanya, hari ini bantuin beliau cuci piring, masak, dll. dong! Kasih istirahat buat hari ini! ***
Perayaan/peringatan Hari Ibu yang bertepatan pada tanggal 22 Desember di Indonesia, agak berbeda dengan hari Ibu orang-orang Amrik dan lebih 75 negara lain di seluruh dunia yang memperingati hari Ibu seperti di Australia, Kanada, Jerman, Italia, Jepang, Belanda, Malaysia, Singapura, Taiwan, dan Hongkong yang merayakannya pada Minggu di pekan ke dua bulan Mei. Di beberapa negara Eropa dan Timur Tengah, Hari Perempuan Internasional atau International Women`s Day diperingati setiap 8 Maret.
Nah, buat urusan sejarah Hari Ibu, belia kudu kenalan dengan Kongres Perempuan Indonesia. Dulu, para pejuang wanita mengadakan Kongres Perempuan Indonesia pertama pada 22-25 Desember 1928 di Yogyakarta, di gedung yang kemudian dikenal sebagai Mandalabhakti Wanitatama di Jalan Adisucipto. Kegiatan ini dihadiri sekitar 30 organisasi perempuan dari 12 kota di Jawa dan Sumatera. Hasil dari kongres tersebut salah satunya adalah membentuk Kongres Perempuan yang kini dikenal sebagai Kongres Wanita Indonesia (Kowani).
Kowani ini bisa dibilang merupakan salah satu organisasi perempuan resmi pertama di Indonesia. Meskipun demikian, organisasi perempuan sendiri sudah ada sejak 1912, diilhami oleh perjuangan para pahlawan wanita abad ke-19 seperti M. Christina Tiahahu, Cut Nyak Dien, Cut Mutiah, R.A. Kartini, Walanda Maramis, Dewi Sartika, Nyai Achmad Dahlan, Rangkayo Rasuna Said, dan lain-lain. Organisasi-organisasi tersebut tersebar di berbagai pelosok tanah air dan kebanyakan adalah sarana perjuangan para kaum perempuan untuk membantu perjuangan kemerdekaan, selain memperjuangkan hak-hak kesetaraan perempuan juga.
Peristiwa itu dianggap sebagai salah satu tonggak penting sejarah perjuangan kaum perempuan Indonesia kala itu, di mana para pemimpin organisasi perempuan dari berbagai wilayah pada ngumpul terus menyatukan pikiran dan semangat untuk berjuang menuju kemerdekaan dan perbaikan nasib kaum perempuan.
Penetapan tanggal 22 Desember sebagai perayaan Hari Ibu diputuskan dalam Kongres Perempuan Indonesia III pada tahun 1938. Untuk penetapan secara resminya, Presiden Soekarnolah yang menetapkan lewat Dekrit Presiden No. 316 tahun 1959 bahwa tanggal 22 Desember sebagai Hari Ibu dan dirayakan secara nasional hingga kini. Hari Ibu diperingati untuk mengingat lagi peran seorang ibu dalam keluarganya, baik untuk suami, anak-anaknya, maupun lingkungan sosialnya. Nah, buat ngerayainnya, biasanya keluarga ngebebasin ibu dari tugas rumahan sehari-hari yang dianggap sebagai kewajibannya, seperti memasak, merawat anak, dan urusan lainnya. So, kalo belia sayang sama mamanya, hari ini bantuin beliau cuci piring, masak, dll. dong! Kasih istirahat buat hari ini! ***
Kasih Sayang Ibu
Anakku ,…
Bila ibu boleh memilih
Apakah ibu berbadan langsing atau berbadan besar karena mengandungmu
Maka ibu akan memilih mengandungmu …
Karena dalam mengandungmu ibu merasakan keajaiban dan kebesaran Allah
Ungkapan di atas dikatakan seorang ibu bernama Ratih Sanggarwati, seorang model. Apakah ibu kita juga seperti itu? Tentu saja. Tahukah teman belia, kasih sayang orang tua khususnya ibu adalah segala-galanya. Seorang ibu dengan kasih sayangnya terhadap anak bisa menciptakan apa pun demi anaknya. Belum percaya? Mari kita simak cerita Thomas Alfa Edison.
Semasa sekolahnya, Thomas Alfa Edison diberi julukan si dungu oleh gurunya. Karena julukannya itu, lalu ia menceritakan kepada ibunya. Mendengar apa yang dikatakan Edison, ibunya membawa Edison ke sekolahnya dan berkata pada guru Edison "Anda tidak tahu apa yang telah anda ucapkan, anak saya lebih banyak akalnya dari pada anda. Di sinilah letak kekeliruan dan aib tindakan anda. Saya akan membawanya pulang ke rumah dan saya sendiri yang akan mengajar dan mendidiknya".
Sejak saat itu, teras rumah menjadi kelas barunya. Edison sangat mencintai ibunya. Saat ibunya menerangkan, ia memperhatikan dengan seksama, seakan-akan ibunya adalah samudra pengetahuan. Sesuatu yang telah dilakukannya sejak kecil semua didapatkan dari sang ibu. Sampai akhirnya ia telah menjadi penemu, ia berkata, "Sejak kecil saya tahu bahwa ibu saya adalah sosok yang bijak ketika guru saya memanggil saya dungu, beliau membela saya. Sejak saat itu saya ingin membuktikan bahwa ia tidak salah membela saya".
Kita harus berterimakasih pada ibu. Dia orang yang telah mengandung selama sembilan bulan. Betapa sakit dan susah payah ibu melahirkan kita. Namun karena sangat sayangnya ibu kepada kita, ibu kita selalu menahan rasa sakit dan selalu menjaga kita. Hal ini juga sesuai dengan dua ayat Alquran di bawah ini:
"Ibunya telah mengandungnya dengan kelemahan di atas kelemahan." (QS. Lukman:14) "Ibunya telah mengandungnya dengan susah payah dan melahirkannya dengan susah payah pula." (QS. Al-Ahqaf :15)
Seorang anak jangan sampai menyakiti orang tua, apalagi membentaknya. Sebagai anak, seharusnya bersikap sopan dan santun terhadap orang tua dan juga selalu mendoakannya agar selalu selamat dan dalam lidungan Allah SWT, sebagaimana dalam Alquran:
"…maka janganlah sekali-kali kamu mengatakan ah kepada mereka dan janganlah kamu membentak mereka, tetapi ucapkanlah kepada mereka ucapan yang baik. Dan bersikaplah merendah kepada mereka dengan penuh kasih sayang dan ucapkanlah "Ya Tuhan kami, kasihilah mereka sebagaimana mereka telah mendidikku ketika aku kecil." (QS. Al-Isra:23-24)
Ibu kita selalu membahagiakan kita, tetapi apakah kita pernah membahagiakan ibu kita? Kita wajib membahagiakan ibu kita dengan cara apa pun, di antaranya dengan akhlak yang baik dan belajar dengan rajin. Jika kita berakhlak baik, ibu pasti akan senang karena setiap ibu ingin anaknya berakhlak baik. Membahagiakan ibu juga bisa dengan cara rajin belajar. Ibu kita pasti senang melihat kita pintar, apa lagi setelah ibu kita susah payah menyekolahkan kita. ***
Anakku ,…
Bila ibu boleh memilih
Apakah ibu berbadan langsing atau berbadan besar karena mengandungmu
Maka ibu akan memilih mengandungmu …
Karena dalam mengandungmu ibu merasakan keajaiban dan kebesaran Allah
Ungkapan di atas dikatakan seorang ibu bernama Ratih Sanggarwati, seorang model. Apakah ibu kita juga seperti itu? Tentu saja. Tahukah teman belia, kasih sayang orang tua khususnya ibu adalah segala-galanya. Seorang ibu dengan kasih sayangnya terhadap anak bisa menciptakan apa pun demi anaknya. Belum percaya? Mari kita simak cerita Thomas Alfa Edison.
Semasa sekolahnya, Thomas Alfa Edison diberi julukan si dungu oleh gurunya. Karena julukannya itu, lalu ia menceritakan kepada ibunya. Mendengar apa yang dikatakan Edison, ibunya membawa Edison ke sekolahnya dan berkata pada guru Edison "Anda tidak tahu apa yang telah anda ucapkan, anak saya lebih banyak akalnya dari pada anda. Di sinilah letak kekeliruan dan aib tindakan anda. Saya akan membawanya pulang ke rumah dan saya sendiri yang akan mengajar dan mendidiknya".
Sejak saat itu, teras rumah menjadi kelas barunya. Edison sangat mencintai ibunya. Saat ibunya menerangkan, ia memperhatikan dengan seksama, seakan-akan ibunya adalah samudra pengetahuan. Sesuatu yang telah dilakukannya sejak kecil semua didapatkan dari sang ibu. Sampai akhirnya ia telah menjadi penemu, ia berkata, "Sejak kecil saya tahu bahwa ibu saya adalah sosok yang bijak ketika guru saya memanggil saya dungu, beliau membela saya. Sejak saat itu saya ingin membuktikan bahwa ia tidak salah membela saya".
Kita harus berterimakasih pada ibu. Dia orang yang telah mengandung selama sembilan bulan. Betapa sakit dan susah payah ibu melahirkan kita. Namun karena sangat sayangnya ibu kepada kita, ibu kita selalu menahan rasa sakit dan selalu menjaga kita. Hal ini juga sesuai dengan dua ayat Alquran di bawah ini:
"Ibunya telah mengandungnya dengan kelemahan di atas kelemahan." (QS. Lukman:14) "Ibunya telah mengandungnya dengan susah payah dan melahirkannya dengan susah payah pula." (QS. Al-Ahqaf :15)
Seorang anak jangan sampai menyakiti orang tua, apalagi membentaknya. Sebagai anak, seharusnya bersikap sopan dan santun terhadap orang tua dan juga selalu mendoakannya agar selalu selamat dan dalam lidungan Allah SWT, sebagaimana dalam Alquran:
"…maka janganlah sekali-kali kamu mengatakan ah kepada mereka dan janganlah kamu membentak mereka, tetapi ucapkanlah kepada mereka ucapan yang baik. Dan bersikaplah merendah kepada mereka dengan penuh kasih sayang dan ucapkanlah "Ya Tuhan kami, kasihilah mereka sebagaimana mereka telah mendidikku ketika aku kecil." (QS. Al-Isra:23-24)
Ibu kita selalu membahagiakan kita, tetapi apakah kita pernah membahagiakan ibu kita? Kita wajib membahagiakan ibu kita dengan cara apa pun, di antaranya dengan akhlak yang baik dan belajar dengan rajin. Jika kita berakhlak baik, ibu pasti akan senang karena setiap ibu ingin anaknya berakhlak baik. Membahagiakan ibu juga bisa dengan cara rajin belajar. Ibu kita pasti senang melihat kita pintar, apa lagi setelah ibu kita susah payah menyekolahkan kita. ***
Sinar Mata Kucing
SERINGKALI kita melihat mata seekor kucing menyala atau bersinar di malam hari. Hal ini dikarenakan retina mata kucing dan hewan lainnya memantulkan cahaya yang berasal dari sumber cahaya.
Kucing merupakan hewan yang cenderung berkeliaran di malam hari. Pada dasarnya hewan malam memiliki pupil yang terbuka lebih besar saat keadaan gelap untuk menerima banyak cahaya yang datang.
Semakin banyak cahaya yang sampai ke retina, cahaya yang dipantulkan juga lebih banyak dan terlihat lebih terang oleh mata kita seperti lampu.
SERINGKALI kita melihat mata seekor kucing menyala atau bersinar di malam hari. Hal ini dikarenakan retina mata kucing dan hewan lainnya memantulkan cahaya yang berasal dari sumber cahaya.
Kucing merupakan hewan yang cenderung berkeliaran di malam hari. Pada dasarnya hewan malam memiliki pupil yang terbuka lebih besar saat keadaan gelap untuk menerima banyak cahaya yang datang.
Semakin banyak cahaya yang sampai ke retina, cahaya yang dipantulkan juga lebih banyak dan terlihat lebih terang oleh mata kita seperti lampu.
Menghindari Kecelakaan Finansial
Kecelakaan bisa terkait dengan aktivitas keuangan. Kecelakaan keuangan yang paling banyak dialami orang adalah ketika penghasilan dirasa tidak pernah cukup untuk membiayai pengeluaran. Selalu merasa kurang kendati jika mau mengurangi konsumsi, penghasilan yang diperoleh masih mampu untuk membiayai hidup.
Tragisnya, ketidakmampuan mengekang diri mengakibatkan konsumsi jalan terus dengan pembiayaan dilakukan dengan kartu kredit. Alhasil, pengeluaran menjadi lebih besar ketimbang penghasilan. Inilah awal dari kecelakaan finansial yang akan berlanjut dengan kecelakaan-kecelakaan lain.
Contoh konkret, penggunaan kartu kredit akan semakin meningkat, sementara penghasilan relatif tetap. Yang terjadi kemudian bukan lagi aksi gali lubang tutup lubang, melainkan terperangkap di lubang utang yang semakin dalam. Kehidupan pun menjadi tidak tenang.
Orang selalu dikejar-kejar debt collector atau stres berkepanjangan karena masih banyak keinginan yang belum terpenuhi. Bukan tidak mungkin, karena permasalahan semakin kompleks, pekerjaan pun bisa hilang.
