Tidur Dalam Gelap Cegah Depresi
Jangan pernah anggap remeh kehadiran lampu dalam kamar. Selain ber-fungsi sebagai alat pe-nerangan, tata cahaya juga ikut memengaruhi psikologis kita. Sebuah riset menunjukkan, tidur dalam kondisi kamar yang terang bisa memengaruhi mood seseorang. Tracy Bedrosian, penulis pendamping penelitian Ohio State University, Amerika menga-takan lampu di kamar tidur dapat memicu perilaku depresif. Hal ini dikuatkan hasil diskusi konferensi tahunan Society for Neuroscience yang menyebutkan lampu bisa menyebabkan gangguan mental yang serius. Penelitian dilakukan terhadap tikus yang diberi cahaya lampu selama delapan jam pada saat mereka tidur. Pemberian lampu itu dilakukan dalam periode delapan minggu berturut-turut. Hasilnya, tikus percobaan yang terpapar lampu dim selama mereka tidur, menunjukkan gejala depresi. Perilaku itu dibandingkan dengan tikus yang tidak diberi cahaya lampu. Peneliti syaraf Dr. Randy Nelson menambahkan, lampu yang diberikan pada tikus itu sama dengan lampu yang digunakan orang pada umumnya, yakni lampu dengan tingkat pencahayaan rendah. Peneliti menyimpulkan, kondisi tidur yang baik seharusnya gelap gulita. "Bahkan, lampu yang redup sekalipun bisa menyebabkan perubahan kimiawi di otak, terlebih setelah kondisi tidur selama 8 jam. Dalam jangka panjang hal ini bisa menyebabkan rasa depresi," ujarnya.
Al Zahrawi (936 - 1013) Sang Bapak Ilmu Bedah
Ketika peradaban Islam berjaya di Andalusia (sekarang Spanyol) , Cordoba (suatu wilayah di Spanyol) menjadi tempat favorit bagi orang-orang Eropa yang akan menjalani operasi bedah. Salah satu tokoh yang berkontribusi signifikan bagi perkembangan ilmu bedah adalah Abu Al Qasim Khalaf Ibn Al Abbas Al Zahrawi atau di Barat dikenal sebagai Abulcasis.
Al Zahrawi lahir di kota Al Zahra, enam mil sebelah barat laut Cordoba. Al Zahrawi menjalani sebagian besar masa hidupnya di Cordoba, tempat ia belajar, mengajar, dan berpraktik kedokteran.
Selain termasyhur sebagai dokter yang hebat, Al Zahrawi juga dikenal sebagai Muslim yang taat. Hidupnya bagai seorang sufi. Ia kebanyakan melakukan pengobatan secara cuma-cuma karena menganggap melakukan pengobatan kepada para pasiennya merupakan bagian dari amal atau sedekah. Ia mengingatkan para mahasiswanya--yang dipanggilnya dengan sebutan "anak-anakku"--akan pentingnya hubungan baik antara dokter dan pasiennya.
Ia juga menekankan pentingnya merawat pasien sebaik mungkin tanpa membedakan status sosial. Dia mendorong observasi yang teliti pada kasus-kasus individual agar tercapai diagnosis yang akurat dan perawatan terbaik. Al Zahrawi pun selalu mengingatkan agar para dokter berpegang pada norma dan etika kedokteran dan tidak mengguna-kan profesi dokter hanya untuk meraup keuntungan materi.
Karya terbaik Al Zahrawi adalah Kitab Al Tasrif yang rampung pada tahun 1000. Buku yang terdiri atas tiga puluh volume ini membahas berbagai masalah medis yang luas seperti ilmu bedah, ortopedi, optamologi, farmakologi, kedokteran gigi, ilmu gizi, obstetri, dan lain-lain. Al Zahrawi memperkenalkan lebih dari dua ratus alat bedah. Sebagian besar di antaranya merupakan karya orisinal yang belum pernah digunakan sebelumnya dan beberapa di antaranya masih digunakan dalam pembedahan modern.
Beberapa peralatan bedah hasil karya Al Zahrawi di antaranya peralatan bedah gigi, benang bedah, jarum bedah, pisau bedah, currete, retraktor, specula, surgical rod, alat untuk menjahit bagian dalam tubuh, alat untuk mengeluarkan batu dalam kandung kemih, alat untuk memeriksa telinga, alat untuk membantu persalinan, dan lain-lain. Penemuan penting lain dari Al Zahrawi adalah perban dan plester yang penting dalam tindakan pertolongan pertama. Al Zahrawi pulalah yang menemukan gips untuk perawatan tulang.
