Makna Kemerdekaan
KEMERDEKAAN dari segala bentuk penjajahan memang sudah tidak ada di negeri kita ini. Namun, masih banyak warga yang belum bisa merasakan nikmatnya kemerdekaan. Bahkan, tidak sedikit dari mereka "dijajah" lagi oleh bangsa sendiri yang memberhalakan materi, sehingga kehilangan nilai-nilai kemanusiaannya.
Mereka yang belum merasakan nikmatnya kemerdekaan tidak jarang terperosok ke lembah kemiskinan struktural. Mereka miskin secara materi, miskin pengetahuan, miskin nilai-nilai keagamaan, miskin wawasan sosial, dan kemiskinan-kemiskinan lainnya. Sementara orang-orang di kota yang kerap berteriak-teriak untuk memerangi kemiskinan, tingkah lakunya justru menggusur orang-orang miskin. Mereka menjadikan orang miskin sebagai objek untuk kepentingan dirinya, kelompok atau golongannya.
Kalau kita perhatikan, hari kemerdekaan ini tampak kurang dimiliki umat Islam layaknya seperti hari-hari besar Islam (Maulud Nabi, Isra Miraj, dan Tahun Baru Hijriah). Sebagai tolok ukur sederhana, kita perhatikan sangat langka mesjid atau musala memperingati Hari Kemerdekaan Republik Indonesia, sehingga menimbulkan kesan seolah-olah tidak ada hubungan antara Islam dengan kemerdekaan. Peringatan dan perayaan kemerdekaan terasa enggan dikaitkan dengan agama.
Padahal kemerdekaan republik ini telah melahirkan banyak mujahid Islam yang gugur sebagai syuhada. Perjuangan kemerdekaan dilakukan pejuang-pejuang muslim yang termotivasi ajaran-ajaran Islam yang mengajarkan untuk tidak menerima segala bentuk penjajahan. Mereka-mereka yang berjuang lahir dari pemahaman dan memiliki konsep ketauhidan.
Konsep yang mendasar dalam ajaran Islam untuk manusia adalah kemerdekaan, pembebasan diri dari meng-ilah-kan sesama makhluk dan untuk semata-mata hanya mengilahkan Allah yang terdeklarasikan dalam setiap saat dan setiap waktu dari seorang pribadi muslim dalam kalimat "Laa ilaha illallah (Tiada tuhan selain Allah)", tidak ada yang perlu ditakuti selain diri-Nya.
Penjabaran lebih lanjut dalam kalimat syahadah ini adalah pembebasan dari eksploitasi sesama manusia, pembebasan dari segala bentuk penjajahan suatu bangsa terhadap bangsa lain dalam bentuk ekonomi, politik, dan intervensi kepentingan urusan dalam negeri. Istilah merdeka (al hurriyah) tercanum dalam Alquran dikaitkan dengan status kondisi seseorang yang terbebas perbudakan (hamba merdeka) seperti pada Surat al Baqarah ayat 178, juga dengan kata at Tahrir yang bermakna memerdekakan yang tercantum pada Surat al Maidah ayat 89, al Mujadilah ayat 3, dan an Nisa ayat 92.
Dengan demikian, makna kemerdekaan secara individu adalah terbebas dari dominasi dan penguasaan orang lain (budak), dan secara kelompok atau bangsa terlepas dari dominasi penguasaan bangsa lain (istiqlal).
Oleh karena itu, umat Islam Indonesia harus mensyukuri nikmat kemerdekaan ini, selayaknya seperti mensyukuri nikmat-nikmat lainnya. Alquran juga menyebutkan bahwa kemerdekaan dalam makna kebebasan telah menjadi hak yang diberikan Allah kepada manusia. Semoga kemerdekaan ini bisa mendorong kita mengimplementasikan nilai-nilai kemanusiaan itu. **
Tidak ada komentar:
Posting Komentar