Itu baru kecelakaan finansial yang diakibatkan ketidakmampuan ”menginjak rem” konsumsi. Ada lagi kecelakaan finansial lain yang juga menerpa jutaan orang, yaitu ketidakmampuan menyediakan dana untuk membiayai sekolah anak. Dana untuk sekolah anak yang tidak disiapkan bisa mengakibatkan sang anak tidak sekolah.
Kalaupun bersekolah, akhirnya anak hanya bisa di sekolah yang kurang berkualitas. Atau sebenarnya, dana untuk anak sekolah sudah tersedia, tetapi karena dipengaruhi lingkungan sekitar, anak dipaksakan masuk ke sekolah yang super mahal. Demi menjaga gengsi, orangtua terpaksa berutang untuk membiayai sekolah anak.
Kecelakaan finansial bukan hanya dialami orang-orang berusia produktif. Tidak sedikit kecelakaan yang menerpa kalangan yang mestinya sudah dalam usia mapan. Seorang karyawan yang sudah terbiasa diberi fasilitas oleh perusahaan, seperti kendaraan dan rumah dinas, kerap kali lupa membeli rumah sendiri.
Ketika usia pensiun tiba, dia akan mengalami masalah besar karena tidak memiliki rumah ataupun kendaraan. Sebab, sepanjang karier, dia sudah terbiasa menggunakan fasilitas perusahaan. Masa pensiun yang seharusnya dinikmati justru memaksanya tetap bekerja guna memperoleh uang untuk membeli rumah dan kendaraan.
Jurus-jurus
Apa yang mesti dilakukan agar kecelakaan finansial tidak menghampiri diri Anda?
Pertama, jangan pernah berutang kalau tujuannya hanya untuk membiayai nafsu konsumtif. Utang hanya layak dilakukan untuk kegiatan produktif yang bisa memberikan penghasilan. Utang untuk hal konsumtif, seperti kredit rumah dan kredit kendaraan, dapat dipertimbangkan jika angsuran masih terpenuhi dari penghasilan bulanan.
Penggunaan kartu kredit sekalipun bukanlah untuk berutang, melainkan hanya untuk kemudahan transaksi pembayaran. Jadi, bukan karena tidak memiliki uang, tetapi lebih karena faktor kepraktisan belaka.
Kedua, melakukan investasi dan proteksi secara bersamaan. Banyak kalangan beranggapan bahwa kalau sudah berinvestasi, persoalan selesai. Pada kenyataannya tidaklah seperti itu. Dalam berinvestasi pun, banyak kemungkinan terjadi kecelakaan finansial.
Itulah sebab ada istilah ”jangan menempatkan investasi dalam satu keranjang”. Prinsipnya sederhana, kalau seluruh investasi Anda dalam bentuk saham, misalnya, ketika pasar saham anjlok, bukan tidak mungkin seluruh investasi Anda akan menguap.
Oleh karena itu, investasi mesti diproteksi. Bagaimana caranya? Sebarkan investasi pada berbagai jenis, mulai dari yang berisiko rendah, sedang, dan tinggi. Dengan cara ini, sebenarnya investasi Anda sudah terproteksi. Konkretnya, kalau investasi Anda yang berisiko tinggi mengalami masalah, Anda masih memiliki ”cadangan” investasi di jenis yang berisiko rendah.
Itu adalah proteksi dalam konteks investasi. Di luar itu, proteksi untuk mencegah dampak negatif dari kecelakaan finansial bisa juga dilakukan dengan membeli produk asuransi. Sebagaimana contoh di atas, orang kerap kali mengalami masalah dalam memenuhi biaya anak.
Nah, salah satu cara mudah menghindari kecelakaan finansial yang terkait dengan biaya sekolah anak adalah dengan membeli polis asuransi pendidikan. Selain itu, berbagai produk asuransi lainnya, termasuk asuransi kesehatan, asuransi kecelakaan kerja, dan asuransi kematian, merupakan ”jurus” mengatasi risiko kecelakaan finansial.
Sebenarnya cukup banyak cara menghindari terjadinya kecelakaan finansial. Seperti kalau mengendarai kendaraan bermotor, sebelum dikendarai, tentu sebaiknya dilakukan pengecekan apakah segala sesuatu masih berfungsi dengan baik . Begitu juga dengan kegiatan finansial. Sebelum melakukan berbagai tindakan, tentunya mesti dipikirkan risiko dan kemungkinan terjadinya kecelakaan finansial.
Kecelakaan bisa terkait dengan aktivitas keuangan. Kecelakaan keuangan yang paling banyak dialami orang adalah ketika penghasilan dirasa tidak pernah cukup untuk membiayai pengeluaran. Selalu merasa kurang kendati jika mau mengurangi konsumsi, penghasilan yang diperoleh masih mampu untuk membiayai hidup.
Tragisnya, ketidakmampuan mengekang diri mengakibatkan konsumsi jalan terus dengan pembiayaan dilakukan dengan kartu kredit. Alhasil, pengeluaran menjadi lebih besar ketimbang penghasilan. Inilah awal dari kecelakaan finansial yang akan berlanjut dengan kecelakaan-kecelakaan lain.
Contoh konkret, penggunaan kartu kredit akan semakin meningkat, sementara penghasilan relatif tetap. Yang terjadi kemudian bukan lagi aksi gali lubang tutup lubang, melainkan terperangkap di lubang utang yang semakin dalam. Kehidupan pun menjadi tidak tenang.
Orang selalu dikejar-kejar debt collector atau stres berkepanjangan karena masih banyak keinginan yang belum terpenuhi. Bukan tidak mungkin, karena permasalahan semakin kompleks, pekerjaan pun bisa hilang.
Itu baru kecelakaan finansial yang diakibatkan ketidakmampuan ”menginjak rem” konsumsi. Ada lagi kecelakaan finansial lain yang juga menerpa jutaan orang, yaitu ketidakmampuan menyediakan dana untuk membiayai sekolah anak. Dana untuk sekolah anak yang tidak disiapkan bisa mengakibatkan sang anak tidak sekolah.
Kalaupun bersekolah, akhirnya anak hanya bisa di sekolah yang kurang berkualitas. Atau sebenarnya, dana untuk anak sekolah sudah tersedia, tetapi karena dipengaruhi lingkungan sekitar, anak dipaksakan masuk ke sekolah yang super mahal. Demi menjaga gengsi, orangtua terpaksa berutang untuk membiayai sekolah anak.
Kecelakaan finansial bukan hanya dialami orang-orang berusia produktif. Tidak sedikit kecelakaan yang menerpa kalangan yang mestinya sudah dalam usia mapan. Seorang karyawan yang sudah terbiasa diberi fasilitas oleh perusahaan, seperti kendaraan dan rumah dinas, kerap kali lupa membeli rumah sendiri.
Ketika usia pensiun tiba, dia akan mengalami masalah besar karena tidak memiliki rumah ataupun kendaraan. Sebab, sepanjang karier, dia sudah terbiasa menggunakan fasilitas perusahaan. Masa pensiun yang seharusnya dinikmati justru memaksanya tetap bekerja guna memperoleh uang untuk membeli rumah dan kendaraan.
Jurus-jurus
Apa yang mesti dilakukan agar kecelakaan finansial tidak menghampiri diri Anda?
Pertama, jangan pernah berutang kalau tujuannya hanya untuk membiayai nafsu konsumtif. Utang hanya layak dilakukan untuk kegiatan produktif yang bisa memberikan penghasilan. Utang untuk hal konsumtif, seperti kredit rumah dan kredit kendaraan, dapat dipertimbangkan jika angsuran masih terpenuhi dari penghasilan bulanan.
Penggunaan kartu kredit sekalipun bukanlah untuk berutang, melainkan hanya untuk kemudahan transaksi pembayaran. Jadi, bukan karena tidak memiliki uang, tetapi lebih karena faktor kepraktisan belaka.
Kedua, melakukan investasi dan proteksi secara bersamaan. Banyak kalangan beranggapan bahwa kalau sudah berinvestasi, persoalan selesai. Pada kenyataannya tidaklah seperti itu. Dalam berinvestasi pun, banyak kemungkinan terjadi kecelakaan finansial.
Itulah sebab ada istilah ”jangan menempatkan investasi dalam satu keranjang”. Prinsipnya sederhana, kalau seluruh investasi Anda dalam bentuk saham, misalnya, ketika pasar saham anjlok, bukan tidak mungkin seluruh investasi Anda akan menguap.
Oleh karena itu, investasi mesti diproteksi. Bagaimana caranya? Sebarkan investasi pada berbagai jenis, mulai dari yang berisiko rendah, sedang, dan tinggi. Dengan cara ini, sebenarnya investasi Anda sudah terproteksi. Konkretnya, kalau investasi Anda yang berisiko tinggi mengalami masalah, Anda masih memiliki ”cadangan” investasi di jenis yang berisiko rendah.
Itu adalah proteksi dalam konteks investasi. Di luar itu, proteksi untuk mencegah dampak negatif dari kecelakaan finansial bisa juga dilakukan dengan membeli produk asuransi. Sebagaimana contoh di atas, orang kerap kali mengalami masalah dalam memenuhi biaya anak.
Nah, salah satu cara mudah menghindari kecelakaan finansial yang terkait dengan biaya sekolah anak adalah dengan membeli polis asuransi pendidikan. Selain itu, berbagai produk asuransi lainnya, termasuk asuransi kesehatan, asuransi kecelakaan kerja, dan asuransi kematian, merupakan ”jurus” mengatasi risiko kecelakaan finansial.
Sebenarnya cukup banyak cara menghindari terjadinya kecelakaan finansial. Seperti kalau mengendarai kendaraan bermotor, sebelum dikendarai, tentu sebaiknya dilakukan pengecekan apakah segala sesuatu masih berfungsi dengan baik . Begitu juga dengan kegiatan finansial. Sebelum melakukan berbagai tindakan, tentunya mesti dipikirkan risiko dan kemungkinan terjadinya kecelakaan finansial.
BERBUAT BAIK DALAM SEGALA HAL
عن أبي يعلى شداد بن أوس رضي الله تعالى عنه عن رسول الله صلى الله عليه وسلم قال: إن الله كتب الإحسان على كل شيء فإذا قتلتم فأحسنوا القتلة وإذاذبحتم فأحسنوا الذبحة وليحد أحدكم شفرته وليرح ذبيحته (رواه مسلم)
“Dari Abi Ya’la Syaddad bin Aus radhiyallahu anhu dari Rasulullah shallallahu 'alaihi wasalam, beliau bersabda,”Sesungguhnya Allah mewajibkan berbuat terhadap segala sesuatu. Jika kalian membunuh (dengan hak), maka bunuhlah dengan cara yang baik. Jika kalian menyembelih, maka sembelihlah dengan cara yang baik, dan hendaklah salah seorang dari kalian menajamkan pisaunya serta melegakan sembelihannya.(HR. Muslim)
Syaikh as-Sa’di berkata:
Berbuat kebajikan (ihsan) itu ada dua macam:
1.Berbuat baik dalam beribadah kepada Sang Pencipta, dengan menyembah Allah seolah-olah melihat-Nya. Jika pun tidak melihat-Nya, maka Allah melihatnya. Yakni bersungguh-sungguh dalam menunaikan hak-hak Allah secara Ikhlas, dan menyempurnakannya.
2.Berbuat baik berkenaan dengan hak-hak mahluk.
Berbuat baik pada dasarnya adalah wajib, yaitu anda menunaikan hak-hak mereka yang wajib, seperti berbakti kepada orang tua, menyambung silaturahmi, dalam berlaku adil dalam segala muamalat, dengan memberikan semua hak yang diwajibkan atas anda, sebagaimana kamu mengambil apa yang menjadi hakmu secara penuh. Allah Ta’ala berfirman:
وَاعْبُدُوا اللهَ وَلاَتُشْرِكُوا بِهِ شَيْئًا وَبِالْوَالِدَيْنِ إِحْسَانًا وَبِذِي الْقُرْبَى وَالْيَتَامَى وَالْمَسَاكِينِ وَالْجَارِ ذِي الْقُرْبَى وَالْجَارِ الْجُنُبِ وَالصَّاحِبِ بِالْجَنبِ وَابْنِ السَّبِيلِ وَمَامَلَكَتْ أَيْمَانُكُمْ إِنَّ اللهَ لاَيُحِبُّ مَن كَانَ مُخْتَالاً فَخُورًا {36}
“
Sembahlah Allah dan janganlah kamu mempersekutukan-Nya dengan sesuatupun. Dan berbuat baiklah kepada dua orang ibu-bapak, karib-kerabat, anak-anak yatim, orang-orang miskin, tetangga yang dekat dan tetangga yang jauh, teman sejawat, ibnu sabil dan hamba sahayamu. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang sombong dan membangga-banggakan diri.” (QS. An-Nisaa:36)
Perintah berbuat kebajikan ditujukan kepada mereka semua. Masuk dalam kategorinya, ialah berbuat baik lepada semua jenis manusia dan dan berbuat baik kepada binatang, hingga pada saat meregang nyawa. Karena Nabi shallallahu 'alaihi wasallam bersabda,” Jika kalian membunuh (dengan hak), maka bunuhlah dengan cara yang baik.”