Kitab Al Tasrif juga membahas penyiapan obat-obatan yang diperlukan untuk penyembuhan pascaoperasi dengan teknik sublimasi dan distilasi. Kitab ini juga merupakan buku yang pertama tercatat yang menjelaskan sifat-sifat turunan hemophilia.
Al Zahrawi juga berjasa dalam bidang kosmetika. Produk-produk seperti deodoran, hand lotion, dan pewarna rambut merupakan hasil pengembangan dari karya Al Zahrawi.
Kitab Al Tasrif kemudian diterjemahkan ke dalam bahasa Latin dan Ibrani. Selama 500 tahun karya Al Zahrawi menjadi sumber pengetahuan medis bagi Eropa, menjadi rujukan para dokter dan ahli bedah dan menjadi teks medis utama di berbagai universitas di Eropa
Sebagai penghormatan terhadap Al Zahrawi, sebuah jalan di Corodoba di beri nama "Calle Albucasis". Di jalan ini terdapat rumah nomor 6 yang merupakan tempat tinggal Al Zahrawi. Kini rumah ini menjadi cagar budaya yang dilindungi Badan Kepariwisataan Spanyol.
Ketika peradaban Islam berjaya di Andalusia (sekarang Spanyol) , Cordoba (suatu wilayah di Spanyol) menjadi tempat favorit bagi orang-orang Eropa yang akan menjalani operasi bedah. Salah satu tokoh yang berkontribusi signifikan bagi perkembangan ilmu bedah adalah Abu Al Qasim Khalaf Ibn Al Abbas Al Zahrawi atau di Barat dikenal sebagai Abulcasis.
Al Zahrawi lahir di kota Al Zahra, enam mil sebelah barat laut Cordoba. Al Zahrawi menjalani sebagian besar masa hidupnya di Cordoba, tempat ia belajar, mengajar, dan berpraktik kedokteran.
Selain termasyhur sebagai dokter yang hebat, Al Zahrawi juga dikenal sebagai Muslim yang taat. Hidupnya bagai seorang sufi. Ia kebanyakan melakukan pengobatan secara cuma-cuma karena menganggap melakukan pengobatan kepada para pasiennya merupakan bagian dari amal atau sedekah. Ia mengingatkan para mahasiswanya--yang dipanggilnya dengan sebutan "anak-anakku"--akan pentingnya hubungan baik antara dokter dan pasiennya.
Ia juga menekankan pentingnya merawat pasien sebaik mungkin tanpa membedakan status sosial. Dia mendorong observasi yang teliti pada kasus-kasus individual agar tercapai diagnosis yang akurat dan perawatan terbaik. Al Zahrawi pun selalu mengingatkan agar para dokter berpegang pada norma dan etika kedokteran dan tidak mengguna-kan profesi dokter hanya untuk meraup keuntungan materi.
Karya terbaik Al Zahrawi adalah Kitab Al Tasrif yang rampung pada tahun 1000. Buku yang terdiri atas tiga puluh volume ini membahas berbagai masalah medis yang luas seperti ilmu bedah, ortopedi, optamologi, farmakologi, kedokteran gigi, ilmu gizi, obstetri, dan lain-lain. Al Zahrawi memperkenalkan lebih dari dua ratus alat bedah. Sebagian besar di antaranya merupakan karya orisinal yang belum pernah digunakan sebelumnya dan beberapa di antaranya masih digunakan dalam pembedahan modern.
Beberapa peralatan bedah hasil karya Al Zahrawi di antaranya peralatan bedah gigi, benang bedah, jarum bedah, pisau bedah, currete, retraktor, specula, surgical rod, alat untuk menjahit bagian dalam tubuh, alat untuk mengeluarkan batu dalam kandung kemih, alat untuk memeriksa telinga, alat untuk membantu persalinan, dan lain-lain. Penemuan penting lain dari Al Zahrawi adalah perban dan plester yang penting dalam tindakan pertolongan pertama. Al Zahrawi pulalah yang menemukan gips untuk perawatan tulang.
Kitab Al Tasrif juga membahas penyiapan obat-obatan yang diperlukan untuk penyembuhan pascaoperasi dengan teknik sublimasi dan distilasi. Kitab ini juga merupakan buku yang pertama tercatat yang menjelaskan sifat-sifat turunan hemophilia.
