Ternyata... Burger bukan Makanan Asli Amerika

AHH... siapa sih yang tak tergoda aroma burger? Makanan berbentuk bulat, empuk, di tengah-tengahnya terselip gumpalan daging, saus keju, dan saus tomat, ditambah selembar daun selada, mentimun, dan tomat. Ketika rotinya masih panas... maknyuss sekali!

Biasanya, kita menjumpai burger di cabang-cabang rumah makan siap saji asal Amerika yang ada di kota kita. Nah, kalau kita iseng-iseng bertanya tentang asal muasal makanan ini, pelayannya pasti deh bakal menjawab..., "Ini dari Amerika". Untuk itu, secara otomatis kita pun menyangka bahwa burger merupakan makanan asli orang Amerika.

Padahal, sebetulnya burger berawal dari hamburger yang dagingnya memakai daging babi. Nah, karena mayoritas orang Indonesia beragama Islam, jarang ada hamburger dijual bebas. Daging babi kan haram dimakan oleh umat Islam. Jadinya, di kita ini banyaknya adalah burger, cheese burger (berisi keju), fish burger (daging ikan). Nah, hamburger berasal dari istilah "hamburg". Hamburg adalah nama salah satu kota di Jerman. Pada mulanya, hamburger memang merupakan makanan asli penduduk Kota Hamburg. Mereka menyebutnya steak hamburger. Lalu, tahun 1850-an hamburger ikut terbawa oleh orang Jerman yang berimigrasi ke Amerika. Ternyata, orang Amerika sangat menggemari hamburger ini.

Tidak lebih dari sepuluh tahun sejak diperkenalkan di Amerika, hamburger jadi makanan populer dan menjadi makanan favorit rakyat jelata. Di mana-mana, berdirilah kedai-kedai hamburger. Begitu populernya, sehingga hamburger dianggap sebagai makanan khas Amerika.

Oh, ya perlu sobat-sobat tahu nih. Cita rasa hamburger mengalami perkembangan juga. Saat itu, rasa hamburger belum seperti sekarang. Rotinya berserat kasar sehingga terasa agak keras. Bagian dalam roti berwarna kuning atau sedikit kecokelatan sehingga lebih mirip kue bolu ketimbang roti. Selain itu, aroma pemuai rotinya agak menyengat. Sobat-sobat, agar mengembang dengan baik, adonan roti hamburger memang biasa dibubuhi pemuai. Dulu, isi hamburger pun itu-itu saja, belum ada variasi lainnya.

Selama puluhan tahun para juru masak memikirkan bagaimana caranya mengolah roti hamburger yang paling lezat. Setelah melalui berbagai percobaan, tahun 1940-an terciptalah roti hamburger yang empuk, berserat lembut, dan bagian dalamnya berwarna putih bersih. Hanya, aroma pemuai rotinya masih tercium. Baru tahun 1970-an terciptalah roti yang lebih sempurna, beraroma harum, tanpa bau pemuai roti.

Setelah menyiapkan bahan roti yang enak, para ahli masak Amerika mulai membuat berbagai variasi hamburger. Misalnya dengan menambahkan keju bubuk, biji wijen goreng, biji jagung manis, atau acar mentimun. Rasa dan aromanya jadi semakin kaya. Tentu saja, semakin lezat!

Tahun 1990-an, rumah-rumah makan yang menjajakan hamburger, seperti Mc. Donald`s, Wendy`s, dan Burger King yang berpusat di Amerika mulai membuka cabang-cabang di berbagai kota di dunia, termasuk juga di Indonesia. Karena dikembangkan oleh orang Amerika, orang lebih mengenal hamburger sebagai makanan Amerika, bukan dari Jerman.

Di Indonesia, burger terdiri dari berbagai variasi. Rasanya bermacam-macam, harganya pun ada yang mahal, ada juga yang murah meriah. Namun, semuanya memiliki ciri sama, berbentuk bulat dengan gumpalan daging di tengah-tengahnya, ditambah sedikit sayuran.

Selain hamburger, ada juga makanan Jerman jenis lain yang dikira asli asal Amerika, yakni hot dog. Kalian pasti sudah mengenal makanan jenis ini kan? Bentuknya berupa roti lonjong yang tengah-tengahnya diisi sosis. Hot dog ini memiliki nama asli frankfurter karena memang berasal dari Kota Frankfurt, Jerman. Nama lainnya adalah Wiener.

Hot Dog baru dibawa ke Amerika sekitar tahun 1900, dan lagi-lagi sangat disukai rakyat Amerika. Pada mulanya, di Jerman, makanan ini biasa dihidangkan pada saat pesta kebun para bangsawan. Namun, setelah populer di Amerika, hot dog bisa dimakan kapan saja.

Nah sobat, siapa yang ingin makan burger sekarang? Kalau memang mau, ya beli aja sendiri, hehe...

Tidak ada komentar:

Posting Komentar