Siapa yang berhak untuk dibunuh karena perkara yang mengharuskan dia dibunuh, maka lehernya ditebas dengan pedang, dengan tanpa menyiksa dan mencincangnya.
Sabda beliau shallallahu 'alaihi wasallam,”Jika kalian menyembelih, maka sembelihlah dengan cara yang baik.”yakni, bentuk dan cara menyembelihnya. Karena itu, beliau bersabda,” dan hendaklah salah seorang dari kalian menajamkan pisaunya serta melegakan sembelihannya.” Jika hamba diperintahkan berbuat kebajikan kepada orang yang berhak untuk dibunuh dan menyembelih dengan baik hewan yang akan disembelihnya; maka bagaimana halnya di luar keadaan ini?
Ketahuilah berbuat baik yang diperintahkan tersebut ada dua macam:
Pertama, wajib, yaitu berlaku adil, dan menunaikan kewajibanmu terhadap makhluk menurut kadar hak-hak yang anda dapatkan.
Kedua, berbuat baik yang dianjurkan, yaitu apa yang lebih dari itu berupa mencurahkan potensi badan, harta, perbuatan, bimbingan untuk kebaikan ukhrawi atau kemaslahatan duniawi. Segala kebajikan adalah sedekah, semua yang membuat orang lain gembira (dengan catatan caranya bukan dengan perbuaatan yang haram) adalah sedekah dan kebajikan. Segala yang dapat menghilangkan dari mereka apa yang tidak mereka sukai, dan menolak dari mereka apa yang tidak mereka ridhai, baik sedikit maupun banyak, adalah suatu kebajikan.
Ketika Nabi shallallahu 'alaihi wasallam menyebutkan kisah wanita pelacur yang memberi minum anjing yang sangat kehausan dengan mengambil air sumur lewat dua sepatunya, dan Allah mensyukuri perbuatannya dan mengampuninya, maka bertanya kepada Rasulullah shallallahu 'alaihi wasalam,”Apakah orang mendapatkan pahala karena (memberi makan dan minum) binatang ternak?”Beliau bersabda, (memberi minum) setiap binatang yang kehausan ada pahalanya.”
Ihsan (berbuat baik) ialah mencurahkan semua kemanfaatan dari jenis apapun, kepada makhluk apapun. Tetapi itu berbeda-beda tergantung kepada hak dan kedudukan mereka, tergantung kadar kebaikan, besar kedudukan, besar kemanfaatan,dan tergantung keimanan dan keikhlasan orang yang berbuat kebaikan, serta faktor yang mendorongnya kepada hal itu.
Salah satu jenis kebaikan yang terbesar adalah berbuat baik kepada orang yang berbuat buruk kepadamu dengan ucapan atau perbuatan. Allah Ta’ala berfirman,
وَلاَتَسْتَوِي الْحَسَنَةُ وَلاَالسَّيِّئَةُ ادْفَعْ بِالَّتِي هِيَ أَحْسَنُ فَإِذَا الَّذِي بَيْنَكَ وَبَيْنَهُ عَدَاوَةٌ كَأَنَّهُ وَلِيٌّ حَمِيمٌ {34} وَمَايُلَقَّاهَآ إِلاَّ الَّذِينَ صَبَرُوا وَمَايُلَقَّاهَآ إِلاَّ ذُو حَظٍّ عَظِيمٍ {35
”Dan tidaklah sama kebaikan dan kejahatan.Tolaklah (kejahatan itu) dengan cara yang lebih baik, maka tiba-tiba orang yang antaramu dan antara dia ada permusuhan seolah-olah telah menjadi teman yang sangat setia. Sifat-sifat yang baik itu tidak dianugerahkan melainkan kepada orang-orang yang sabar dan tidak dianugerahkan melainkan kepada orang-orang yang mempunyai keberuntungan yang besar.” (QS.Fushilat:34-35)
Barang siapa berbuat baik (ihsan) maka, Allah akan memberikan balasan baik pula.
هَلْ جَزَآءُ اْلإِحْسَانِ إِلاَّ اْلإِحْسَانِ {60}
“Tidak ada balasan kebaikan kecuali kebaikan (pula)” (QSAr-Rahman:60)
لِلَّذِينَ أَحْسَنُوا فِي هَذِهِ الدُّنْيَاحَسَنَةٌ وَأَرْضُ اللهِ وَاسِعَةٌ إِنَّمَا يُوَفَّى الصَّابِرُونَ أَجْرَهُم بِغَيْرِ حِسَابٍ {10}
"Orang-orang yang berbuat baik di dunia ini memperoleh kebaikan.Dan bumi Allah itu adalah luas.Sesungguhnya hanya orang-orang yang bersabarlah yang dicukupkan pahala tanpa batas.” (QSAz-zumar:10)
إِنَّ رَحْمَتَ اللهِ قَرِيبٌ مِّنَ الْمُحْسِنِينَ {56}
”Sesungguhnya rahmat Allah amat dekat kepada orang-orang yang berbuat baik.” (QS. Al-a’raf:56)
Yakni, orang yang berbuat baik dalam beribadah kepada Allah, dan berbuat baik kepada para hamba Allah.
Allah mewajibkan kepada hamba-hamba-Nya agar berbuat kebajikan, dan menganjurkan supaya memohon tambahan karunia dari-Nya. Dia berfirman, tentang muamalah,
وَلاَ تَنسَوُا الْفَضْلَ بَيْنَكُمْ إِنَّ اللهَ بِمَا تَعْمَلُونَ بَصِيرٌ {237}
“Dan jangajlah kau melupakan keutamaan di antara kamu. Sesungguhnya Allah Melihat segala apa yang kamu kerjakan.” (QS. Al-Baqarah:237)
Yakni, jadikanlah keutamaan dan kebajikan sebagai pijakan dari muamalah kalian, dan jangan menyulitkan, berlapang dada dalam jual beli, pemenuhan dalam tuntutan. Barang siapa yang mewajibkan dirinya pada kebajikan ini, maka ia meraih kebaikan yang sangat banyak dan kebaikan yang besar, Wallahu a’lam.
Diantara faidah hadits
1.Allah subhanahu wa ta'ala memerintahkann berbuat baik dalam segala sesuatu hingga ketika melepaskan nyawa, karena Allah memerintahkan berbuat baik mengenainya.
2.Wajib melakukan dengan cara baik ketika membunuh dengan menempuh cara yang lebih mudah untuk menghilangkan nyawa, tentunya sesuai cara yang disyariatkan.
3.Perintah mencari alat untuk menyembelih, berdasarkan sabda Nabi shallallahu 'alaihi wasallam,”Dan hendaklah salah seorang dari kalian menajamkan pisaunya serta melegakan sembelihannya.”
4.Perintah agar melegakan sembelihan ketika menyembelihnya. Di antaranya, menidurkannya dengan lemah lembut,bukan kasar dalam menidurkannya. Di antaranya juga, meletakkan kakinya di atas leher binatang sebelihan dan membiarkan empat kakinya tanpa memegangnya. Karena hal itu melegakannya dan membebaskannya untuk bergerak. Dan karena hal itu lebih dapat mengeluarkan darahnya. Jadi itu lebih utama.
(Syarah Arba’in Nawawi oleh Syaikh as-Sa’di dan syaikh Utsaimin cetakan Darul Haq,Abu Yusuf Sujono)
عن أبي يعلى شداد بن أوس رضي الله تعالى عنه عن رسول الله صلى الله عليه وسلم قال: إن الله كتب الإحسان على كل شيء فإذا قتلتم فأحسنوا القتلة وإذاذبحتم فأحسنوا الذبحة وليحد أحدكم شفرته وليرح ذبيحته (رواه مسلم)
“Dari Abi Ya’la Syaddad bin Aus radhiyallahu anhu dari Rasulullah shallallahu 'alaihi wasalam, beliau bersabda,”Sesungguhnya Allah mewajibkan berbuat terhadap segala sesuatu. Jika kalian membunuh (dengan hak), maka bunuhlah dengan cara yang baik. Jika kalian menyembelih, maka sembelihlah dengan cara yang baik, dan hendaklah salah seorang dari kalian menajamkan pisaunya serta melegakan sembelihannya.(HR. Muslim)
Syaikh as-Sa’di berkata:
Berbuat kebajikan (ihsan) itu ada dua macam:
1.Berbuat baik dalam beribadah kepada Sang Pencipta, dengan menyembah Allah seolah-olah melihat-Nya. Jika pun tidak melihat-Nya, maka Allah melihatnya. Yakni bersungguh-sungguh dalam menunaikan hak-hak Allah secara Ikhlas, dan menyempurnakannya.
2.Berbuat baik berkenaan dengan hak-hak mahluk.
Berbuat baik pada dasarnya adalah wajib, yaitu anda menunaikan hak-hak mereka yang wajib, seperti berbakti kepada orang tua, menyambung silaturahmi, dalam berlaku adil dalam segala muamalat, dengan memberikan semua hak yang diwajibkan atas anda, sebagaimana kamu mengambil apa yang menjadi hakmu secara penuh. Allah Ta’ala berfirman:
وَاعْبُدُوا اللهَ وَلاَتُشْرِكُوا بِهِ شَيْئًا وَبِالْوَالِدَيْنِ إِحْسَانًا وَبِذِي الْقُرْبَى وَالْيَتَامَى وَالْمَسَاكِينِ وَالْجَارِ ذِي الْقُرْبَى وَالْجَارِ الْجُنُبِ وَالصَّاحِبِ بِالْجَنبِ وَابْنِ السَّبِيلِ وَمَامَلَكَتْ أَيْمَانُكُمْ إِنَّ اللهَ لاَيُحِبُّ مَن كَانَ مُخْتَالاً فَخُورًا {36}
“
Sembahlah Allah dan janganlah kamu mempersekutukan-Nya dengan sesuatupun. Dan berbuat baiklah kepada dua orang ibu-bapak, karib-kerabat, anak-anak yatim, orang-orang miskin, tetangga yang dekat dan tetangga yang jauh, teman sejawat, ibnu sabil dan hamba sahayamu. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang sombong dan membangga-banggakan diri.” (QS. An-Nisaa:36)
Perintah berbuat kebajikan ditujukan kepada mereka semua. Masuk dalam kategorinya, ialah berbuat baik lepada semua jenis manusia dan dan berbuat baik kepada binatang, hingga pada saat meregang nyawa. Karena Nabi shallallahu 'alaihi wasallam bersabda,” Jika kalian membunuh (dengan hak), maka bunuhlah dengan cara yang baik.”
Siapa yang berhak untuk dibunuh karena perkara yang mengharuskan dia dibunuh, maka lehernya ditebas dengan pedang, dengan tanpa menyiksa dan mencincangnya.
Sabda beliau shallallahu 'alaihi wasallam,”Jika kalian menyembelih, maka sembelihlah dengan cara yang baik.”yakni, bentuk dan cara menyembelihnya. Karena itu, beliau bersabda,” dan hendaklah salah seorang dari kalian menajamkan pisaunya serta melegakan sembelihannya.” Jika hamba diperintahkan berbuat kebajikan kepada orang yang berhak untuk dibunuh dan menyembelih dengan baik hewan yang akan disembelihnya; maka bagaimana halnya di luar keadaan ini?
Ketahuilah berbuat baik yang diperintahkan tersebut ada dua macam:
Pertama, wajib, yaitu berlaku adil, dan menunaikan kewajibanmu terhadap makhluk menurut kadar hak-hak yang anda dapatkan.
Kedua, berbuat baik yang dianjurkan, yaitu apa yang lebih dari itu berupa mencurahkan potensi badan, harta, perbuatan, bimbingan untuk kebaikan ukhrawi atau kemaslahatan duniawi. Segala kebajikan adalah sedekah, semua yang membuat orang lain gembira (dengan catatan caranya bukan dengan perbuaatan yang haram) adalah sedekah dan kebajikan. Segala yang dapat menghilangkan dari mereka apa yang tidak mereka sukai, dan menolak dari mereka apa yang tidak mereka ridhai, baik sedikit maupun banyak, adalah suatu kebajikan.
Ketika Nabi shallallahu 'alaihi wasallam menyebutkan kisah wanita pelacur yang memberi minum anjing yang sangat kehausan dengan mengambil air sumur lewat dua sepatunya, dan Allah mensyukuri perbuatannya dan mengampuninya, maka bertanya kepada Rasulullah shallallahu 'alaihi wasalam,”Apakah orang mendapatkan pahala karena (memberi makan dan minum) binatang ternak?”Beliau bersabda, (memberi minum) setiap binatang yang kehausan ada pahalanya.”
Ihsan (berbuat baik) ialah mencurahkan semua kemanfaatan dari jenis apapun, kepada makhluk apapun. Tetapi itu berbeda-beda tergantung kepada hak dan kedudukan mereka, tergantung kadar kebaikan, besar kedudukan, besar kemanfaatan,dan tergantung keimanan dan keikhlasan orang yang berbuat kebaikan, serta faktor yang mendorongnya kepada hal itu.