Al Zahrawi juga berjasa dalam bidang kosmetika. Produk-produk seperti deodoran, hand lotion, dan pewarna rambut merupakan hasil pengembangan dari karya Al Zahrawi.
Kitab Al Tasrif kemudian diterjemahkan ke dalam bahasa Latin dan Ibrani. Selama 500 tahun karya Al Zahrawi menjadi sumber pengetahuan medis bagi Eropa, menjadi rujukan para dokter dan ahli bedah dan menjadi teks medis utama di berbagai universitas di Eropa
Sebagai penghormatan terhadap Al Zahrawi, sebuah jalan di Corodoba di beri nama "Calle Albucasis". Di jalan ini terdapat rumah nomor 6 yang merupakan tempat tinggal Al Zahrawi. Kini rumah ini menjadi cagar budaya yang dilindungi Badan Kepariwisataan Spanyol.
PUISI UNTUKMU
Cinta mungkin akan meninggalkan hatimu bagaikan kepingan kaca, tapi tancapkan dalam pikiranmu, bahwa ada seseorang yang akan bersedia untuk menambal lukamu dengan mengumpulkan kembali pecahan kaca itu. Sehingga kamu akan menjadi utuh kembali.
Aku ingin mencintaimu dengan sederhana.....
seperti kata yang tak sempat diucapkan kayu kepada api...
yang menjadikannya abu......
aku ingin mencintaimu dengan sederhana....
seperti isyarat yang tak sempat dikirim awan kepada hujan......
yang menjadikannya tiada......
Cinta mungkin akan meninggalkan hatimu bagaikan kepingan kaca, tapi tancapkan dalam pikiranmu, bahwa ada seseorang yang akan bersedia untuk menambal lukamu dengan mengumpulkan kembali pecahan kaca itu. Sehingga kamu akan menjadi utuh kembali.
Aku ingin mencintaimu dengan sederhana.....
seperti kata yang tak sempat diucapkan kayu kepada api...
yang menjadikannya abu......
aku ingin mencintaimu dengan sederhana....
seperti isyarat yang tak sempat dikirim awan kepada hujan......
yang menjadikannya tiada......
Teknologi "Touchscreen" Terus Dikembangkan
Kata touchscreen akhir-akhir ni sering kita dengar, terutama berkaitan dengan teknologi gadget yang kian cangggih. Teknologi touchscreen atau sering juga disebut layar sentuh memang cukup unik, karena begitu layar (screen) disentuh langsung pindah menu. Teknologi touchscreen terus berkembang dari waktu ke waktu. Jika dulu teknologi ini dipatenkan oleh pihak-pihak tertentu, pada sekitar 1980-an hak paten tersebut, telah berakhir dan teknologi ini menjadi milik umum yang bebas dikembangkan. Maka dari itu, teknologi ini cukup banyak digunakan untuk memenuhi berbagai kebutuhan.
Berikut ini adalah beberapa teknologi lyar sentuh yang masing-masing memiliki fungsi dan kegunaannya tersendiri dalam aplikasinya:
"Resistive touchscreen"
Touchscreen yang termasuk dalam jenis ini, layarnya ditutupi lapisan tipis berwarna metalik yang bersifat konduktif dan resistif terhadap sinyal-sinyal listrik.Lapisan konduktif adalah lapisan yang bersifat mudah mengantarkan sinyal listrik. Pada lapisan ini mengalir arus listrik yang bertugas sebagai arus referensi. Sementara lapisan resistif gunanya untuk menahan arus listrik.
Kedua lapisan ini dipisahkan oleh bintik-bintik transparan pemisah. Jadi, dalam keadaan normal dua lapisan ini terpisah satu sama lain. Ketika terjadi sentuhan kedua lapisan ini, dipaksa untuk saling berkontak langsung secara fisik. Karena adanya kontak antara lapisan konduktif dan resistif, maka akan terjadi gangguan pada arus listrik referensi tersebut. Efek dari gangguan ini pada lapisan konduktif adalah terjadi perubahan arus-arus listriknya sebagai reaksi dari sebuah kejadian sentuhan. Perubahan nilai arus referensi ini kemudian dilaporkan ke controllernya untuk di proses lebih lanjut lagi.
