Kekuatan Doa Dalam Kehidupan Seorang Muslim
"Dan apabila hamba-hamba-Ku bertanya kepadamu tentang Aku, maka (jawablah) bahwasannya Aku adalah dekat. Aku mengabulkan permohonan orang yang berdoa apabila ia berdoa kepada-Ku, maka hendaklah mereka itu memenuhi (segala perintah)-Ku dan hendaklah mereka beriman kepada-Ku, agar mereka selalu berada dalam kebenaran." (Q.S. al-Baqarah [2]:186)
Mudah-mudahan Allah yang Maha Menguasai segala-galanya selalu membukakan hati kita untuk selalu bisa melihat hikmah di balik setiap kejadian. Yakinlah, tidak ada satu kejadian pun yang sia-sia, tidak ada satu kejadian pun yang tanpa makna. Sangatlah rugi jika kita menghadapi hidup ini, tanpa mendapat pelajaran dari apa yang sedang dijalani.
Hidup adalah samudra ilmu tiada bertepi, samudra hikmah tiada terputus. Seharusnya, apa pun yang kita hadapi secara efektif bisa menambah ilmu, wawasan, khususnya lagi bisa menambah kematangan, kedewasaan, kearifan diri kita. Kalau kita mati esok lusa atau kapan saja, warisan terbesar kita adalah kehormatan pribadi kita, bukan harta semata. Rindukanlah dan selalu berharap agar saat kepulangan kita nanti, saat kematian kita itu, adalah saat yang paling indah.
Harusnya saat malaikat maut menjemput, kita benar-benar dalam keadaan siap, benar-benar dalam keadaan khusnul khatimah. Harus sering dibayangkan kalau saat meninggal nanti, kita sedang bagus niat, sedang bersih hati, keringat sedang bercucuran di jalan Allah SWT. Syukur-syukur kalau nanti meninggal, kita sedang bersujud atau sedang berjuang di jalan Allah.
Sahabat, sudah menjadi fitrah manusia bahwa dalam hidupnya selalu membutuhkan perlindungan dan pertolongan Allah yang Mahakuasa. Hal itu tak lepas dari tabiat manusia yang lemah dan tak berdaya. Kelemahan dan ketidakberdayaan tersebut bisa ditanggulangi jika manusia mendekat dan menyandarkan diri serta berlindung kepada Dzat Yang Maha Qudrat.
Memang banyak kejadian konkret yang dialami manusia sepanjang hidupnya, yang menunjukkan bahwa manusia tidak bisa lepas dari pertolongan Allah SWT. Hanya saja, kesombongan mereka terkadang menutupi fitrah sucinya sendiri sehingga melupakan Tuhannya. Allah SWT telah menegaskan tipe manusia seperti ini melalui firman-Nya dalam surat Luqman ayat 32, "Dan apabila mereka dihantam ombak yang besar seperti gunung, mereka menyeru Allah dengan penuh keikhlasan kepada-Nya, maka tatkala Allah menyelamatkan mereka sampai di daratan, lalu sebagian mereka masih tetap menempuh jalan yang lurus. Dan tidak ada yang mengingkari ayat-ayat Kami, melainkan orang yang tidak setia lagi ingkar."
Dengan kondisi manusia yang tidak dapat terpisah dari Tuhannya itulah, manusia senantiasa perlu mendekatkan diri kepada-Nya; menyembah serta mengingat-Nya di setiap waktu dan tempat. Adapun di antara cara pendekatan diri tersebut adalah dengan doa.
Pada dasarnya, doa-doa yang kita panjatkan adalah suatu wujud penyerahan diri kepada Allah atas semua persoalan yang kita hadapi. Berdoa adalah aktivitas ibadah yang diperintahkan oleh Allah Azza wa Jalla. Doa adalah bukti penghambaan manusia kepada Allah SWT. Orang yang selalu berdoa, berarti ia mengetahui hakikat dirinya sebagai makhluk dan hakikat Penciptanya yang patut disembah dan ditaati.
Hakikatnya, doa sudah dirancang sedemikian rupa oleh Allah SWT sebagai media yang kokoh dan strategis untuk kesuksesan dunia dan akhirat kita. Oleh kareana itu, sungguh suatu kerugian yang amat besar bagi siapa pun yang tidak menyadari dan memanfaatkan secara optimal kekuatan doa.
Sahabat pembaca, menyikapi hidup ini memang tidaklah cukup dengan mengandalkan kekuatan akal pikiran belaka, karena sangat banyak hal yang tidak kita ketahui dibandingkan dengan yang kita ketahui. Kita tidak tahu apa yang akan menimpa kita hari ini atau esok, dan banyak lagi hal-hal yang tidak kita ketahui.
Allah Maha Mengetahui apa pun yang akan terjadi. Maha Mengetahui segala yang tidak diketahui manusia, dan Mahakuasa untuk memberi tahu atau mencegah perbuatan apa pun sekehendak-Nya. Bahkan, Dia menjanjikan akan menolong orang yang berdoa kepada-Nya dan janji-Nya ini adalah pasti benar, karena Allah tidak akan pernah sedikit pun mengingkari janji-Nya (Q.S. Ali Imran [3]: 9).
Berdoa merupakan cara berdialog dengan Allah; juga merupakan ciri utama yang membedakan orang yang beriman dari orang musyrik. Bahkan, berdoa bisa dijadikan sebagai alat ukur keimanan seseorang kepada Tuhannya. Berdoa kepada Allah adalah ibadah dan juga rahmat yang besar. Tindak permohonan yang mudah ini merupakan kunci untuk mencapai tujuan, baik dunia maupun akhirat.***
Tidak ada komentar:
Posting Komentar