Salah satu jenis kebaikan yang terbesar adalah berbuat baik kepada orang yang berbuat buruk kepadamu dengan ucapan atau perbuatan. Allah Ta’ala berfirman,
وَلاَتَسْتَوِي الْحَسَنَةُ وَلاَالسَّيِّئَةُ ادْفَعْ بِالَّتِي هِيَ أَحْسَنُ فَإِذَا الَّذِي بَيْنَكَ وَبَيْنَهُ عَدَاوَةٌ كَأَنَّهُ وَلِيٌّ حَمِيمٌ {34} وَمَايُلَقَّاهَآ إِلاَّ الَّذِينَ صَبَرُوا وَمَايُلَقَّاهَآ إِلاَّ ذُو حَظٍّ عَظِيمٍ {35
”Dan tidaklah sama kebaikan dan kejahatan.Tolaklah (kejahatan itu) dengan cara yang lebih baik, maka tiba-tiba orang yang antaramu dan antara dia ada permusuhan seolah-olah telah menjadi teman yang sangat setia. Sifat-sifat yang baik itu tidak dianugerahkan melainkan kepada orang-orang yang sabar dan tidak dianugerahkan melainkan kepada orang-orang yang mempunyai keberuntungan yang besar.” (QS.Fushilat:34-35)
Barang siapa berbuat baik (ihsan) maka, Allah akan memberikan balasan baik pula.
هَلْ جَزَآءُ اْلإِحْسَانِ إِلاَّ اْلإِحْسَانِ {60}
“Tidak ada balasan kebaikan kecuali kebaikan (pula)” (QSAr-Rahman:60)
لِلَّذِينَ أَحْسَنُوا فِي هَذِهِ الدُّنْيَاحَسَنَةٌ وَأَرْضُ اللهِ وَاسِعَةٌ إِنَّمَا يُوَفَّى الصَّابِرُونَ أَجْرَهُم بِغَيْرِ حِسَابٍ {10}
"Orang-orang yang berbuat baik di dunia ini memperoleh kebaikan.Dan bumi Allah itu adalah luas.Sesungguhnya hanya orang-orang yang bersabarlah yang dicukupkan pahala tanpa batas.” (QSAz-zumar:10)
إِنَّ رَحْمَتَ اللهِ قَرِيبٌ مِّنَ الْمُحْسِنِينَ {56}
”Sesungguhnya rahmat Allah amat dekat kepada orang-orang yang berbuat baik.” (QS. Al-a’raf:56)
Yakni, orang yang berbuat baik dalam beribadah kepada Allah, dan berbuat baik kepada para hamba Allah.
Allah mewajibkan kepada hamba-hamba-Nya agar berbuat kebajikan, dan menganjurkan supaya memohon tambahan karunia dari-Nya. Dia berfirman, tentang muamalah,
وَلاَ تَنسَوُا الْفَضْلَ بَيْنَكُمْ إِنَّ اللهَ بِمَا تَعْمَلُونَ بَصِيرٌ {237}
“Dan jangajlah kau melupakan keutamaan di antara kamu. Sesungguhnya Allah Melihat segala apa yang kamu kerjakan.” (QS. Al-Baqarah:237)
Yakni, jadikanlah keutamaan dan kebajikan sebagai pijakan dari muamalah kalian, dan jangan menyulitkan, berlapang dada dalam jual beli, pemenuhan dalam tuntutan. Barang siapa yang mewajibkan dirinya pada kebajikan ini, maka ia meraih kebaikan yang sangat banyak dan kebaikan yang besar, Wallahu a’lam.
Diantara faidah hadits
1.Allah subhanahu wa ta'ala memerintahkann berbuat baik dalam segala sesuatu hingga ketika melepaskan nyawa, karena Allah memerintahkan berbuat baik mengenainya.
2.Wajib melakukan dengan cara baik ketika membunuh dengan menempuh cara yang lebih mudah untuk menghilangkan nyawa, tentunya sesuai cara yang disyariatkan.
3.Perintah mencari alat untuk menyembelih, berdasarkan sabda Nabi shallallahu 'alaihi wasallam,”Dan hendaklah salah seorang dari kalian menajamkan pisaunya serta melegakan sembelihannya.”
4.Perintah agar melegakan sembelihan ketika menyembelihnya. Di antaranya, menidurkannya dengan lemah lembut,bukan kasar dalam menidurkannya. Di antaranya juga, meletakkan kakinya di atas leher binatang sebelihan dan membiarkan empat kakinya tanpa memegangnya. Karena hal itu melegakannya dan membebaskannya untuk bergerak. Dan karena hal itu lebih dapat mengeluarkan darahnya. Jadi itu lebih utama.
(Syarah Arba’in Nawawi oleh Syaikh as-Sa’di dan syaikh Utsaimin cetakan Darul Haq,Abu Yusuf Sujono)
SEBAGIAN TANDA DEKATNYA HARI KIAMAT
لاتقوم الساعة حتى تكثر الزلازل
“Tidak akan terjadi hari Kiamat hingga banyak terjadi gempa bumi.”(Shahiih al-Bukhari, kitab al-fitan (XIII/81-82,al-Fath))
Diriwayatkan dari Salamah bin Naufal as-sakuni radhiyallahu ‘anhu, beliau berkata:
كنا جلوسا عند رسول الله صلى الله عليه وسلم (وذكر الحديث) وبين يدي الساعة موتان شديد وبعده سنوات الزلازل
“Kami pernah duduk-duduk bersama Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam…(lalu beliau menuturkan haditsnya) dan sebelum Kiamat banyak sekali kematian yang terjadi, dan setelahnya terjadi tahun-tahun yang dipenuhi dengan gempa bumi.”(HR.Imam Ahmad)
Hadits ini ada di dalam musnad Imam Ahmad (IV/104, dengan catatan pinggir Muntakhab Kanzul ‘Ummal).Al Haitsami berkata ,”Diriwayatkan oleh Ahmad. Ath-Thabrani, al-Bazzar, dan, Abu Ya’la, perawi-perawinya tsiqah.”Majma’uz Zawaid (VII/306).
Makna مُوْتَانٌ شَِديدٌ :kematian yang banyak terjadi.
Ibnu Hajar rahimahullah berkata,”Telah terjadi banyak gempa di negeri-negeri bagiab utara, timur, dan barat.Namun yang jelas bahwa yang dimaksud dengan banyaknya gempa adalah cakupannya yang menyeluruh dan terjadi terus menerus.”(Fathul Bari XIII/87)
Hal ini diperkuat dengan riwayat dari ‘Abdullah bin Hawalah radhiyallahu ‘anhu beliau berkata:
وضع رسول الله صلى الله عليه وسلم يدي على رأسي فقال:يا ابن حوالة ! إذا رأيت الحللافة قد نزلت الأرض المقدسة,فقد دنت الزلازل والبلايا والأمور العظام, والساعة يومئذ اقرب إلى النا س من يدي هذه من رأسك
“Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam meletakan kedua tangannya di atas kepalaku, lau beliau berkata,’Wahai Ibnu Hawalah! Jika engkau melihat kekhilafan telah turun di negeri yang disucikan, maka telah dekatlah gempa, bencana dan masalah-masalah besar, dan hari Kiamat saat itu lebih dekat kepada manusia daripada dekatnya kedua tanganku ini dari kepalamu.’”
Hadits ini diriwayatkan dalam musnad Imam Ahmad (V/255, dengan catatan pinggir Muntakhab Kanz), Sunan Abi Dawud, kitab al-jihad, dan Mustadrakul Hakim (XXXXV/425), beliau (Al-Hakim) berkata,”Ini adalah hadits yang sanadnya shahih, akan tetapi mereka berdua (Bukhari dan Muslim) tidak meriwayatkannya.”Dan disepakati oleh adz-Dzahabi. Hadits ini dishahihkan oleh Syaikh al-Albani, Shahiih al-Jaami’ish Shaghiir(VI/263,no.7715)
Dan para Ulama menasehatkan kepada kita ketika terjadi musibah (gempa bumi atau yang lainnya) untuk melakukan hal-hal berikut,
1.Bertaubat dan memperbanyak Istighfar, karena kita yakin bahwa apa saja musibah yang menimpa kita adalah karena sebagian dosa-dosa kita, sebagaimana firman Allah Ta’ala :
وَمَآأَصَابَكُم مِّن مُّصِيبَةٍ فَبِمَا كَسَبَتْ أَيْدِيكُمْ وَيَعْفُوا عَن كَثِيرٍ {30}
Dan apa saja musibah yang menimpa kamu maka adalah disebabkan oleh perbuatan tanganmu sendiri, dan Allah memaafkan sebagian besar (dari kesalahan-kesalahanmu). (QS.Asy-Syuuraa:30)
2.Menasehati manusia untuk bertaubat dan bersegera dalam berbuat kebaikan
3.Meninggalkan hal-hal yang bisa menngundang datangnya musibah berupa kemusyrikan, kebid’ahan, kemaksiatan, kedzaliman dan dosa-dosa yang lain. Akan tetapi sangat disayangkan sebagian kaum muslimin ketika tertimpa musibah mereka justru melakukan hal-hal yang justru bisa mengundang musibah, seperti melakukan ritual ruwatan, memasang sesajen, tumbal, dzikir bersama untuk tolak bala dan lain-lain.
Itulah beberapa hal yang hendaknya dilakukan oleh kaum muslimin ketika terkena musibah sebagaimana yang dinasehatkan oleh para ulama kita sebagai bentuk perhatian dan kasih sayang mereka kepada kita semua.Sebagai penutup marilah kita renungkan firman Allah berikutb ini:
وَلَوْ أَنَّ أَهْلَ الْقُرَى ءَامَنُوا وَاتَّقَوْا لَفَتَحْنَا عَلَيْهِم بَرَكَاتٍ مِّنَ السَّمَآءِ وَاْلأَرْضِ وَلَكِن كَذَّبُوا فَأَخَذْنَاهُمْ بِمَا كَانُوا يَكْسِبُونَ {96} أَفَأَمِنَ أَهْلُ الْقُرَى أَن يَأْتِيَهُم بَأْسُنَا بَيَاتًا وَهُمْ نَآئِمُونَ {97} أَوْأَمِنَ أَهْلُ الْقُرَى أَن يَأْتِيَهُمْ بَأْسُنَا ضُحًى وَهُمْ يَلْعَبُونَ {98} أَفَأَمِنُوا مَكْرَ اللهِ فَلاَيَأْمَنُ مَكْرَ اللهِ إِلاَّ الْقَوْمُ الْخَاسِرُونَ {99}
”Jikalau sekiranya penduduk negeri-negeri beriman dan bertaqwa, pastilah Kami akan melimpahkan kepada mereka berkah dari langit dan bumi, tetapi mereka mendustakan (ayat-ayat Kami) itu, maka Kami siksa mereka disebabkan perbuatannya. Maka apakah penduduk negeri-negeri itu merasa aman dari kedatangan siksaan Kami kepada mereka di malam hari di waktu mereka sedang tidur? Atau apakah penduduk negeri-negeri itu merasa aman dari kedatangan siksaan Kami kepada mereka di waktu matahari sepenggalahan naik ketika mereka sedang bermain? Maka apakah mereka merasa aman dari azab Allah (yang tidak terduga-duga) Tiadalah yang merasa aman dari azab Allah kecuali orang-orang yang merugi. (QS.Al-A’raaf:96-99)
(sumber:Ensiklopedi Hari Kiamat,pustaka Ibnu Katsir hal 160,Al-Quran dan Terjemah.oleh Abu Yusuf)
لاتقوم الساعة حتى تكثر الزلازل
“Tidak akan terjadi hari Kiamat hingga banyak terjadi gempa bumi.”(Shahiih al-Bukhari, kitab al-fitan (XIII/81-82,al-Fath))
Diriwayatkan dari Salamah bin Naufal as-sakuni radhiyallahu ‘anhu, beliau berkata:
كنا جلوسا عند رسول الله صلى الله عليه وسلم (وذكر الحديث) وبين يدي الساعة موتان شديد وبعده سنوات الزلازل
“Kami pernah duduk-duduk bersama Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam…(lalu beliau menuturkan haditsnya) dan sebelum Kiamat banyak sekali kematian yang terjadi, dan setelahnya terjadi tahun-tahun yang dipenuhi dengan gempa bumi.”(HR.Imam Ahmad)
Hadits ini ada di dalam musnad Imam Ahmad (IV/104, dengan catatan pinggir Muntakhab Kanzul ‘Ummal).Al Haitsami berkata ,”Diriwayatkan oleh Ahmad. Ath-Thabrani, al-Bazzar, dan, Abu Ya’la, perawi-perawinya tsiqah.”Majma’uz Zawaid (VII/306).
Makna مُوْتَانٌ شَِديدٌ :kematian yang banyak terjadi.
Ibnu Hajar rahimahullah berkata,”Telah terjadi banyak gempa di negeri-negeri bagiab utara, timur, dan barat.Namun yang jelas bahwa yang dimaksud dengan banyaknya gempa adalah cakupannya yang menyeluruh dan terjadi terus menerus.”(Fathul Bari XIII/87)
Hal ini diperkuat dengan riwayat dari ‘Abdullah bin Hawalah radhiyallahu ‘anhu beliau berkata:
وضع رسول الله صلى الله عليه وسلم يدي على رأسي فقال:يا ابن حوالة ! إذا رأيت الحللافة قد نزلت الأرض المقدسة,فقد دنت الزلازل والبلايا والأمور العظام, والساعة يومئذ اقرب إلى النا س من يدي هذه من رأسك
“Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam meletakan kedua tangannya di atas kepalaku, lau beliau berkata,’Wahai Ibnu Hawalah! Jika engkau melihat kekhilafan telah turun di negeri yang disucikan, maka telah dekatlah gempa, bencana dan masalah-masalah besar, dan hari Kiamat saat itu lebih dekat kepada manusia daripada dekatnya kedua tanganku ini dari kepalamu.’”