Informasi sentuhan tadi diolah secara matematis oleh controller, sehingga menghasilkan satu koordinat dan posisi yang akurat dari sentuhan tersebut. Selanjutnya informasi ini diintegrasikan dengan program lain, sehingga menjadi aplikasi yang mudah digunakan.
Touchscreen monitor yang dirancang dengan menggunakan media jenis ini secara umum cukup nyaman digunakan, tetapi ada juga kekurangan dari teknologi ini. Layar yang dihasilkan oleh teknologi ini hanya memiliki tingkat kejernihan gambar sebesar 75 persen , sehingga monitor akan tampak kurang jernih.
"Capasitive touchscreen"
Teknologi layar sentuh jenis ini memiliki cara kerja yang cukup rumit, tetapi sangat andal dalam ketahanan dan kejernihannya. Capasitive touchscreen memiliki satu lapisan pembungkus yang merupakan kunci dari cara kerjanya, yaitu pembungkus bersifat capasitive pada seluruh permukaannya.Panel layar sentuh ini dilengkapi dengan satu lapisan pembungkus berbahan indium tinoxide, yang dapat meneruskan arus listrik secara kontinu untuk kemudian ditujukan ke sensornya.
Lapisan ini dapat memanfaatkan sifat capacitive dari tangan atau tubuh manusia, maka dari itu lapisan ini dipekerjakan sebagai sensor sentuhan dalam teknologi jenis ini. Ketika lapisan berada dalam status normal (tanpa ada sentuhan tangan), sensor akan mengingat satu nilai arus listrik yang dijadikan referensi. Ketika jari tangan Anda menyentuh permukaan lapisan ini, maka nilai referensi tersebut berubah, karena ada arus-arus listrik yang berubah yang masuk ke sensor. Informasi dari kejadian ini yang berupa arus listrik akan diterima oleh sensor yang akan diteruskan ke satu controller. Sementara Controller ini berfungsi untuk meneruskan informasi tersebut ke mesin mengalkulasi posisi dari gangguan atau sentuhan tersebut. Proses kalkulasi posisi akan dimulai di sini.
Kalkulasi ini menggunakan posisi dari ke empat titik sudut pada panel layar sentuh sebagai referensinya. Ketika hasil perhitungannya didapat, maka koordinat dan posisi dari sentuhan tadi dapat diketahui dengan baik. Akhirnya, informasi dari posisi tersebut akan diintegrasikan dengan program lain untuk menjalankan satu aplikasi. ***
Kata touchscreen akhir-akhir ni sering kita dengar, terutama berkaitan dengan teknologi gadget yang kian cangggih. Teknologi touchscreen atau sering juga disebut layar sentuh memang cukup unik, karena begitu layar (screen) disentuh langsung pindah menu. Teknologi touchscreen terus berkembang dari waktu ke waktu. Jika dulu teknologi ini dipatenkan oleh pihak-pihak tertentu, pada sekitar 1980-an hak paten tersebut, telah berakhir dan teknologi ini menjadi milik umum yang bebas dikembangkan. Maka dari itu, teknologi ini cukup banyak digunakan untuk memenuhi berbagai kebutuhan.
Berikut ini adalah beberapa teknologi lyar sentuh yang masing-masing memiliki fungsi dan kegunaannya tersendiri dalam aplikasinya:
"Resistive touchscreen"
Touchscreen yang termasuk dalam jenis ini, layarnya ditutupi lapisan tipis berwarna metalik yang bersifat konduktif dan resistif terhadap sinyal-sinyal listrik.Lapisan konduktif adalah lapisan yang bersifat mudah mengantarkan sinyal listrik. Pada lapisan ini mengalir arus listrik yang bertugas sebagai arus referensi. Sementara lapisan resistif gunanya untuk menahan arus listrik.
Kedua lapisan ini dipisahkan oleh bintik-bintik transparan pemisah. Jadi, dalam keadaan normal dua lapisan ini terpisah satu sama lain. Ketika terjadi sentuhan kedua lapisan ini, dipaksa untuk saling berkontak langsung secara fisik. Karena adanya kontak antara lapisan konduktif dan resistif, maka akan terjadi gangguan pada arus listrik referensi tersebut. Efek dari gangguan ini pada lapisan konduktif adalah terjadi perubahan arus-arus listriknya sebagai reaksi dari sebuah kejadian sentuhan. Perubahan nilai arus referensi ini kemudian dilaporkan ke controllernya untuk di proses lebih lanjut lagi.
Informasi sentuhan tadi diolah secara matematis oleh controller, sehingga menghasilkan satu koordinat dan posisi yang akurat dari sentuhan tersebut. Selanjutnya informasi ini diintegrasikan dengan program lain, sehingga menjadi aplikasi yang mudah digunakan.
Touchscreen monitor yang dirancang dengan menggunakan media jenis ini secara umum cukup nyaman digunakan, tetapi ada juga kekurangan dari teknologi ini. Layar yang dihasilkan oleh teknologi ini hanya memiliki tingkat kejernihan gambar sebesar 75 persen , sehingga monitor akan tampak kurang jernih.
"Capasitive touchscreen"
Teknologi layar sentuh jenis ini memiliki cara kerja yang cukup rumit, tetapi sangat andal dalam ketahanan dan kejernihannya. Capasitive touchscreen memiliki satu lapisan pembungkus yang merupakan kunci dari cara kerjanya, yaitu pembungkus bersifat capasitive pada seluruh permukaannya.Panel layar sentuh ini dilengkapi dengan satu lapisan pembungkus berbahan indium tinoxide, yang dapat meneruskan arus listrik secara kontinu untuk kemudian ditujukan ke sensornya.
Lapisan ini dapat memanfaatkan sifat capacitive dari tangan atau tubuh manusia, maka dari itu lapisan ini dipekerjakan sebagai sensor sentuhan dalam teknologi jenis ini. Ketika lapisan berada dalam status normal (tanpa ada sentuhan tangan), sensor akan mengingat satu nilai arus listrik yang dijadikan referensi. Ketika jari tangan Anda menyentuh permukaan lapisan ini, maka nilai referensi tersebut berubah, karena ada arus-arus listrik yang berubah yang masuk ke sensor. Informasi dari kejadian ini yang berupa arus listrik akan diterima oleh sensor yang akan diteruskan ke satu controller. Sementara Controller ini berfungsi untuk meneruskan informasi tersebut ke mesin mengalkulasi posisi dari gangguan atau sentuhan tersebut. Proses kalkulasi posisi akan dimulai di sini.
Kalkulasi ini menggunakan posisi dari ke empat titik sudut pada panel layar sentuh sebagai referensinya. Ketika hasil perhitungannya didapat, maka koordinat dan posisi dari sentuhan tadi dapat diketahui dengan baik. Akhirnya, informasi dari posisi tersebut akan diintegrasikan dengan program lain untuk menjalankan satu aplikasi. ***
"Bhut Jolokia" Cabai Terpedas di Dunia
Konsumen cabai di Indonesia saat ini benar-benar tengah dilanda kecemasan. Bayangkan, untuk mengonsumsi sambal atau rendang sementara waktu terpaksa harus mengurangi volume buah pedas ini karena harganya selangit mencapai Rp 100.000/kg. Buah bumbu penyedap ini, harganya merangkak terus karena di daerah sentra pertaniannya sedang kosong. Kekosongan terjadi oleh bencana alam banjir dan kekeringan. Di beberapa daerah sentra cabai juga terkena bencana erupsi, Merapi atau Bromo
Terlepas dari kenaikan harga yang membubung, peneliti di New Mexico State University, Amerika Serikat, meneliti cabai terpedas di dunia. Dari penelitian itu mereka menemukan bhut jolokia sebagai cabai terpedas di dunia. Cabai ini mengalahkan 275 species lainnya, yang dikoleksi dari berbagai belahan bumi, khususnya daerah tropis dan subtropis.
Buah chilicile lada ini berdasarkan sejarah awalnya berasal dari negara bagian Assam, India. Atas rekor rasanya tersebut, tanaman ini menerima penghargaan dari Guinness World Records , sebagai bentuk pengakuan rasa cabai terpanas di dunia melewati juara sebelumnya red savina.
Dalam uji replikasi unit panas dan pedas, Scoville (SHUs), bhut jolokia mencapai satu juta SHUs. Sukarelawan yang mencoba mengonsumsinya bisa pingsan selama tiga hari tiga malam karena panas dan sakit perut. Juara sebelumnya savina merah (red savina), yang rasa pedasnya diukur hanya mencapai angka 577.000 SHUs. Dr. Paulus Bosland, Direktur Chili Pepper Institute di New Mexico State University Departemen Ilmu Tanaman dan Lingkungan memperoleh benih bhut jolokia saat berkunjung ke India pada tahun 2001.