Hadits ini diriwayatkan dalam musnad Imam Ahmad (V/255, dengan catatan pinggir Muntakhab Kanz), Sunan Abi Dawud, kitab al-jihad, dan Mustadrakul Hakim (XXXXV/425), beliau (Al-Hakim) berkata,”Ini adalah hadits yang sanadnya shahih, akan tetapi mereka berdua (Bukhari dan Muslim) tidak meriwayatkannya.”Dan disepakati oleh adz-Dzahabi. Hadits ini dishahihkan oleh Syaikh al-Albani, Shahiih al-Jaami’ish Shaghiir(VI/263,no.7715)
Dan para Ulama menasehatkan kepada kita ketika terjadi musibah (gempa bumi atau yang lainnya) untuk melakukan hal-hal berikut,
1.Bertaubat dan memperbanyak Istighfar, karena kita yakin bahwa apa saja musibah yang menimpa kita adalah karena sebagian dosa-dosa kita, sebagaimana firman Allah Ta’ala :
وَمَآأَصَابَكُم مِّن مُّصِيبَةٍ فَبِمَا كَسَبَتْ أَيْدِيكُمْ وَيَعْفُوا عَن كَثِيرٍ {30}
Dan apa saja musibah yang menimpa kamu maka adalah disebabkan oleh perbuatan tanganmu sendiri, dan Allah memaafkan sebagian besar (dari kesalahan-kesalahanmu). (QS.Asy-Syuuraa:30)
2.Menasehati manusia untuk bertaubat dan bersegera dalam berbuat kebaikan
3.Meninggalkan hal-hal yang bisa menngundang datangnya musibah berupa kemusyrikan, kebid’ahan, kemaksiatan, kedzaliman dan dosa-dosa yang lain. Akan tetapi sangat disayangkan sebagian kaum muslimin ketika tertimpa musibah mereka justru melakukan hal-hal yang justru bisa mengundang musibah, seperti melakukan ritual ruwatan, memasang sesajen, tumbal, dzikir bersama untuk tolak bala dan lain-lain.
Itulah beberapa hal yang hendaknya dilakukan oleh kaum muslimin ketika terkena musibah sebagaimana yang dinasehatkan oleh para ulama kita sebagai bentuk perhatian dan kasih sayang mereka kepada kita semua.Sebagai penutup marilah kita renungkan firman Allah berikutb ini:
وَلَوْ أَنَّ أَهْلَ الْقُرَى ءَامَنُوا وَاتَّقَوْا لَفَتَحْنَا عَلَيْهِم بَرَكَاتٍ مِّنَ السَّمَآءِ وَاْلأَرْضِ وَلَكِن كَذَّبُوا فَأَخَذْنَاهُمْ بِمَا كَانُوا يَكْسِبُونَ {96} أَفَأَمِنَ أَهْلُ الْقُرَى أَن يَأْتِيَهُم بَأْسُنَا بَيَاتًا وَهُمْ نَآئِمُونَ {97} أَوْأَمِنَ أَهْلُ الْقُرَى أَن يَأْتِيَهُمْ بَأْسُنَا ضُحًى وَهُمْ يَلْعَبُونَ {98} أَفَأَمِنُوا مَكْرَ اللهِ فَلاَيَأْمَنُ مَكْرَ اللهِ إِلاَّ الْقَوْمُ الْخَاسِرُونَ {99}
”Jikalau sekiranya penduduk negeri-negeri beriman dan bertaqwa, pastilah Kami akan melimpahkan kepada mereka berkah dari langit dan bumi, tetapi mereka mendustakan (ayat-ayat Kami) itu, maka Kami siksa mereka disebabkan perbuatannya. Maka apakah penduduk negeri-negeri itu merasa aman dari kedatangan siksaan Kami kepada mereka di malam hari di waktu mereka sedang tidur? Atau apakah penduduk negeri-negeri itu merasa aman dari kedatangan siksaan Kami kepada mereka di waktu matahari sepenggalahan naik ketika mereka sedang bermain? Maka apakah mereka merasa aman dari azab Allah (yang tidak terduga-duga) Tiadalah yang merasa aman dari azab Allah kecuali orang-orang yang merugi. (QS.Al-A’raaf:96-99)
(sumber:Ensiklopedi Hari Kiamat,pustaka Ibnu Katsir hal 160,Al-Quran dan Terjemah.oleh Abu Yusuf)
Humor Orang Indonesia di Australia
SAAT sarapan pagi di salah satu rumah di Risdon Drive, dekat Universitas Monash di Melbourne, Ahmad Bukhori, kandidat doktor yang dosen UPI Bandung bercerita, "Atas nasihat gurunya, seorang pembelajar bahasa Inggris asal Bandung terbang ke Melbourne sebagai turis, untuk belajar bahasa Inggris. Orang yang di tanah airnya baru belajar menghitung angka-angka dalam bahasa Inggris itu, antre di Bandara Tullamarine untuk memeriksakan dokumen perjalanannya, sebelum keluar dari bandara. Sebab, menyenggol seorang pria bule lokal, orang Sunda ini berkata,
"I am sorry."
"I am sorry, too," kata pria bule itu.
"I am sorry three," kata orang Bandung. Seorang teman pria bule itu menyela, "What is this man sorry for?"
"I am sorry five," kata sang turis.
"Are you sick?" tanya pria bule pertama.
"I am sorry seven," jawab orang Bandung.
Itulah salah satu humor terbaru orang Indonesia saya dengar di Benua Kanguru. Berdasarkan pengamatan saya, jangankan pendatang sementara, pemukim Indonesia yang telah puluhan tahun tinggal di Australia, senang berbagi humor, baik sebagai penyampai ataupun sebagai pendengar. Humor mereka yang spontan kerap muncul dalam situasi komunal, terutama di kalangan pria. Pengamatan Wheeler (1928) masih aktual bahwa rasa humor yang tinggi adalah ciri sejati kaum Melayu. Berikut adalah beberapa humor lain yang saya dengar pada masa tugas belajar saya di Monash University periode 1991-1995:
* Seorang Indonesia bernama Ahmad Rum yang belum mampu berbahasa Inggris, terbang ke Australia untuk pertama kalinya. Dalam pesawat ia ditawari makan malam oleh pramugari. "What would you like to eat, Sir? Chicken, egg or mushroom?" Ahmad Rum kaget. Dia pikir, "Lho kok pramugari itu tahu nama saya (Mas Rum)?" Maka Rum pun bertanya, "How did you know my name?"
* Para istri yang ikut suami belajar di Australia juga memperoleh gelar Ph.D., asalkan melahirkan di Australia, meskipun mereka sendiri sama sekali bukan mahasiswa S-3. Ternyata gelar Ph.D. mereka itu bukan singkatan dari "Philosophy Doctor," melainkan singkatan dari "Pernah hamil Di sini."
* Seorang perempuan yang mengikuti suaminya belajar di Melbourne dan tidak memahami bahasa Inggris, merasa heran bahwa ternyata di Melbourne banyak juga orang yang menjual sale (pisang sale), ketika ia melihat banyak tulisan "sale" di berbagai toko. Tentu saja yang dimaksud sale di sana adalah kata Inggris yang artinya "obral."
* Seorang anak yang ikut ayahnya belajar di Australia, sesampainya di Benua Kanguru dan melihat banyak orang bule berkomentar, "Pak, kok di sini banyak turis, ya?"
Seperti di Tanah Air, humor orang Sunda dan orang Jawa khususnya, sering menyerempet masalah seks. Saya masih ingat, belasan tahun lalu pada suatu pertemuan Paguyuban Jawa di Melbourne, seorang dokter tamu bersuku Jawa memberikan ceramah kesehatan. Beberapa komentar muncul, diselingi tawa hadirin yang terutama adalah pemukim lama. Ketika dokter berkata, "Berhenti makan sebelum kenyang," seorang ibu menyela, "Itu seperti patah senggama." Hadirin terbahak. Ketika dokter berujar, "Sayuran merah seperti wortel baik untuk kesehatan," seorang wanita lain bertanya, "Bagaimana dengan lipstik?" "Itu baik untuk suami, supaya pikirannya sehat," jawab dokter.
Belum lama, di teras markas komunitas Indonesia di Westall, Ade Faisal, seorang pemukim Indonesia, menggoda Dadang yang baru pulang dari Bandung untuk menikah dan kini menunggu kedatangan istrinya. "Meskipun ada gempa di Bandung, Dadang mah tak merasakannya," goda Ade di depan beberapa teman lain. Akhir pekan belakangan saat saya, Prof. Yudi dari Fakultas Farmasi dan Prof. Sobana dari Fakultas Sastra Unpad jalan-jalan ke Mornington Peninsula, Prof. Sobana nyeletuk, "Bupati dan Sekwilda akan segera datang ke sini." Ade Faisal, pengantar kami, terkejut. Ia boleh jadi berpikir, masak para kepala daerah Indonesia mau "studi banding" ke daerah pantai ini. Ternyata yang Prof. Sobana maksudkan dengan bupati adalah "Buka paha Tinggi-tinggi" dan Sekwilda adalah "Sekitar Wilayah Dada." Ade pun tertawa.
**
Manusia adalah makhluk pencerita (homo narrans). Menurut Walter Fisher, rasionalitas manusia terutama didasarkan atas cerita (naratif), termasuk humor. Sementara humor seperti bercerita, berdoa, berspekulasi, berterima kasih, memerintah, atau menguji hipotesis,---menggunakan metafora Ludwig Wittgenstein---adalah permainan (game) berlainan yang dimainkan dengan bahasa, tidak untuk dibandingkan, mana yang lebih ilmiah atau kurang ilmiah (Philips, 1987). Secara umum, corak budaya manusia termasuk pola pikirnya, dapat kita tangkap lewat humor mereka. Humor yang berkembang pada suatu organisasi dapat kita teliti secara ilmiah lewat pendekatan interpretif. Misalnya berdasarkan teori konvergensi simbolik dari Ernest Bormann (1990), humor yang beredar di kalangan majanemen atas, staf, dan anggota-anggota organisasi dapat menggambarkan kesehatan iklim organisasi dan kesuksesan organisasi.
Hampir semua orang menyukai humor. Nabi Muhammad saw. adalah manusia biasa seperti kita yang suka tersenyum dan tertawa. Pernah diriwayatkan, seorang nenek tua bertanya kepada Nabi, "Apakah saya akan masuk surga?" Nabi menjawab tidak. Nenek itu kecewa. Akan tetapi, Nabi kemudian menjelaskan bahwa memang nenek-nenek tidak akan masuk surga, karena di surga tidak ada nenek-nenek."Nenek akan berubah menjadi perawan muda jika masuk surga," kata Nabi sambil tertawa. Khasanah Islam pun tidak kering dari humor. Dalam cerita sufi ada tokoh Nasarudin Hoja yang humornya cerdas.
Sebagai manusia, orang Australia juga suka humor. Misalnya di Melbourne, ketika mengantar seorang pemukim Indonesia untuk mengecek mobilnya yang diperbaiki, di salah satu koridor saya melihat plakat logam bertuliskan "Aturan Kerja": Aturan 1. Bos selalu benar, 2. Jika bos salah, lihat aturan 1. Namun, berdasarkan pengamatan saya, rasa humor orang Indonesia di Australia tetap lebih tinggi dari humor warga lokal. Dalam konteks ini, banyak teoretisi psikologi berpendapat bahwa humor adalah mekanisme untuk beradaptasi. Misalnya Thorson berkilah, humor dapat digunakan sebagai pertahanan melawan rasa takut dan sebagai sarana untuk mengendalikan peristiwa yang tak dapat mereka kontrol. Pada pandangan Shurcliff, humor berfungsi sebagai alat pelegaan dari kemarahan memuncak yang berhubungan dengan antisipasi akan pengalaman negatif; sedangkan Lucas berkata, "Khalayak mungkin akan berkonsentrasi lebih baik mengenai krisis, bila mereka santai pada saat-saat antara." Pendek kata, humor membantu melepaskan tekanan karena ketegangan dan momen tragis, bukan hanya dalam produksi drama, juga pada kehidupan nyata (King, 2003).
Menarik apa yang dikatakan Frank S. Caprio dalam bukunya How to Enjoy Yourself (1982), "Humor itu sangat perlu dan penting bagi kehidupan." Caprio menyamakan humor dengan kebutuhan oksigen bagi paru-paru kita. Hal ini tentu lebih penting lagi bagi orang-orang Indonesia di Australia, dalam studi penelitian atau pekerjaan yang penuh tekanan dan keterasingan. De-ngan kata lain, mereka menggunakan humor dan lelucon agar tetap betah, senang, dan bahkan sukses pada tugas mereka di perantauan. (Deddy Mulyana, Guru Besar dan Dekan Fikom Unpad, peserta Program Academic Recharging Dikti di Monash University, Melbourne, Australia)***
SAAT sarapan pagi di salah satu rumah di Risdon Drive, dekat Universitas Monash di Melbourne, Ahmad Bukhori, kandidat doktor yang dosen UPI Bandung bercerita, "Atas nasihat gurunya, seorang pembelajar bahasa Inggris asal Bandung terbang ke Melbourne sebagai turis, untuk belajar bahasa Inggris. Orang yang di tanah airnya baru belajar menghitung angka-angka dalam bahasa Inggris itu, antre di Bandara Tullamarine untuk memeriksakan dokumen perjalanannya, sebelum keluar dari bandara. Sebab, menyenggol seorang pria bule lokal, orang Sunda ini berkata,
"I am sorry."
"I am sorry, too," kata pria bule itu.
"I am sorry three," kata orang Bandung. Seorang teman pria bule itu menyela, "What is this man sorry for?"
"I am sorry five," kata sang turis.
"Are you sick?" tanya pria bule pertama.
"I am sorry seven," jawab orang Bandung.
Itulah salah satu humor terbaru orang Indonesia saya dengar di Benua Kanguru. Berdasarkan pengamatan saya, jangankan pendatang sementara, pemukim Indonesia yang telah puluhan tahun tinggal di Australia, senang berbagi humor, baik sebagai penyampai ataupun sebagai pendengar. Humor mereka yang spontan kerap muncul dalam situasi komunal, terutama di kalangan pria. Pengamatan Wheeler (1928) masih aktual bahwa rasa humor yang tinggi adalah ciri sejati kaum Melayu. Berikut adalah beberapa humor lain yang saya dengar pada masa tugas belajar saya di Monash University periode 1991-1995:
* Seorang Indonesia bernama Ahmad Rum yang belum mampu berbahasa Inggris, terbang ke Australia untuk pertama kalinya. Dalam pesawat ia ditawari makan malam oleh pramugari. "What would you like to eat, Sir? Chicken, egg or mushroom?" Ahmad Rum kaget. Dia pikir, "Lho kok pramugari itu tahu nama saya (Mas Rum)?" Maka Rum pun bertanya, "How did you know my name?"
* Para istri yang ikut suami belajar di Australia juga memperoleh gelar Ph.D., asalkan melahirkan di Australia, meskipun mereka sendiri sama sekali bukan mahasiswa S-3. Ternyata gelar Ph.D. mereka itu bukan singkatan dari "Philosophy Doctor," melainkan singkatan dari "Pernah hamil Di sini."
* Seorang perempuan yang mengikuti suaminya belajar di Melbourne dan tidak memahami bahasa Inggris, merasa heran bahwa ternyata di Melbourne banyak juga orang yang menjual sale (pisang sale), ketika ia melihat banyak tulisan "sale" di berbagai toko. Tentu saja yang dimaksud sale di sana adalah kata Inggris yang artinya "obral."
* Seorang anak yang ikut ayahnya belajar di Australia, sesampainya di Benua Kanguru dan melihat banyak orang bule berkomentar, "Pak, kok di sini banyak turis, ya?"
Seperti di Tanah Air, humor orang Sunda dan orang Jawa khususnya, sering menyerempet masalah seks. Saya masih ingat, belasan tahun lalu pada suatu pertemuan Paguyuban Jawa di Melbourne, seorang dokter tamu bersuku Jawa memberikan ceramah kesehatan. Beberapa komentar muncul, diselingi tawa hadirin yang terutama adalah pemukim lama. Ketika dokter berkata, "Berhenti makan sebelum kenyang," seorang ibu menyela, "Itu seperti patah senggama." Hadirin terbahak. Ketika dokter berujar, "Sayuran merah seperti wortel baik untuk kesehatan," seorang wanita lain bertanya, "Bagaimana dengan lipstik?" "Itu baik untuk suami, supaya pikirannya sehat," jawab dokter.
Belum lama, di teras markas komunitas Indonesia di Westall, Ade Faisal, seorang pemukim Indonesia, menggoda Dadang yang baru pulang dari Bandung untuk menikah dan kini menunggu kedatangan istrinya. "Meskipun ada gempa di Bandung, Dadang mah tak merasakannya," goda Ade di depan beberapa teman lain. Akhir pekan belakangan saat saya, Prof. Yudi dari Fakultas Farmasi dan Prof. Sobana dari Fakultas Sastra Unpad jalan-jalan ke Mornington Peninsula, Prof. Sobana nyeletuk, "Bupati dan Sekwilda akan segera datang ke sini." Ade Faisal, pengantar kami, terkejut. Ia boleh jadi berpikir, masak para kepala daerah Indonesia mau "studi banding" ke daerah pantai ini. Ternyata yang Prof. Sobana maksudkan dengan bupati adalah "Buka paha Tinggi-tinggi" dan Sekwilda adalah "Sekitar Wilayah Dada." Ade pun tertawa.
**
Manusia adalah makhluk pencerita (homo narrans). Menurut Walter Fisher, rasionalitas manusia terutama didasarkan atas cerita (naratif), termasuk humor. Sementara humor seperti bercerita, berdoa, berspekulasi, berterima kasih, memerintah, atau menguji hipotesis,---menggunakan metafora Ludwig Wittgenstein---adalah permainan (game) berlainan yang dimainkan dengan bahasa, tidak untuk dibandingkan, mana yang lebih ilmiah atau kurang ilmiah (Philips, 1987). Secara umum, corak budaya manusia termasuk pola pikirnya, dapat kita tangkap lewat humor mereka. Humor yang berkembang pada suatu organisasi dapat kita teliti secara ilmiah lewat pendekatan interpretif. Misalnya berdasarkan teori konvergensi simbolik dari Ernest Bormann (1990), humor yang beredar di kalangan majanemen atas, staf, dan anggota-anggota organisasi dapat menggambarkan kesehatan iklim organisasi dan kesuksesan organisasi.
Hampir semua orang menyukai humor. Nabi Muhammad saw. adalah manusia biasa seperti kita yang suka tersenyum dan tertawa. Pernah diriwayatkan, seorang nenek tua bertanya kepada Nabi, "Apakah saya akan masuk surga?" Nabi menjawab tidak. Nenek itu kecewa. Akan tetapi, Nabi kemudian menjelaskan bahwa memang nenek-nenek tidak akan masuk surga, karena di surga tidak ada nenek-nenek."Nenek akan berubah menjadi perawan muda jika masuk surga," kata Nabi sambil tertawa. Khasanah Islam pun tidak kering dari humor. Dalam cerita sufi ada tokoh Nasarudin Hoja yang humornya cerdas.
Sebagai manusia, orang Australia juga suka humor. Misalnya di Melbourne, ketika mengantar seorang pemukim Indonesia untuk mengecek mobilnya yang diperbaiki, di salah satu koridor saya melihat plakat logam bertuliskan "Aturan Kerja": Aturan 1. Bos selalu benar, 2. Jika bos salah, lihat aturan 1. Namun, berdasarkan pengamatan saya, rasa humor orang Indonesia di Australia tetap lebih tinggi dari humor warga lokal. Dalam konteks ini, banyak teoretisi psikologi berpendapat bahwa humor adalah mekanisme untuk beradaptasi. Misalnya Thorson berkilah, humor dapat digunakan sebagai pertahanan melawan rasa takut dan sebagai sarana untuk mengendalikan peristiwa yang tak dapat mereka kontrol. Pada pandangan Shurcliff, humor berfungsi sebagai alat pelegaan dari kemarahan memuncak yang berhubungan dengan antisipasi akan pengalaman negatif; sedangkan Lucas berkata, "Khalayak mungkin akan berkonsentrasi lebih baik mengenai krisis, bila mereka santai pada saat-saat antara." Pendek kata, humor membantu melepaskan tekanan karena ketegangan dan momen tragis, bukan hanya dalam produksi drama, juga pada kehidupan nyata (King, 2003).
Menarik apa yang dikatakan Frank S. Caprio dalam bukunya How to Enjoy Yourself (1982), "Humor itu sangat perlu dan penting bagi kehidupan." Caprio menyamakan humor dengan kebutuhan oksigen bagi paru-paru kita. Hal ini tentu lebih penting lagi bagi orang-orang Indonesia di Australia, dalam studi penelitian atau pekerjaan yang penuh tekanan dan keterasingan. De-ngan kata lain, mereka menggunakan humor dan lelucon agar tetap betah, senang, dan bahkan sukses pada tugas mereka di perantauan. (Deddy Mulyana, Guru Besar dan Dekan Fikom Unpad, peserta Program Academic Recharging Dikti di Monash University, Melbourne, Australia)***
Selamat di Jalan
Pernah ngerasa sial banget saat berkendara? Sial karena distop Pak Polisi tentunya tidak disebabkan oleh hal yang enggak jelas. Pasti ada sesuatu yang bikin Pak Polisi di jalan raya memberhentikan kendaraan kamu. Nah, biar lebih berhati-hati, mendingan kamu baca beberapa perilaku buruk pengendara motor yang bisa bikin kamu kena stop polisi.
1. Saat di lampu merah, nerobos garis putih dan zebra cross. (Pasal 287, kurungan paling lama dua bulan atau denda paling banyak Rp 500.000,00)
2. Masih di lampu merah, nerobos, bergerak sebelum lampu hijau. (Pasal 287, kurungan paling lama dua bulan atau denda paling banyak Rp 500.000,00)
3. Memakai knalpot yang suaranya bising. (Pasal 285 ayat (1) kurungan paling lama satu bulan atau denda paling banyak Rp 250.000,00)
4. Menyalip dari kiri jalan tanpa memperhatikan kendaraan lain. (Pasal 300, kurungan paling lama satu bulan atau denda paling banyak Rp 250.000,00)
5. Belok tanpa menyalakan lampu sign. (Pasal 294 menegaskan, ancaman pidana penjara satu bulan atau denda Rp 250.000,00)
6. Berboncengan lebih dari dua orang. (Pasal 292, kurungan paling lama satu bulan atau denda paling banyak Rp 250.000,00)
7. Berkendara dengan kecepatan tinggi di tengah keramaian lalu lintas jalan raya. (Pasal 287 ayat (5) kurungan paling lama dua bulan atau denda paling banyak Rp 500.000,00)
8. Berkendara sambil menelefon atau SMS. (Pasal 283, kurungan paling lama tiga bulan atau denda paling banyak Rp 750.000,00)
9. Aksi balapan liar di jalan umum. (Pasal 297, kurungan paling lama satu tahun atau denda paling banyak Rp 3 juta)
10. Motor tidak memiliki kaca spion. (Pasal 285 ayat (1) kurungan paling lama satu bulan atau denda paling banyak Rp 250.000,00)
11. Melawan arus kendaraan. (Pasal 287 ayat (1) kurungan paling lama dua bulan atau denda paling banyak Rp 500.000,00)
12. Berkendara tidak punya STNK. (Pasal 288 ayat (1) kurungan paling lama dua bulan atau denda paling banyak Rp 500.000,00)
13. Berkendara tidak punya SIM. (Pasal 281, tidak punya SIM kurungan paling lama empat bulan atau denda paling banyak Rp 1 juta). ***
Pernah ngerasa sial banget saat berkendara? Sial karena distop Pak Polisi tentunya tidak disebabkan oleh hal yang enggak jelas. Pasti ada sesuatu yang bikin Pak Polisi di jalan raya memberhentikan kendaraan kamu. Nah, biar lebih berhati-hati, mendingan kamu baca beberapa perilaku buruk pengendara motor yang bisa bikin kamu kena stop polisi.
1. Saat di lampu merah, nerobos garis putih dan zebra cross. (Pasal 287, kurungan paling lama dua bulan atau denda paling banyak Rp 500.000,00)
2. Masih di lampu merah, nerobos, bergerak sebelum lampu hijau. (Pasal 287, kurungan paling lama dua bulan atau denda paling banyak Rp 500.000,00)
3. Memakai knalpot yang suaranya bising. (Pasal 285 ayat (1) kurungan paling lama satu bulan atau denda paling banyak Rp 250.000,00)
4. Menyalip dari kiri jalan tanpa memperhatikan kendaraan lain. (Pasal 300, kurungan paling lama satu bulan atau denda paling banyak Rp 250.000,00)
5. Belok tanpa menyalakan lampu sign. (Pasal 294 menegaskan, ancaman pidana penjara satu bulan atau denda Rp 250.000,00)
6. Berboncengan lebih dari dua orang. (Pasal 292, kurungan paling lama satu bulan atau denda paling banyak Rp 250.000,00)
7. Berkendara dengan kecepatan tinggi di tengah keramaian lalu lintas jalan raya. (Pasal 287 ayat (5) kurungan paling lama dua bulan atau denda paling banyak Rp 500.000,00)
8. Berkendara sambil menelefon atau SMS. (Pasal 283, kurungan paling lama tiga bulan atau denda paling banyak Rp 750.000,00)
9. Aksi balapan liar di jalan umum. (Pasal 297, kurungan paling lama satu tahun atau denda paling banyak Rp 3 juta)
10. Motor tidak memiliki kaca spion. (Pasal 285 ayat (1) kurungan paling lama satu bulan atau denda paling banyak Rp 250.000,00)
11. Melawan arus kendaraan. (Pasal 287 ayat (1) kurungan paling lama dua bulan atau denda paling banyak Rp 500.000,00)
12. Berkendara tidak punya STNK. (Pasal 288 ayat (1) kurungan paling lama dua bulan atau denda paling banyak Rp 500.000,00)
13. Berkendara tidak punya SIM. (Pasal 281, tidak punya SIM kurungan paling lama empat bulan atau denda paling banyak Rp 1 juta). ***
Belajar dari Kesalahan Yuk!