Bosland mengungkapkan, sejak tanaman bhut jolokia ditemukan untuk menghindari serangan hama serangga dibiakkan di bawah kandang kelinci selama tiga tahun. Tujuannya untuk menghasilkan benih yang cukup, untuk menyelesaikan tes lapangan yang diperlukan. "Nama bhut jolokia diterjemahkan dari bahasa aslinya, berarti `hantu chile`," kata Bosland.
Ia menambahkan, konsentrasi panas bhut jolokia cenderung digunakan pada industri makanan sebagai bumbu atau obat penahan rasa sakit, dalam kemasan makanan spesial. Bila dibandingkan dengan cabai keriting, yang sering digunakan untuk bumbu balado masakan Padang, rasanya tidak ada apa-apanya. Bagi orang dengan sindrom iritasi usus besar karena sentuhan rasa pedas/panas sebaiknya jangan coba-coba menyentuh makanan ini karena bisa timbul rasa sakit lebih tinggi daripada rasa pedas biasanya. Penelitian lengkap dan jumlah reseptor rasa sakit cabai, menurut hasil penelitian akan diterbitkan, 11 Juni 2011.
Penelitian dikembangkan kepada para konsumen, yang harus mendapatkan terapi khusus. Satu dari lima orang dewasa Inggris, memiliki sindrom iritasi usus (IBS), setelah mengonsumsi cabai. kondisi ksehatannya sangat menghawatirkan. Gejala IBS meliputi nyeri perut, kembung, dan masalah usus seperti sembelit atau diare. Penelitian sementara baru menunjukkan bahwa orang dengan gejala IBS memiliki berbagai tingkatan yang biasanya menyerang serabut saraf reseptor. Untuk meneliti lebih jauh dampak dari makanan pedas ini, para peneliti berhasil memisahkan senyawa pedas. Rasa pedas itu dapat diurai menjadi dua bagian protein yaitu, TPRV I "antagonis" dan "Capcaisin".***
Konsumen cabai di Indonesia saat ini benar-benar tengah dilanda kecemasan. Bayangkan, untuk mengonsumsi sambal atau rendang sementara waktu terpaksa harus mengurangi volume buah pedas ini karena harganya selangit mencapai Rp 100.000/kg. Buah bumbu penyedap ini, harganya merangkak terus karena di daerah sentra pertaniannya sedang kosong. Kekosongan terjadi oleh bencana alam banjir dan kekeringan. Di beberapa daerah sentra cabai juga terkena bencana erupsi, Merapi atau Bromo
Terlepas dari kenaikan harga yang membubung, peneliti di New Mexico State University, Amerika Serikat, meneliti cabai terpedas di dunia. Dari penelitian itu mereka menemukan bhut jolokia sebagai cabai terpedas di dunia. Cabai ini mengalahkan 275 species lainnya, yang dikoleksi dari berbagai belahan bumi, khususnya daerah tropis dan subtropis.
Buah chilicile lada ini berdasarkan sejarah awalnya berasal dari negara bagian Assam, India. Atas rekor rasanya tersebut, tanaman ini menerima penghargaan dari Guinness World Records , sebagai bentuk pengakuan rasa cabai terpanas di dunia melewati juara sebelumnya red savina.
Dalam uji replikasi unit panas dan pedas, Scoville (SHUs), bhut jolokia mencapai satu juta SHUs. Sukarelawan yang mencoba mengonsumsinya bisa pingsan selama tiga hari tiga malam karena panas dan sakit perut. Juara sebelumnya savina merah (red savina), yang rasa pedasnya diukur hanya mencapai angka 577.000 SHUs. Dr. Paulus Bosland, Direktur Chili Pepper Institute di New Mexico State University Departemen Ilmu Tanaman dan Lingkungan memperoleh benih bhut jolokia saat berkunjung ke India pada tahun 2001.
Bosland mengungkapkan, sejak tanaman bhut jolokia ditemukan untuk menghindari serangan hama serangga dibiakkan di bawah kandang kelinci selama tiga tahun. Tujuannya untuk menghasilkan benih yang cukup, untuk menyelesaikan tes lapangan yang diperlukan. "Nama bhut jolokia diterjemahkan dari bahasa aslinya, berarti `hantu chile`," kata Bosland.