Hanya keledai yang jatuh pada lubang yang sama. Pengalaman adalah guru yang sangat baik. Begitu bunyi dua pepatah yang sudah sering kita dengar atau kita baca. Dua istilah itu memang tidak asing lagi di telinga kita karena pasti kita pernah mendengarnya. Kenapa sih kita harus belajar dari kesalahan dan pengalaman, bagaimana caranya belajar dari kedua hal tersebut.
Belajar dari pengalaman adalah upaya kita untuk selalu melihat langkah yang telah kita lakukan karena pengalaman belum tentu terulang lagi. Kehidupan yang sukses di masa depan berkaitan dengan apa yang kita lakukan di masa lalu. Jadi, melihat pengalaman masa lalu adalah proses belajar. Saat kita gagal dalm melakukan sesuatu, terus kita gagal lagi di hal yang sama, berarti kita tidak belajar. Pengalaman itu guru yang terbaik dan harus diingat, yang penting adalah prosesnya jangan lihat hasil akhirnya.
Kita memang tidak harus selalu melihat ke belakang. Akan tetapi, jadikan pengalaman itu seperti bahan referensi. Bila kamu mengerjakan sesuatu tugas atau pekerjaan, masalah sukses atau tidak tergantung dari apa yang telah kita lakukan. Selain itu, Jangan setengah-setengah, jangan jadi rata-rata. Kamu boleh saja jadi satu dari banyak orang dengan kemampuan atau bakat yang sama, tetapi jangan berhenti sebagai "pemain yang biasa-biasa saja". Kamu harus bisa lebih baik, cari sisi yang bisa kamu lakukan dengan kemampuan maksimal kamu.
Kita bisa belajar dari pengalaman sendiri karena kadang ada masalah yang kita temui lebih dari sekali. Tetapi, kita juga bisa belajar dari pengalaman orang lain karena kadang orang lain telah lebih dahulu melewati suatu masalah yangg sama persis atau mirip dengan apa yang kita hadapi. Jadi, jangan sungkan memetik hikmah dari pengalaman orang lain.
Kalau kamu pernah mendengar istilah "trial and error", artinya kita sedang berusaha mencari pengalaman. Dari pengalaman itu kita bisa mendapatkan kesimpulan penyelesaian masalah.***
Hanya keledai yang jatuh pada lubang yang sama. Pengalaman adalah guru yang sangat baik. Begitu bunyi dua pepatah yang sudah sering kita dengar atau kita baca. Dua istilah itu memang tidak asing lagi di telinga kita karena pasti kita pernah mendengarnya. Kenapa sih kita harus belajar dari kesalahan dan pengalaman, bagaimana caranya belajar dari kedua hal tersebut.
Belajar dari pengalaman adalah upaya kita untuk selalu melihat langkah yang telah kita lakukan karena pengalaman belum tentu terulang lagi. Kehidupan yang sukses di masa depan berkaitan dengan apa yang kita lakukan di masa lalu. Jadi, melihat pengalaman masa lalu adalah proses belajar. Saat kita gagal dalm melakukan sesuatu, terus kita gagal lagi di hal yang sama, berarti kita tidak belajar. Pengalaman itu guru yang terbaik dan harus diingat, yang penting adalah prosesnya jangan lihat hasil akhirnya.
Kita memang tidak harus selalu melihat ke belakang. Akan tetapi, jadikan pengalaman itu seperti bahan referensi. Bila kamu mengerjakan sesuatu tugas atau pekerjaan, masalah sukses atau tidak tergantung dari apa yang telah kita lakukan. Selain itu, Jangan setengah-setengah, jangan jadi rata-rata. Kamu boleh saja jadi satu dari banyak orang dengan kemampuan atau bakat yang sama, tetapi jangan berhenti sebagai "pemain yang biasa-biasa saja". Kamu harus bisa lebih baik, cari sisi yang bisa kamu lakukan dengan kemampuan maksimal kamu.
Kita bisa belajar dari pengalaman sendiri karena kadang ada masalah yang kita temui lebih dari sekali. Tetapi, kita juga bisa belajar dari pengalaman orang lain karena kadang orang lain telah lebih dahulu melewati suatu masalah yangg sama persis atau mirip dengan apa yang kita hadapi. Jadi, jangan sungkan memetik hikmah dari pengalaman orang lain.
Kalau kamu pernah mendengar istilah "trial and error", artinya kita sedang berusaha mencari pengalaman. Dari pengalaman itu kita bisa mendapatkan kesimpulan penyelesaian masalah.***
Kisah Menarik di Balik Penemuan Pensil
DI tengah kemajuan ilmu dan teknologi yang amat pesat seperti sekarang ini, ternyata keberadaan benda-benda yang dianggap "kuno" tetap saja diperlukan. Sebagai contohnya adalah mesin tik manual, sampai sekarang tetap saja dicari orang. Salah satu benda lain yang bisa saja dianggap "usang" oleh sebagian besar orang, tetapi keberadaannya masih saja diperlukan dan justru terkadang amat penting, yaitu pensil. Benda ini ternyata keberadaannya tidak tergoyahkan meskipun sudah ada pulpen (pakai tinta) dan ballpen.
Pensil ternyata ditemukan secara tidak sengaja di satu perdesaan di Inggris. Pada abad ke-16, ada gumpalan bahan aneh berwarna hitam di bawah tanah di lereng Borrowdale, sebuah lembah di Lake District, Inggris Utara. Meskipun kelihatan seperti batu bara, ternyata mineral tersebut tidak dapat dibakar dan meninggalkan bekas berwarna hitam mengkilap pada permukaan ketika digoreskan, tetapi mudah dihapus. Pada awalnya, orang-orang di desa tersebut menamai mineral tersebut dengan timah hitam dan plumbago (sejenis timah). Karena teksturnya berminyak, bongkahan mineral itu lantas dibungkus dengan kulit domba dan potongan-potongan kecilnya diikatkan pada sebuah kayu.
Ada juga yang punya ide membuat potongan-potongan memanjang dan memasukkannya ke dalam sebuah wadah kayu dan mungkin inilah cikal bakal terciptanya pensil karena potongan-potongan tersebut bisa digoreskan pada permukaan apa saja. Konon pada tahun 1560, bentuk seperti pensil sudah mulai dikenal di Benua Eropa.
Pada abad ke-17, penemuan "timah hitam" di Borrowdale itu telah menjadi buah bibir sehingga banyak orang yang datang untuk mencuri sehingga pemerintah Inggris pada tahun 1752, menetapkan, pencuri "timah hitam" itu bisa dipenjarakan atau dibuang ke suatu koloni sebagai narapidana.
Sebuah penemuan mengejutkan datang pada tahun 1779. Seorang ahli kimia bangsa Swedia Carl W. Scheele mengatakan, "timah hitam" dari lereng Borrowdale itu sebenarnya bukanlah timah hitam, melainkan suatu bentuk karbon murni yang lunak. Sepuluh tahun kemudian, seorang ahli geologi Jerman Abraham G. Werner, menamakan mineral itu dengan sebutan grafit yang diambil dari kata Yunani graphein yang artinya "menulis". Jadi isi pensil itu sama sekali bukanlah timah hitam.
Dengan penemuan dari dua ilmuwan itu, "timah hitam" di lereng Borrowdale itu kini telah berubah nama menjadi grafit dan selama bertahun-tahun Inggris telah menjelma menjadi produsen pensil utama dunia.
Lantas, siapakah yang yang pertama kali menemukan bentuk pensil modern seperti sekarang ini?
Eksperimen yang dilakukan terus-menerus untuk mendapatkan campuran isi yang pas, antara lain dengan mencampur grafit, tanah liat, dan air kemudian dibentuk menjadi batangan-batangan, lalu membakarnya dalam perapian. Dengan mengubah-ubah perbandingan grafit dan tanah liat, isi pensil bisa menghasilkan gradasi warna yang berlainan.
Orang yang berjasanya adalah seorang insinyur Prancis bernama Nicolaus Jacquest Conte dan ia mematenkan penemuannya ini pada tahun 1795.
Pasti teman-teman ingin tahu kan, bagaimana caranya memasukkan isi pensil itu? Beginilah caranya, campuran bubuk grafit, tanah liat dan air, dimasukkan ke dalam pipa logam kecil dan akan keluar seperti tali panjang mirip mi. Setelah dikeringkan, isi pensil itu dipotong dan dibakar dalam perapian, lalu dicelup ke dalam minyak panas dan lilin. Sementara kayu yang dipakai sebagai pembungkusnya adalah kayu jenis aras karena ringan dan mudah diraut. Kayu tersebut digergaji menjadi lempengan-lempengan dengan diameter setengah pensil, lalu diserut dan diberi alur. Isi pensil dimasukkan ke dalam alur salah satu lempengan tadi, kemudian lempengan lainnya direkatkan, lantas dipres.
Setelah lemnya kering, lempengan-lempengan tadi dipotong menjadi pensil-pensil. Setelah dibentuk, kemudian diampelas, dicat, dan dicap sesuai dengan merek dagangnya. Dulu, sering ditambahkan dengan karet penghapus yang direkatkan di atasnya. (Nuke Arselia)***
DI tengah kemajuan ilmu dan teknologi yang amat pesat seperti sekarang ini, ternyata keberadaan benda-benda yang dianggap "kuno" tetap saja diperlukan. Sebagai contohnya adalah mesin tik manual, sampai sekarang tetap saja dicari orang. Salah satu benda lain yang bisa saja dianggap "usang" oleh sebagian besar orang, tetapi keberadaannya masih saja diperlukan dan justru terkadang amat penting, yaitu pensil. Benda ini ternyata keberadaannya tidak tergoyahkan meskipun sudah ada pulpen (pakai tinta) dan ballpen.
Pensil ternyata ditemukan secara tidak sengaja di satu perdesaan di Inggris. Pada abad ke-16, ada gumpalan bahan aneh berwarna hitam di bawah tanah di lereng Borrowdale, sebuah lembah di Lake District, Inggris Utara. Meskipun kelihatan seperti batu bara, ternyata mineral tersebut tidak dapat dibakar dan meninggalkan bekas berwarna hitam mengkilap pada permukaan ketika digoreskan, tetapi mudah dihapus. Pada awalnya, orang-orang di desa tersebut menamai mineral tersebut dengan timah hitam dan plumbago (sejenis timah). Karena teksturnya berminyak, bongkahan mineral itu lantas dibungkus dengan kulit domba dan potongan-potongan kecilnya diikatkan pada sebuah kayu.
Ada juga yang punya ide membuat potongan-potongan memanjang dan memasukkannya ke dalam sebuah wadah kayu dan mungkin inilah cikal bakal terciptanya pensil karena potongan-potongan tersebut bisa digoreskan pada permukaan apa saja. Konon pada tahun 1560, bentuk seperti pensil sudah mulai dikenal di Benua Eropa.
Pada abad ke-17, penemuan "timah hitam" di Borrowdale itu telah menjadi buah bibir sehingga banyak orang yang datang untuk mencuri sehingga pemerintah Inggris pada tahun 1752, menetapkan, pencuri "timah hitam" itu bisa dipenjarakan atau dibuang ke suatu koloni sebagai narapidana.
Sebuah penemuan mengejutkan datang pada tahun 1779. Seorang ahli kimia bangsa Swedia Carl W. Scheele mengatakan, "timah hitam" dari lereng Borrowdale itu sebenarnya bukanlah timah hitam, melainkan suatu bentuk karbon murni yang lunak. Sepuluh tahun kemudian, seorang ahli geologi Jerman Abraham G. Werner, menamakan mineral itu dengan sebutan grafit yang diambil dari kata Yunani graphein yang artinya "menulis". Jadi isi pensil itu sama sekali bukanlah timah hitam.
Dengan penemuan dari dua ilmuwan itu, "timah hitam" di lereng Borrowdale itu kini telah berubah nama menjadi grafit dan selama bertahun-tahun Inggris telah menjelma menjadi produsen pensil utama dunia.
Lantas, siapakah yang yang pertama kali menemukan bentuk pensil modern seperti sekarang ini?
Eksperimen yang dilakukan terus-menerus untuk mendapatkan campuran isi yang pas, antara lain dengan mencampur grafit, tanah liat, dan air kemudian dibentuk menjadi batangan-batangan, lalu membakarnya dalam perapian. Dengan mengubah-ubah perbandingan grafit dan tanah liat, isi pensil bisa menghasilkan gradasi warna yang berlainan.
Orang yang berjasanya adalah seorang insinyur Prancis bernama Nicolaus Jacquest Conte dan ia mematenkan penemuannya ini pada tahun 1795.
Pasti teman-teman ingin tahu kan, bagaimana caranya memasukkan isi pensil itu? Beginilah caranya, campuran bubuk grafit, tanah liat dan air, dimasukkan ke dalam pipa logam kecil dan akan keluar seperti tali panjang mirip mi. Setelah dikeringkan, isi pensil itu dipotong dan dibakar dalam perapian, lalu dicelup ke dalam minyak panas dan lilin. Sementara kayu yang dipakai sebagai pembungkusnya adalah kayu jenis aras karena ringan dan mudah diraut. Kayu tersebut digergaji menjadi lempengan-lempengan dengan diameter setengah pensil, lalu diserut dan diberi alur. Isi pensil dimasukkan ke dalam alur salah satu lempengan tadi, kemudian lempengan lainnya direkatkan, lantas dipres.
Setelah lemnya kering, lempengan-lempengan tadi dipotong menjadi pensil-pensil. Setelah dibentuk, kemudian diampelas, dicat, dan dicap sesuai dengan merek dagangnya. Dulu, sering ditambahkan dengan karet penghapus yang direkatkan di atasnya. (Nuke Arselia)***
Maknai Setiap Perbuatan
MAHABESAR Allah yang telah menjadikan kita sebagai makhluk yang paling mulia. Mahasuci Allah yang telah menakdirkan kita sebagai manusia Muslim. Kemusliman kita sesungguhnya merupakan anugerah Allah yang terbesar dalam hidup ini. Harta, tahta, dan apa pun yang kita miliki saat ini, tiada berarti apa-apa apabila anugerah kemusliman tidak kita raih. Seluruh amal orang-orang yang tidak beriman dan tidak Muslim akan sia-sia. Bersyukurlah kita kepada-Nya dengan sebaik-baiknya.
Sungguh beruntung seseorang yang terus berusaha memelihara dan meningkatkan kualitas kemuslimannya. Betapa Agung Allah yang telah menyediakan pedoman hidup bagi manusia, yang dengannya seorang Muslim dapat memelihara dan meningkatkan kemuslimannya. Allah, telah menyediakan Alquran sebagai pedoman hidup manusia beriman. Selain itu, Allah telah mengutus Rasul mulia untuk menjadi panutan dalam kehidupan seorang Muslim. Rasulullah saw. memberi contoh terbaik untuk beribadah kepada Allah.
Agar kemusliman kita terpelihara dan meningkat dari waktu ke waktu, kita harus memiliki agenda hidup yang baik. Seorang Muslim harus menata kehidupan kesehariannya. Keimanan dan keislaman itu bagaikan tanaman. Apabila tanaman tersebut disiram dan dirawat dengan baik, tanaman tersebut akan tumbuh dengan subur. Oleh karena itu, aturlah agenda hidup kita agar aktivitas yang kita lakukan benar-benar dapat memelihara dan menumbuhkan pohon keimanan dan keislaman kita.
Salah satu pilar dalam menata agenda hidup adalah dengan memaknai setiap perbuatan. Hidup kita akan dipertanggungjawabkan di hadapan Allah. Setiap detik waktu berlalu, setiap inci wilayah yang kita tempati, dan setiap apa pun yang kita gunakan akan dipertanggungjawabkan. Pertimbangkanlah segala sesuatu yang akan kita lakukan. Jangan pernah melakukan sesuatu apabila kita tidak yakin akan nilai manfaat akibat perbuatan kita. Orang sukses adalah orang yang terhindar dari perbuatan yang sia-sia.
Saudaraku yang budiman, kesuksesan kita akan sangat ditentukan oleh kemampuan dalam menyusun agenda kegiatan yang penuh manfaat. Seseorang yang tidak memiliki agenda kegiatan dalam kesehariannya, dipastikan dia akan melakukan segala sesuatu berdasarkan kondisi mood-nya atau berdasarkan kondisi di sekitarnya. Pekerjaan-pekerjaannya tidak akan tuntas, karena sering kehilangan semangat untuk menyelesaikan. Sebelum selesai mengerjakan sesuatu, dia sudah beralih ke pekerjaan lain. Apabila hal itu terus berlanjut, bukannya keberhasilan yang akan didapatkan malah kerugian terus-menerus.
Sesungguhnya Allah Swt telah menitipkan sejumlah potensi pada diri manusia. Apabila manusia mau bersikeras menggalinya, insya Allah akan memberikan manfaat yang besar, baik untuk dirinya maupun untuk orang lain dan lingkungannya. Memang, kemampuan antara seseorang dengan orang lain itu relatif berbeda. Akan tetapi, yakinlah bahwa sebenarnya tidak ada manusia yang bodoh kalau mau belajar dan tidak ada manusia yang akan miskin kalau mau berusaha dengan gigih.
Pastikan, tiada satu perbuatan pun yang kita lakukan melainkan ada manfaatnya. Ingatlah! Bahwa perbuatan yang kita lakukan semuanya akan dipertanggungjawabkan di hadapan Allah Swt.
Kemampuan menghadirkan perbuatan yang bermakna sangat ditentukan juga oleh kemampuan membuat perencanaan. Perencanaan yang baik akan menjadi modal besar untuk kebermaknaan perbuatan kita. Kita sepakat dengan satu ungkapan yang terkenal, gagal dalam merencanakan sama dengan merencanakan kegagalan. Faktanya, banyak orang yang gagal dalam pekerjaannya karena ternyata mereka tidak merencanakan pekerjaan tersebut dengan baik.
Oleh karena itu, orang yang segenap aktivitas hidupnya terencana dengan baik, ia akan selalu melakukan sesuatu dengan efektif, efisien, hemat biaya, tenaga, pikiran, dan emosi, karena segalanya sudah terukur. Akibatnya, manfaat dari perbuatan tersebut akan dapat diraih dengan maksimal. Untuk itu, marilah kita biasakan tidak bertindak sporadis, tidak asal pikir, tidak asal mau, tidak asal ingin, karena kita hanya akan bertindak berdasarkan perencanaan yang matang disertai dengan data yang akurat lagi lengkap.
Selain rencana yang baik, modal untuk memaknai perbuatan adalah kemampuan seseorang untuk mengambil pelajaran dari apa yang telah dilakukannya. Ada pepatah mengatakan, seekor keledai tidak akan jatuh dua kali pada lubang yang sama. Artinya, kita hendaknya dapat mengevaluasi segala perbuatan, sehingga kita dapat mengambil hikmah dari apa pun yang terjadi. Itulah modal besar untuk memaknai perbuatan kita selanjutnya.
Saudaraku, apabila syarat kebermaknaan perbuatan dapat dipenuhi dengan lengkap, pasti setiap pekerjaan kita akan memberikan nilai manfaat yang tidak sedikit. Perbuatan yang memberi manfaat, terlebih buat orang lain, maka nilainya akan sangat tinggi di sisi Allah. Berbahagialah orang yang dari tangannya dan perbuatannya menjadikan orang lain mendapat berbagai manfaat.
Sesungguhnya, semua kesuksesan terjadi karena izin Allah Swt. Ketika mencapai kesuksesan, hendaklah kita selalu bersyukur kepada Allah, jangan sombong, dan merasa lebih hebat dibandingkan yang lain. Orang selalu tawadu akan memahami benar bahwa segala yang diraihnya karena rida Allah semata. Ia juga tahu betul bahwa yang ingin diraihnya hanyalah rida Allah. Tanpa itu, apalah arti kesuksesannya. Tentu kesuksesan tersebut tidak akan bermakna. Wallahua`lam.***
MAHABESAR Allah yang telah menjadikan kita sebagai makhluk yang paling mulia. Mahasuci Allah yang telah menakdirkan kita sebagai manusia Muslim. Kemusliman kita sesungguhnya merupakan anugerah Allah yang terbesar dalam hidup ini. Harta, tahta, dan apa pun yang kita miliki saat ini, tiada berarti apa-apa apabila anugerah kemusliman tidak kita raih. Seluruh amal orang-orang yang tidak beriman dan tidak Muslim akan sia-sia. Bersyukurlah kita kepada-Nya dengan sebaik-baiknya.
Sungguh beruntung seseorang yang terus berusaha memelihara dan meningkatkan kualitas kemuslimannya. Betapa Agung Allah yang telah menyediakan pedoman hidup bagi manusia, yang dengannya seorang Muslim dapat memelihara dan meningkatkan kemuslimannya. Allah, telah menyediakan Alquran sebagai pedoman hidup manusia beriman. Selain itu, Allah telah mengutus Rasul mulia untuk menjadi panutan dalam kehidupan seorang Muslim. Rasulullah saw. memberi contoh terbaik untuk beribadah kepada Allah.
Agar kemusliman kita terpelihara dan meningkat dari waktu ke waktu, kita harus memiliki agenda hidup yang baik. Seorang Muslim harus menata kehidupan kesehariannya. Keimanan dan keislaman itu bagaikan tanaman. Apabila tanaman tersebut disiram dan dirawat dengan baik, tanaman tersebut akan tumbuh dengan subur. Oleh karena itu, aturlah agenda hidup kita agar aktivitas yang kita lakukan benar-benar dapat memelihara dan menumbuhkan pohon keimanan dan keislaman kita.
Salah satu pilar dalam menata agenda hidup adalah dengan memaknai setiap perbuatan. Hidup kita akan dipertanggungjawabkan di hadapan Allah. Setiap detik waktu berlalu, setiap inci wilayah yang kita tempati, dan setiap apa pun yang kita gunakan akan dipertanggungjawabkan. Pertimbangkanlah segala sesuatu yang akan kita lakukan. Jangan pernah melakukan sesuatu apabila kita tidak yakin akan nilai manfaat akibat perbuatan kita. Orang sukses adalah orang yang terhindar dari perbuatan yang sia-sia.
Saudaraku yang budiman, kesuksesan kita akan sangat ditentukan oleh kemampuan dalam menyusun agenda kegiatan yang penuh manfaat. Seseorang yang tidak memiliki agenda kegiatan dalam kesehariannya, dipastikan dia akan melakukan segala sesuatu berdasarkan kondisi mood-nya atau berdasarkan kondisi di sekitarnya. Pekerjaan-pekerjaannya tidak akan tuntas, karena sering kehilangan semangat untuk menyelesaikan. Sebelum selesai mengerjakan sesuatu, dia sudah beralih ke pekerjaan lain. Apabila hal itu terus berlanjut, bukannya keberhasilan yang akan didapatkan malah kerugian terus-menerus.
Sesungguhnya Allah Swt telah menitipkan sejumlah potensi pada diri manusia. Apabila manusia mau bersikeras menggalinya, insya Allah akan memberikan manfaat yang besar, baik untuk dirinya maupun untuk orang lain dan lingkungannya. Memang, kemampuan antara seseorang dengan orang lain itu relatif berbeda. Akan tetapi, yakinlah bahwa sebenarnya tidak ada manusia yang bodoh kalau mau belajar dan tidak ada manusia yang akan miskin kalau mau berusaha dengan gigih.
Pastikan, tiada satu perbuatan pun yang kita lakukan melainkan ada manfaatnya. Ingatlah! Bahwa perbuatan yang kita lakukan semuanya akan dipertanggungjawabkan di hadapan Allah Swt.
Kemampuan menghadirkan perbuatan yang bermakna sangat ditentukan juga oleh kemampuan membuat perencanaan. Perencanaan yang baik akan menjadi modal besar untuk kebermaknaan perbuatan kita. Kita sepakat dengan satu ungkapan yang terkenal, gagal dalam merencanakan sama dengan merencanakan kegagalan. Faktanya, banyak orang yang gagal dalam pekerjaannya karena ternyata mereka tidak merencanakan pekerjaan tersebut dengan baik.
Oleh karena itu, orang yang segenap aktivitas hidupnya terencana dengan baik, ia akan selalu melakukan sesuatu dengan efektif, efisien, hemat biaya, tenaga, pikiran, dan emosi, karena segalanya sudah terukur. Akibatnya, manfaat dari perbuatan tersebut akan dapat diraih dengan maksimal. Untuk itu, marilah kita biasakan tidak bertindak sporadis, tidak asal pikir, tidak asal mau, tidak asal ingin, karena kita hanya akan bertindak berdasarkan perencanaan yang matang disertai dengan data yang akurat lagi lengkap.
Selain rencana yang baik, modal untuk memaknai perbuatan adalah kemampuan seseorang untuk mengambil pelajaran dari apa yang telah dilakukannya. Ada pepatah mengatakan, seekor keledai tidak akan jatuh dua kali pada lubang yang sama. Artinya, kita hendaknya dapat mengevaluasi segala perbuatan, sehingga kita dapat mengambil hikmah dari apa pun yang terjadi. Itulah modal besar untuk memaknai perbuatan kita selanjutnya.
Saudaraku, apabila syarat kebermaknaan perbuatan dapat dipenuhi dengan lengkap, pasti setiap pekerjaan kita akan memberikan nilai manfaat yang tidak sedikit. Perbuatan yang memberi manfaat, terlebih buat orang lain, maka nilainya akan sangat tinggi di sisi Allah. Berbahagialah orang yang dari tangannya dan perbuatannya menjadikan orang lain mendapat berbagai manfaat.
Sesungguhnya, semua kesuksesan terjadi karena izin Allah Swt. Ketika mencapai kesuksesan, hendaklah kita selalu bersyukur kepada Allah, jangan sombong, dan merasa lebih hebat dibandingkan yang lain. Orang selalu tawadu akan memahami benar bahwa segala yang diraihnya karena rida Allah semata. Ia juga tahu betul bahwa yang ingin diraihnya hanyalah rida Allah. Tanpa itu, apalah arti kesuksesannya. Tentu kesuksesan tersebut tidak akan bermakna. Wallahua`lam.***
Langganan:
Postingan (Atom)