Ia menambahkan, konsentrasi panas bhut jolokia cenderung digunakan pada industri makanan sebagai bumbu atau obat penahan rasa sakit, dalam kemasan makanan spesial. Bila dibandingkan dengan cabai keriting, yang sering digunakan untuk bumbu balado masakan Padang, rasanya tidak ada apa-apanya. Bagi orang dengan sindrom iritasi usus besar karena sentuhan rasa pedas/panas sebaiknya jangan coba-coba menyentuh makanan ini karena bisa timbul rasa sakit lebih tinggi daripada rasa pedas biasanya. Penelitian lengkap dan jumlah reseptor rasa sakit cabai, menurut hasil penelitian akan diterbitkan, 11 Juni 2011.
Penelitian dikembangkan kepada para konsumen, yang harus mendapatkan terapi khusus. Satu dari lima orang dewasa Inggris, memiliki sindrom iritasi usus (IBS), setelah mengonsumsi cabai. kondisi ksehatannya sangat menghawatirkan. Gejala IBS meliputi nyeri perut, kembung, dan masalah usus seperti sembelit atau diare. Penelitian sementara baru menunjukkan bahwa orang dengan gejala IBS memiliki berbagai tingkatan yang biasanya menyerang serabut saraf reseptor. Untuk meneliti lebih jauh dampak dari makanan pedas ini, para peneliti berhasil memisahkan senyawa pedas. Rasa pedas itu dapat diurai menjadi dua bagian protein yaitu, TPRV I "antagonis" dan "Capcaisin".***
Koneksi Internet Via LED
Router Wi-Fi yang memanfaatkan gelombang radio dicurigai dapat mengganggu kesehatan. Ketakutan akan dampak buruk Wi-Fi terhadap kesehatan ini dimentahkan ilmuwan Inggris, Sir William Stewart yang juga ketua dari Health Protection Agency. Ia mengatakan, tak ada yang perlu dikhawatirkan dengan teknologi Wi-Fi. Tak ada bukti pasti yang menyebutkan peranti seperti handphone dan Wi-Fi dapat menyebabkan kesehatan terganggu. Sebagai jalan tengahnya sepertinya perlu dicoba dengan menggunakan koneksi internet via LED. LVX System adalah sistem lampu LED yang juga dapat difungsikan untuk mentransmisikan koneksi internet melalui cahaya sehingga lebih hemat energi. Bentuknya mirip dengan lampu LED biasa yang dipasang di langit-langit, tetapi dengan bantuan modem khusus, cahaya yang dihasilkan oleh LED ini dapat pula dimanfaatkan untuk mentransmisikan koneksi internet. Hebatnya lagi, teknologi LVX System ini tidak terbatas untuk diaplikasikan sebagai media untuk transmisi koneksi internet semata, tetapi dapat juga untuk transfer data ke HDTV (HDTV broadcast), power management, handphone, serta fungsi lainnya. Sejauh ini LVX system mampu mentransmisikan data dengan kecepatan 3 mbps. (news.yahoo.com/hr) ***
Router Wi-Fi yang memanfaatkan gelombang radio dicurigai dapat mengganggu kesehatan. Ketakutan akan dampak buruk Wi-Fi terhadap kesehatan ini dimentahkan ilmuwan Inggris, Sir William Stewart yang juga ketua dari Health Protection Agency. Ia mengatakan, tak ada yang perlu dikhawatirkan dengan teknologi Wi-Fi. Tak ada bukti pasti yang menyebutkan peranti seperti handphone dan Wi-Fi dapat menyebabkan kesehatan terganggu. Sebagai jalan tengahnya sepertinya perlu dicoba dengan menggunakan koneksi internet via LED. LVX System adalah sistem lampu LED yang juga dapat difungsikan untuk mentransmisikan koneksi internet melalui cahaya sehingga lebih hemat energi. Bentuknya mirip dengan lampu LED biasa yang dipasang di langit-langit, tetapi dengan bantuan modem khusus, cahaya yang dihasilkan oleh LED ini dapat pula dimanfaatkan untuk mentransmisikan koneksi internet. Hebatnya lagi, teknologi LVX System ini tidak terbatas untuk diaplikasikan sebagai media untuk transmisi koneksi internet semata, tetapi dapat juga untuk transfer data ke HDTV (HDTV broadcast), power management, handphone, serta fungsi lainnya. Sejauh ini LVX system mampu mentransmisikan data dengan kecepatan 3 mbps. (news.yahoo.com/hr) ***
Langganan:
Postingan (Atom)